Karena Penjajah tahu, dakwah dengan akhlak yang mampu meluluhkan hati, menundukkan fikroh, dan memecahkan kerasnya ‘ashobiyah. Rasul tidak mengatakan, “Tidaklah aku diutus melainkan untuk menegakkan syariah atau menegakkan khilafah atau politik atau bisnis, dan lainnya. Mengapa, karena akhlak adalah RUH yang menjadi SPIRIT bagi setiap langkah seorang hamba saat berhubungan dengan AL-KHALIQ dan AL-MAKHLUQ. Tanpa akhlak, sistem ekonomi menjadi RIBAWI.
Tanpa akhlak, MANDAT menjadi LAKNAT.
Terlepas mandat itu melalui sistem monarkhi, demokrasi, sosialis, atau Khilafah sekalipun.
Tanpa akhlak, ideologi menjadi MOMOK menakutkan.
Tanpa akhlak, hubungan sosial menjadi sok-SIAL.
Tanpa akhlak, Dakwah yang mengajak pun jadi MENGEJEK.
Wahai diri dan jiwa-jiwa yang berharap meraih surga. Mari hadapkan jiwa kita kepada agama yang hanif. Agama yang sesuai fitrah suci. Maka ajakan, doktrin, ajaran yang bertentangan dengan fitrah … pasti karena jauh dari AKHLAK.