Uncategorized

HAMBA HAMBA ALLAH SEMESTINYA MEMELIHARA SIFAT TAWADHU’

 

HAMBA HAMBA ALLAH SEMESTINYA MEMELIHARA SIFAT
TAWADHU’

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Salah satu sifat terpuji yang semestinya dipelihara
hamba hamba Allah Yang Maha Penyayang adalah SIFAT TAWADHU’. Allah Ta’ala telah
mengingatkan dalam firman-Nya :

وَعِبَادُ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلَّذِينَ يَمْشُونَ
عَلَى ٱلْأَرْضِ هَوْنًا




Adapun hamba hamba Rabb Yang Maha Pengasih itu
adalah orang orang yang berjalan di muka bumi dengan rendah hati.
(Q.S al Furqan 63).

Allah Ta’ala berfirman :  وَاخْفِضْ جَنَاحَكَ لِلْمُؤْمِنِينَ

Dan berendah hatilah engkau terhadap orang
orang yang beriman. (Q.S al Hijr 88)

Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam juga
mengingatkan kita semua untuk bersifat tawadhu’ menjauhi sifat  membangga banggakan diri dan sombong. Beliau
bersabda :

وَعَنْ عِيَاضِ بْنِ حِمَارٍ الْمُجَاشِعِيِّ
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ َإِنَّ اللَّهَ
أَوْحَى إِلَيَّ أَنْ تَوَاضَعُوا حَتَّى لَا يَفْخَرَ أَحَدٌ عَلَى أَحَدٍ وَلَا
يَبْغِ أَحَدٌ عَلَى أَحَدٍ

Iyadh bin
Himar radhiyallahu ’anhu berkata bahwa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam  bersabda : Sesungguhnya, Allah menurunkan wahyu kepadaku, yaitu hendaklah kalian
bersikap tawadhu’ (merendahkan diri), sehingga tidak ada seorang pun bersikap
sombong kepada yang lain dan tidak seorang pun menganiaya yang lain. (H.R Imam
Muslim).

Sungguh Allah Ta’ala akan mengangkat derajat
seorang hamba ketika dia bertawadhu’. Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam
bersabda : “Wa maa thawadha’a ahadun lilahi illaa rafa’ahullah”.
Tidaklah seorang bersifat rendah hati (tawadhu’) karena Allah, kecuali Allah
mengangkatnya. (H.R Muslim).

Imam an Nawawi berkata bahwa hadits ini
mempunyai dua makna (1) Allah akan meninggikan derajatnya di dunia dan dengan
tawadhu’nya akan mengokohkan kedudukannya di hati manusia. (2) Pahala di
akhirat, yakni Allah Ta’ala akan derajatnya di akhirat tersebab tawadhu’nya di
dunia. (Syarah Shahih Muslim).

Tentang makna tawadhu’ lebih lengkap
dijelaskan oleh Imam Ibnul Qayyim, beliau berkata : Tawadhu’ artinya tenang,
berwibawa, RENDAH HATI, tidak jahat, tidak sombong.

Menurut al Hasan, mereka adalah orang orang
yang berilmu dan bersikap lemah lembut. Menurut Muhammad bin al Hanafiah,
mereka adalah orang orang yang berwibawa, menjaga kehormatan diri dan tidak
berlaku bodoh maka mereka tetap bersikap lemah lembut.

Ada yang berpendapat bahwa tawadhu’ artinya
tidak melihat diri sendiri memiliki nilai. Siapa yang melihat dirinya memiliki
nilai berarti tidak memiliki tawadhu’. (Madarijus Salikin).

Sungguh sifat tawadhu’ adalah kebalikan sifat
sombong dan ingatlah bahwa Allah Ta’ala tidak menyukai orang orang yang
sombong.
Allah
Ta’ala berfirman :

إِنَّهُ
لَا يُحِبُّ الْمُسْتَكْبِرِينَ

                                                                                      

Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang
yang menyombongkan diri
. (Q.S an Nahl 23).

Oleh karena itu mari sama sama kita pelihara
sifat tawadhu’ ini karena tawadhu’ adalah salah satu sifat ‘IBADUR RAHMAN,
sifat hamba Allah Yang Maha Pengasih. Insya Allah ada manfaatnya bagi kita
semua. Wallahu A’lam. (2.401)

 

 

 

 

 

 


, Terimakasih telah mengunjungi Keimanan.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top