Partai Ponsel Lelang Keperawanan, Fahira Idris: Itu Melanggar Agama!

Launching Partai Ponsel

bersamaislam.com Jakarta – Netizen Indonesia merasa geram dengan digelarnya deklarasi partai baru yang dinamai Partai Ponsel. Partai tersebut dinilai kontroversial karena meluncurkan program pengentasan kemiskinan melalui Program Lelang Keperawanan dan nikah Sirri. Kedua program tersebut tanpa segan mereka tawarkan di situs resmi partai. Selain itu mereka juga merancang software Android yang bertema lelang keperawanan dan nikah siri.

Terkait hal itu, Fahira Idris selaku Ketua Komite III Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI merasa geram dan mengharap pihak kepolisian agar segera menangkap pendiri Partai Ponsel karena sudah melanggar hukum dan agama tersebut.

Ia juga berharap agar pemerintah segera menutup situs yang kontroversial tersebut karena Program Nikah Siri dan Lelang Keperawanan tersebut menurutnya sudah meresahkan masyarakat dan bisa memicu kemarahan umat muslim Indonesia.

Salah satu postingan Aris Wahyudi yang dikecam netizen

“Sebelum jatuh korban dari program yang melanggar hukum dan agama tersebut, saya harap pihak kepolisian segera menindak agar tidak sampai terlambat,” jelas Fahira kepada media pada Sabtu (23/9).

Ia juga mengatakan bahwa masyarakat tidak usah percaya atas program partai yang tidak jelas dan hanya mencari sensasi serta berorientasi bisnis tersebut. Menurutnya, MUI sudah menegaskan bahwa kawin kontrak hukumnya adalah haram dan program lelang keperawanan juga melanggar undang-undang seperti UU Nomor 21 Tahun 2007 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang, UU Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dan program itu masuk dalam pelanggaran norma susila serta pelanggaran UU Informasi dan Transaksi Elektronik (UU-ITE).

Dia melanjutkan, seharusnya polisi segera menindak mereka berdasarkan pemaparan program dari situs resmi mereka. Program nikah siri dan leleng keperawanan menurutnya hanyalah pembodohan yang bermaksud untuk merendahkan derajat wanita Indonesia.

“Seharusnya polisi segera mencegah program tersebut sebelum terjadi hal-hal yang tak diinginkan,” tutupnya.