PEMBERI CONTOH BURUK MEMIKUL DOSA YANG
MENGAMALKANNYA
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago
Ingatlah bahwa sungguh ketika seseorang
mengajarkan, memberi contoh dan mengamalkan perbuatan atau amalan yang buruk,
menyimpang dan tidak disyariatkan maka satu sisi dia harus mempertanggung
jawabkan dihadapan Allah Ta’ala. Dan juga amalannya tertolak karena syarat amal
diterima adalah IKHLAS KARENA ALLAH ITITBA’ YAITU MENGIKUTI APA YANG DIAJARKAN
DAN DICONTOHKAN RASULULLAH SALALLAHU ‘ALAI WASALLAM. Rasulullah Salallahu
‘alaihi Wasallam bersabda :
مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْه
ِأَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ
Barangsiapa
beramal yang tidak ada perintahnya dari kami maka amalannya tertolak.
(H.R Imam Muslim).
Selain itu dia HARUS PULA memikul dosa orang
melakukan amal yang buruk, menyimpang dan tak sesuai dengan petunjuk
syariat, yang pernah diajarkannya. Di zaman ini ada saja kita temukan orang
orang yang mengamalkan dan mengajarkan yang demikian. Sungguh Allah Ta’ala
telah mengingatkan dalam firman-Nya :
وَلَيَحْمِلُنَّ أَثْقَالَهُمْ
وَأَثْقَالًا مَعَ أَثْقَالِهِمْ ۖ وَلَيُسْأَلُنَّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَمَّا
كَانُوا يَفْتَرُونَ
Dan mereka benar benar akan memikul dosa
mereka sendiri dan dosa dosa yang lain bersama dosa mereka. Dan pada hari
Kiamat mereka pasti akan ditanya tentang kebohongan yang selalu mereka ada
adakan. (Q.S al Ankabur 13)
Syaikh as Sa’di berkata : Yaitu (memikul) dosa
dosa (orang lain) yang disebabkan oleh mereka. Jadi dosa yang dilakukan oleh
sang pengikut maka masing masing pengikut dan orang yang diikuti mempunyai
bagian dari (dosa). Hal itu karena si
pengikut yang bertindak sebagai pelaku
dan yang langsung melakukannya. Sedangkan orang yang diikuti telah
menyebabkan orang lain melakukan dosa karena DIA MENYERUKAN KEPADA ORANG LAIN
DAN DIIKUTI. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).
Dalam perkara ini Rasulullah Salallahu ‘alaihi
Wasalam telah mengingatkan pula sebagaimana sabda beliau :
مَنْ دَعَا إِلَى هُدًى، كَانَ لَهُ مِنَ اْلأَجْرِ مِثْلُ أُجُوْرِ
مَنْ تَبِعَهُ، لاَ يَنْقُصُ ذلِكَ مِنْ أُجُوْرِهِمْ شَيْئًا. وَمَنْ دَعَا إِلَى
ضَلاَلَةٍ، كَانَ عَلَيْهِ مِنَ اْلإِثْمِ مِثْلُ آثَامِ مَنْ تَبِعَهُ، لاَ
يَنْقُصُ ذلِكَ مِنْ آثَامِهِمْ شَيْئًا.
Barangsiapa yang mengajak kepada suatu petunjuk, maka dia memperoleh
pahala seperti pahala orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi sedikit pun
dari pahala-pahala mereka. Dan barangsiapa yang mengajak kepada kesesatan maka
dia memperoleh dosa semisal dosa orang yang mengikutinya tanpa mengurangi
sedikit pun dari dosa-dosa mereka.(H.R Imam Muslim).
Syaikh Salim
bin ‘Ied al Hilali berkata : (Ada) peringatan keras terhadap siapa saja yang
MENJADI CONTOH ORANG LAIN DALAM KEBATHILAN, KEMUNGKARAN DAN KEJAHATAN. Siapa
saja yang melakukannya maka dia akan terus mendapat dosa seperti yang didapat
oleh orang yang mencontohnya.
Siapa saja
yang menjadi penyebab suatu perbuatan, mendorong orang lain untuk melakukannya
atau menganjurkannya maka kedudukannya sama seperti orang yang melakukannya
dalam hal pahala atau dosanya. Bahkan bisa jadi tanggung jawabnya menjadi
berlipat ganda. (Kitab Ensikopedi Larangan)
Oleh karena
itu hamba hamba Allah berhati hatilah. Jangan sampai memberi contoh ataupun mengajak orang lain
melakukan sesuatu perbuatan yang tak jelas dalil atau sandarannya. Dan juga ada
kewajiban orang orang beriman melakukan
sesuatu ibadah atau amal shalih sesuai
dengan yang disyariatkan.
Insya Allah
ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (2.445)

, Terimakasih telah mengunjungi Keimanan.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.