
bersamaislam.com –Setiap tanggal 21 April, bangsa Indonesia memperingati Hari Kartini sebagai simbol perjuangan perempuan dalam memperoleh hak dan pendidikan.
Tapi tahukah kita, jauh sebelum R.A. Kartini lahir, Islam telah lebih dulu menghadirkan sosok-sosok perempuan luar biasa di masa Rasulullah SAW?
Mereka adalah para wanita yang bukan hanya beriman, tapi juga cerdas, berani, dan punya peran besar dalam peradaban Islam.
1. Khadijah binti Khuwailid – Pengusaha Sukses dan Pahlawan Dakwah
Khadijah RA adalah istri pertama Rasulullah SAW dan wanita pertama yang memeluk Islam. Ia bukan hanya istri yang setia, tapi juga pebisnis andal di Makkah. Keuntungan dari bisnisnya digunakan untuk mendukung dakwah Nabi secara penuh.
Rasulullah SAW bersabda:
“Dia beriman kepadaku ketika orang-orang mengingkari, dia membenarkanku ketika orang-orang mendustakanku, dia membantuku dengan hartanya ketika orang-orang menahannya dariku, dan Allah memberiku anak darinya yang tidak aku peroleh dari istri-istriku yang lain.”
(HR. Ahmad no. 26623, dinyatakan hasan oleh al-Arnauth)
2. Aisyah binti Abu Bakar – Cendekiawanah dan Guru Umat
Aisyah RA adalah istri Rasulullah yang paling muda, tapi kecerdasannya luar biasa. Ia meriwayatkan lebih dari 2.000 hadis, banyak di antaranya berkaitan dengan hukum fiqih dan kehidupan pribadi Rasulullah.
Imam Az-Zuhri mengatakan:
“Seandainya ilmu Aisyah dikumpulkan dan dibandingkan dengan ilmu seluruh istri Nabi dan seluruh wanita, maka ilmu Aisyah lebih unggul.”
(Diriwayatkan oleh Imam al-Hakim dalam al-Mustadrak, 4/11)
Ia juga dikenal sebagai rujukan para sahabat dalam persoalan agama setelah wafatnya Nabi SAW.
3. Asma’ binti Abu Bakar – Si Pemberani di Tengah Bahaya
Ketika Rasulullah dan Abu Bakar bersembunyi di Gua Tsur saat hijrah, Asma’ RA berperan penting membawa bekal dan menjaga rahasia. Ia bahkan mendapat julukan Dzatun Nithaqain karena memotong kain pinggangnya menjadi dua: satu untuk mengikat bekal, satu lagi untuk keperluan pribadi.
Dari Abdullah bin Zubair, Asma’ berkata:
“Ketika Rasulullah SAW dan Abu Bakar keluar (untuk hijrah)… aku menyiapkan bekal untuk mereka dan aku tidak menemukan sesuatu untuk mengikatnya selain ikat pinggangku. Maka aku potong dan aku gunakan untuk mengikat bekal mereka.”
(HR. Al-Bukhari no. 3906)
4. Ummu Salamah – Penengah Bijak di Tengah Krisis
Dalam Perjanjian Hudaibiyah, para sahabat sempat enggan melaksanakan perintah Nabi karena kecewa dengan isi perjanjian. Ummu Salamah memberi saran: agar Nabi tetap keluar dan mencukur rambutnya tanpa menunggu mereka. Tindakan itu justru membuat para sahabat ikut taat tanpa perlu debat.
Kisah ini diriwayatkan oleh Imam Al-Baihaqi dan disebutkan pula dalam Sirah Ibnu Hisyam dan Zadul Ma’ad karya Ibnul Qayyim.
Perempuan Hari Ini: Mewarisi Semangat Mereka
Zaman memang berubah, tapi semangat perjuangan mereka tetap relevan. Kini, perempuan punya akses lebih luas terhadap pendidikan, ekonomi, dan ruang dakwah. Namun tantangannya juga bertambah dari arus media sosial, ekspektasi masyarakat, hingga beban peran ganda.
Belajar dari Khadijah, Aisyah, Asma’, dan Ummu Salamah, perempuan muslimah hari ini bisa tetap aktif, produktif, dan berkontribusi untuk umat tanpa kehilangan jati diri dan keimanan.
Karena sejatinya, Islam telah lebih dulu memuliakan perempuan, bahkan sebelum dunia ramai memperjuangkannya.
“Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa.”
(QS. Al-Hujurat: 13)
MY-

, Terimakasih telah mengunjungi Keimanan.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.