Takhrij Sebagian Hadits-hadits yang Tertera Tentang Keutamaan Surat Yasin
- Pertama : Abu Ubaidah. Berkata Ibnu Ma’in tentangnya: “Dia tidak dikenal.”
- Kedua : Ayub bin Mudrik, sepakat akan kelemahannya dan meninggalkannya. Bahkan berkata Ibnu Ma’in tentangnya: “Dia pendusta”, dalam suatu riwayat: “Dia keadaannya berdusta” Berkata Ibnu Hibban: “Dia meriwayatkan dari Makhul suatu naskah palsu, padahal dia tidak pernah melihatnya.”Saya katakan (Al Albani): “Maka itulah penyakit-penyakit hadits ini”
- Ahmad Ar Rayahi, dia itu Ahmad bin Yazid bin Dinar, Abul Awam. Berkata Al Baihaqi tentangnya: “Tidak dikenal.” sebagaimana dalam Al Lisan.Dan adapun putranya, Muhammad, maka dia seorang yang Shaduq jujur, untuknya ada biografi dalam Tarikh Baghdad 1/372
- Tidak dikenalnya Abu Utsman
- Tidak dikenalnya bapaknya
- Kegoncangan.
Dan Ibnul Qaththan telah menentukan penyakitnya dengan yang demikian itu sebagaimana dalam At Talkhish 153 dan berkata: “Dan Abu Bakar bin Al Arabi telah menukil dari Daruquthni bahwasanya dia berkata: “Ini hadits lemah jalur sanad-sanadnya dan tidak dikenal teks matannya, dan tidak shahih dalam bab ini suatu haditspun.”
Sumber: |https://www.sahab.net/forums/index.php?app=forums&module=forums&controller=topic&id=56625
4. Hadits Dhaif/Lemah dan ada juga yang serupa Dhaif Jiddan serta palsu
Dari Anas radhiallahu anhu berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
At Tirmidzi meriwayatkannya dan berkata: “Hadits Gharib asing, kami tidak mengetahuinya kecuali dari hadits Humaid bin Abdurrahman, dan di Bashrah, mereka tidak mengetahuinya dari hadits Qatadah kecuali dari sisi ini, sedangkan Harun Abu Muhammad seorang syaikh yang tidak dikenal.
Lalu dia berkata: telah menceritakan kepada kami Abu Musa Muhammad bin Al Mutsana, berkata: telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Sa’id Ad Darimi, berkata: telah menceritakan kepada kami Qutaibah dari Humaid bin Abdurrahman dengan ini. Dan dalam bab ini dari Abu Bakar Ash Shidiq radhiallahu anhu tidak ada yang shahih dari sisi jalur sanad-sanadnya, dan sanad-sanadnya lemah/dhaif. Dan dalam bab ini dari Abu Hurairah sunan At Tirmidzi (2887), Ad Darimi (3459), dan lafadznya:
Dan Ad Dulabi dalam Al Kuna (1709) dan tercatat padanya (Jubair bin Shalih), dan para Ahli peneliti memberikan peringatan bahwasanya dalam nashkah itu (Hasan bin Shalih)saya katakan: itulah yang benar. Dan Qadha’i meriwayatkannya dalam, Musnad Asy Syihab (963) dan Ibnu Asakir dalam Tarikh Dimasyqi (6/102), dan terbuang darinya penyebutan (Harun Abu Muhammad), dan Al Baihaqi dalam Syu’abul iman (2460 dan 2461)
Berkata Abu Hatim: Hadits bathil yang tidak ada asal usulnya (Al Ilal 1652).
Dan Al Mundziri menyebutkannya dalam At Targhib, dan berkata: “At Tirmidzi meriwayatkannya dan dia berkata: “Hadits Gharib.” Dan berkata Ibnul Arabi dalam Al Aridhah (Haditsnya Dhaif/lemah –yakni hadits-hadits yang tertera tentang keutamaan surat Yasin yang ada pada At Tirmidzi– maka kami tidak pernah menerimanya dan orang-orang padanya ada para ruwã “1” dan pendapat-pendapat dan riwayat-riwayat dan penafsiran-penafsiran, dan itu semuanya tidak ada asal usulnya (Aridhatul Ahwadzi J.6 Hal.34. cet. Al Fikr) “para ruwã” tidak jelas bagiku apa maksud darinya, dan saya mengiranya pengubah-ubah.
Dan penyakitnya (Harun bin Muhammad), berkata At Tirmidzi tentangnya: “Seorang Syaikh yang tidak dikenal.” Dan Adz Dzahabi menuduhnya karena hadits ini, dan didalamnya ada Muqatil, dan Ibnu Hatim menyebutkan bahwasanya itu Muqatil bin Sulaiman sedangkan dia itu pendusta. Dan tercatat bagi At Tirmidzi, Dailami, dan Dulabi (Muqatil bin Hayan), dan dia itu jujur. Dan berkata putra imam Ahmad: “Aku bertanya kebapakku tentang haditsnya Humaid Ar Ruasi dari Hasan bin Shalih dari Harun Abu Muhammad, dia berkata: “menceritakan kepadaku Muqatil bin Hayan dari Qatadah dari Anas?
Berkata bapakku: “Ini bukan Harun bin Sa’d yang Syarik mengambil hadits darinya. Ini adalah lelaki lain yang dinamai: Harun Abu Muhammad) Al ‘Ilal Lil Imam Ahmad (2/235) Dan Kasyful Khafa (709) dan Misykatul Mashabih (2147)= Hidayatur Ruwah (2089)
Dan adapun hadits Abu Bakar Ash Shidiq yang At Tirmidzi telah mengisyaratkannya dan juga mendhaifkannya, maka sungguh Syaikh Al Albani telah berkata bahwasanya dia tidak berpijak diatasnya. Saya katakan; Ibnu Katsir menyebutkan dalam tafsirnya bahwasanya Hakim dan At Tirmidzi telah meriwayatkannya dalam kitabnya (Nawadirul Ushul), saya katakan: Dan ini cukup untuk menjelaskan kedhaifannya, karena bersendiriannya Hakim dan At Tirmidzi dalam mengeluarkan hadits tersebut. Lihat Muqadimah Shahih Al Jami’ hal 30-31 cet.ketiga.
Adapun hadits Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, maka sungguh Al Bazzar telah mengeluarkannya dalam Musnadnya dengan sanad-sanadnya, dan lafadznya:
lalu dia berkata: “Saya tidak tahu perawi-perawinya kecuali Zaid dari Humaid.”
Berkata Ibnu Katsir: “Dilihat lagi”
Berkata Asy Syaikh Al Albani rahimahullah: “Dan Humaid ini tidak dikenal, sebagaimana kata Al Hafidz dalam At Taqrib, dan Abdurrahman bin Al Fadhl, gurunya Al Bazzar saya tidak mengetahuinya, dan hadits-haditsnya dalam Kasyful Astar no.(2304)
Dan Syaikh Al Albani menghukuminya Palsu, lihat Adh Dhaifah (169), dan Dhaifut Targhib (885) dan Dhaiful Jami (1935)
Dan imam Ahmad mengeluarkannya (5/26)=20178 –Syakir– 20315 –Syuaib– dan Thabarani dalam Al Kabir dan lihat Al Majma hal.11-12 Juz 7, dan Nasai dalam Al Kubra (6/265) dalam hadits Syathru (Yasin hatinya Al Qur’an) dari hadits Ma’qil bin Yasar radhiallahu ‘anhu, dan Al Albani mendhaifkannya dalam Dhaifut Targhib (884) dan berkata, dalam sanad-sanadnya ada ketidakdikenalan dan kegoncangan dan itu sudah dikeluarkan dalam Adh Dhaifah (6843) sudah lewat takhrijnya.
Berkata Abdurrazaq dalam Mushanaf: Dari Ma’mar berkata: saya mendengar seorang lelaki berbicara hadits “Sesungguhnya setiap sesuatu ada hatinya dan hatinya Al Qur’an adalah Yasin, dan barangsiapa yang membacanya, maka itu sungguh menyamai Al Qur’an.” atau berkata: “menyamai Al Qur’an semuanya.” dan barangsiapa yang membaca Qul Ya Ayyuhal Kafirun, maka itu sungguh menyamai ¼ Al Qur’an, dan Idza Zulzilat ½ Al Qur’an.” Dan Kedhaifannya sangat terlihat sekali (Mushanaf Abdurrazaq 5820)
Dan Al Qadha’i mengeluarkannya dalam Musnad Asy Syihab (964) dari hadits Ubai bin Ka’b radhiallahu ‘anhu dalam hadits yang panjang (964) dengan sanadnya sampai ke Zakariya bin Yahya, menceritakan kepada kami Syababah, menceritakan kepada kami Makhlad bin Abdulwahid dari Ali bin Zaid bin Jad’an, dan Atha bin Abi Maimunah dari Zir bin Hubaisy dari Ubai bin Ka’b berkata: Berkata Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam :
“Sesungguhnya setiap sesuatu ada hatinya, dan sesungguhnya hatinya Al Qur’an adalah Yasin, dan barangsiapa yang membaca Yasin dan dia menginginkan dengannya Allah azza wajalla, maka Allah ampuni dia, dan memberikan pahala seperti membaca Al Qur’an 12 kali, dan muslim manapun yang dibacakan kepadanya tatkala datang Malaikat Maut surat Yasin, maka turun pada setiap huruf surat Yasin 10 malaikat yang berdiri dihadapannya bershaf-shaf mendoakannya, memohonkan ampunan untuknya, menyaksikan pemandiannya, mengantarkan jenazahnya, menshalatinya, dan menyaksikan penguburannya. Dan muslim manapun yang membaca Yasin sedangkan dia dalam sakaratul maut, maka Malaikat Mait tidak akan mencabut ruhnya sehingga datang Ridwan penjaga Surga dengan membawa minuman Surga, lalu dia meminumnya, sedangkan dia di atas pembaringannya, maka Malaikat Maut mencabut ruhnya dalam keadaan puas (tidak kehausan), dan dia diletakkan dalam kuburnya dalam keadaan puas, dibangkitkan pada hari kiamat dalam keadaan puas, tidak butuh kepada telaga dari telaga-telaga para Nabi sampai dia masuk Surga dalam keadaan puas.”
Dhaif Jiddan/Lemah Sekali
- Zakariya bin Yahya bin Ayub Al Madani Adh Dharir: Al Khathib menulis biografinya dalam At Tarikh dengan riwayat sekelompok dari orang-orang tsiqah hufadz, dan tidak menyebutkan didalamnya celaan maupun pujian.
- Syababah dia Ibnu Suwar: Tsiqah Hafidz dituduh berpaham Irja’
- Ali bin Zaid, dia Ibnu Jad’an, dia itu Dhaif/lemah, dan tidak berbahaya disini, karena dia bergandengan dengan Atha bin Abi Maimunah, dia itu Tsiqah dituduh berpaham Qadari.
- Makhlad bin Abdulwahid: sangat Munkarul Hadits sekali, berkata Ibnu Hibban tentangnya (Al Majruhin 3/1097) dan dialah penyakit hadits disini.
- Zir bin Hubaisy, tsiqah imam, dahulu termasuk dari para teman duduk Ubai bin Ka’b radhiallahu ‘anhu
Ibnu Dharis mengeluarkannya dalam Fadhailul Qur’an (211) dari Yahya bin Abi Katsir dari ucapannya: memberitakan kepada kami Abbas bin Al Walid, menceritakan kepada kami Amir bin Yasaf, dari Yahya bin Abi Katsir, berkata: “Barangsiapa yang membaca Yasin bila berpagi, maka senantiasa senang hingga sore, dan barangsiapa yang membacanya bersore hari, maka senantiasa senang hingga pagi, dia berkata: memberitakan kepada kami orang yang telah mempraktekan hal itu, berkata: ia hatinya Al Qur’an.”
Saya katakan: Amir bin Yasaf, berkata Ibnu Adi tentangnya: Munkarul Hadits dari Tsiqah.
Dan Al Baihaqi mengeluarkannya dalam Syu’ab (2365) dengan sanad-sanadnya: dari Khalil bin Murrah, dari Ayub As Sikhtiyani, dari Abu Qilabah, berkata:
“Barangsiapa yang hafal 10 ayat dari surat Al Kahfi, maka dijaga dari fitnah Dajjal, dan barangsiapa yang membaca Al Kahfi pada hari Jum’at, maka dijaga dari Jum’at hingga ke Jum’at, dan bila ketemu Dajjal, maka tidak membahayakannya, dan dia datang pada hari kiamat sedangkan wajahnya laksana rembulan saat malam purnama, dan barangsiapa yang membaca Yasin, maka diampuni dia, dan barangsiapa yang membacanya, maka mengenyangkan orang yang lapar, dan barangsiapa yang membacanya, maka menunjukki orang yang sesat, dan barangsiapa yang membacanya dan dia memiliki barang yang hilang, maka dia akan menemukannya, dan barangsiapa yang membacanya saat makan, maka sedikitlah rasa takutnya, dan barangsiapa yang membacanya disisi mayit, maka akan diringankan untuknya, dan barangsiapa membacanya disisi wanita kesusahan, maka akan lahirlah kemudahan untuknya, dan barangsiapa yang membacanya, maka seperti membaca Al Qur’an 11 kali, dan setiap sesuatu ada hatinya, dan hatinya Al Qur’an adalah Yasin.”
dan berkata: Ini dinukilkan kepada kita dengan sanad-sanad ini dari ucapannya Abu Qilabah dan dia pembesar Tabi’in, dan dia tidak mengatakannya, jika shahih hal itu darinya kecuali hanya menyampaikan saja.
Saya katakan: Al Khalil bin Murrah: Al Bukhari telah sangat melemahkannya. Dan berkata At Tirmidzi tentangnya: saya mendengar Muhammad bin Ismail berkata: “Al Khalil bin Murrah seorang yang Munkarul Hadits.”
Sumber: https://www.sahab.net/forums/index.php?app=forums&module=forums&controller=topic&id=56625
📨Mift@h_Udin✍️
https://telegram.me/salafykawunganten
![]() |
Takhrij Hadits Keutamaan Surat Yasin = LEMAH / PALSU |

, Terimakasih telah mengunjungi Keimanan.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.