
Laporan itu menyebutkan, selain bukti-bukti tersebut, perundingan menyangkut persetujuan Partai Buruh Norwegia untuk mengakui kemerdekaan pemerintah Palestina dan pemberlakuan boikot terhadap rezim Zionis, mendasari keputusan Mossad untuk mengeluarkan instruksi aksi teror yang menewaskan 93 orang itu.
Serangan pertama berbentuk peledakan bom yang mengguncang gedung pemerintah, kantor Perdana Menteri Norwegia di Oslo. Sedangkan serangan kedua berupa pembantaian bersenjata di Pulau Utoya yang saat itu menjadi tempat pertemuan pemuda Partai Buruh.
Para pemuda yang berada di kamp milik Partai Buruh Norwegia di pulau Utoya itu, dua hari sebelum terjadinya aksi teror Breivik, bertemu dengan Menlu Norwegia dan menuntut pemerintah untuk mendukung deklarasi kemerdekaan Palestina pada sidang Majelis Umum PBB, September mendatang.
Menanggapi tuntutan para pemuda itu, Partai Buruh menyatakan akan membahas dukungan terhadap deklarasi kemerdekaan Palestina. Bahkan, Menlu Norwegia mengatakan, “Palestina berhak untuk menjadi sebuah negara merdeka dan pendudukan Israel juga harus diakhiri.” [AN/bsb]

, Terimakasih telah mengunjungi Keimanan.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.








