Uncategorized

SEDIKIT TERTAWA DAN PERBANYAKLAH SENYUM

 

SEDIKIT TERTAWA DAN PERBANYAKLAH SENYUM

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Ketika seseorang memperoleh keberuntungan atau
keberhasilan,   tentulah mendatangkan kegembiraan. Ini sering
ditandai dengan senyum  ataupun tertawa.
Bahkan ada pula yang tertawanya berlebihan, terbahak bahak karena  gembira.

Ketahuilah bahwa sungguh Rasulullah Salallahu
‘alaihi Wasallam  telah mengingatkan kita
untuk tidak banyak tertawa sebagaimana sabda beliau :

وَلَا تُكْثِرِ الضَّحِكَ،
فَإِنَّ كَثْرَةَ الضَّحِكِ تُمِيتُ القَلْبَ

Janganlah kalian banyak tertawa, karena banyak
tertawa akan mematikan hati.

(H.R  at Tirmizi dan Ibnu Majah,
dishahihkan oleh Syaikh al Albani).

Dan juga Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam
telah pula mengingatkan kita semua dalam sabda beliau :

وَلَوْ تَعْلَمُوْنَ مَا أَعْلَمُ
لَضَحِكْتُمْ قَلِيْلاً وَلَبَكَيْتُمْ كَثِيرًا




Seandainya kalian tahu apa yang aku ketahui niscaya kalian akan sedikit
tertawa dan banyak menangis. (H.R Imam Muslim).

Ketahuilah
bahwa tertawa bahkan sampai terbahak bahak bukanlah kebiasaan Rasulullah
Salallahu ‘alaihi Wasallam. Dari Aisyah isteri Nabi shallallahu ‘alaihi
wasallam, bahwa dia berkata :

ما رَأَيْتُ النبيَّ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ مُسْتَجْمِعًا قَطُّ
ضَاحِكًا، حتَّى أرَى منه لَهَوَاتِهِ، إنَّما كانَ يَتَبَسَّمُ

Aku tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
tertawa terbahak-bahak hingga kelihatan tenggorokan beliau, BELIAU BIASANYA
HANYA TERSENYUM.
(H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim).

Imam al Mawardi rahimahullah 
berkata : Adapun tertawa, apabila seseorang membiasakannya dan terlalu
banyak tertawa, maka hal itu akan melalaikan dan melupakannya dari melihat
hal-hal yang penting. Dan orang yang banyak melakukannya, tidak akan memiliki
wibawa dan kehormatan. Dan orang yang terkenal dengan hal itu tidak akan memiliki
kedudukan dan martabat. (Adabud-Dunya wad-Din)

Dalam syariat Islam dianjurkan untuk tidak
TERLALU gembira terhadap apa yang diberikan Allah Ta’ala dan tidak pula
bersedih terhadap sesuatu yang luput.

لِكَيْلَا تَأْسَوْا عَلَىٰ مَا
فَاتَكُمْ وَلَا تَفْرَحُوا بِمَا آتَاكُمْ ۗ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ
مُخْتَالٍ فَخُورٍ

Agar kamu tidak bersedih hati terhadap apa
yang luput dari kamu dan tidak pula TERLALU GEMBIRA terhadap apa yang
diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong dan
membanggakan diri. (Q.S al Hadid 23).

Selanjutnya, perhatikanlah kisah berikut ini.
Pada
bulan Ramadhan
tahun ke 8 Hijriah Rasulullah dengan 10

ribu
pasukan kaum
muslimin  dari Madinah
memasuki kota Makkah tanpa perlawanan sedikitpun dari kafir Quraisy. Beliau masuk kota Makkah dengan  TETAP MENUNDUKKAN KEPALA sambil membaca
firman Allah :

إِنَّا فَتَحْنَا لَكَ فَتْحًا مُبِينًا

Sesungguhnya kami memberi kepadamu kemenangan yang nyata. (Q.S al Fath 1).

Sungguh
penaklukan kota Makkah oleh Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersama 10
ribu pasukan kaum Muslimin dari Madinah adalah kemenangan yang nyata dan amat
besar dalam sejarah Islam. Tetapi beliau beserta pasukan kaum muslimin tidak
ada yang bersorak sorai dengan kemenangan ini. Tak ada pawai menyambut
kemenangan. Tak ada pesta pora, apalagi dengan tertawa terbahak bahak. 

Jadi, hamba hamba Allah tidak dianjurkan untuk
BANYAK TERTAWA tetapi perbanyaklah senyum. Bahkan senyum bisa menjadi sedekah
sebagaimana sabda Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam :

تَبَسُّمُكَ فِي وَجْهِ أَخِيكَ لَكَ
صَدَقَةٌ

Senyummu dihadapan  saudaramu adalah sedekah . (H.R at
Tirmidzi).

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua.
Wallahu A’lam. (2.085)

 

 


, Terimakasih telah mengunjungi Keimanan.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top