Uncategorized

BAGI ORANG BERIMAN MUSIK BUKAN OBAT

 

BAGI ORANG BERIMAN MUSIK BUKAN OBAT

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Ada tulisan yang terkadang kita baca di media
sosial atau kita ketahui dari media elektronik bahwa MUSIK BISA MENJADI OBAT
UNTUK KETENANGAN HATI. Terkadang dijelaskan pula bahwa ini adalah hasil penelitian
dari  sebagian pakar.

Bahkan di salah satu rumah sakit yang cukup
besar di Jakarta, penyusun tulisan ini, beberapa tahun yang lalu, pernah
menyaksikan sendiri running text CCTV-nya menampilkan   tayangan berupa tulisan bahwa musik memberi
pengaruh positif :
(1) Meningkatkan daya kerja otak. (2)
Mengurangi stres. (3) Membantu untuk fokus dalam suatu masalah.  (4) Membuat mental stabil.

Pesan running text seolah olah menggambarkan
bahwa musik bisa dijadikan obat antara lain untuk mengurangi stress dan membuat
mental stabil.

 

Kita mengetahui bahwa ada sebagian orang  yang ketika hatinya gundah gulana, mengalami
stres lalu mencari hiburan ditempat tempat yang ada musiknya ataupun menyalakan
vcd atau video musik dan lagu di rumahnya.

 

SUNGGUH BAGI ORANG BERIMAN musik dan lagu
bukan obat, baik untuk penyakit fisik ataupun untuk penyakit hati seperti
perasaan yang gundah gulana, dada terasa sempit dan yang semacamnya. Ketika
didatangi keadaan hati yang kurang menyenangkan maka orang orang beriman
pertama sekali akan banyak berdzikir yaitu mengingat Allah Ta’ala, yaitu
sebagaimana firman-Nya : 

الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ
قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

(Yaitu) orang orang yang beriman dan hati mereka
mnjadi tenteram dengan mengingat (berdzikir) Allah. Ingatlah HANYA DENGAN
mengingat Allah hati menjadi tenteram. (Q.S ar Ra’du 28)

Dan satu hal YANG SANGAT PENTING bahwa orang
orang beriman mengobati  penyakit baik
fisik maupun penyakit hati paling utama dengan al Qur an. Sungguh Allah Ta’ala
telah menjelaskan dalam firman-Nya :
 

وَنُنَزِّلُ مِنَ ٱلْقُرْءَانِ مَا هُوَ
شِفَآءٌ وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ ۙ وَلَا يَزِيدُ ٱلظَّٰلِمِينَ إِلَّا
خَسَارًا

Dan Kami turunkan al Qur an (sesuatu) YANG MENJADI PENAWAR dan rahmat bagi
orang orang beriman. Sedangkan bagi orang yang zhalim (al Qur an itu) hanya
akan menambah kerugian. (Q.S al Isra’ 82) 

Syaikh as Sa’di berkata : Al Qur an itu
mengandung penyembuh dan rahmat. Akan tetapi kandungannya (sebagai penyembuh
dan rahmat) itu BUKAN UNTUK SETIAP ORANG. Itu hanya diperuntukkan bagi ORANG
ORANG BERIMAN dan membenarkan ayat ayat-Nya lagi mengetahuinya.

Penyembuhan itu bersifat umum untuk
menyembuhkan HATI dari syubhat dan kebodohan, pemikiran rusak dan penyimpangan
yang buruk serta niat yang busuk. SELAIN ITU JUGA UNTUK MENYEMBUHKAN TUBUH DARI
RASA SAKIT DAN GANGGUAN GANGGUANNYA. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).

 Dan
juga firman Allah Ta’ala :

قُلْ هُوَ لِلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ هُدًى
وَشِفَآءٌ ۖ




Katakanlah : Al Qur an adalah petunjuk DAN
PENYEMBUH bagi orang orang yang beriman. (Q.S Fusilat 44).

Syaikh Muhammad al Amin asy Syinqithi rahimahullahu tentang al Qur an
sebagai obat penyakit fisik dan penyakit hati, menafsirkan : Ini adalah penawar atau kesembuhan yang
mencakup penawar hati dari penyakit-penyakitnya seperti ragu-ragu, kemunafikan
dan lainnya. 

Dan juga mencakup penawar bagi
penyakit badan jika diruqyah pada badan sebagaimana ditunjukkan pada kisah
seorang laki-laki yang tersengat kalajengking kemudian diruqyah oleh sahabat
dengan membacakan surat al Fatihah. Kisah ini adalah shahih dan masyhur.
 (Adwa’ul Bayan).

Lalu bagaimana dengan musik. Ketahuilah bahwa Rasulullah Salallahu ‘alaihi
Wasallam telah mengingatkan dalam  sabda
beliau :   

  
لَيَكُونَنَّ مِنْ
أُمَّتِى أَقْوَامٌ يَسْتَحِلُّونَ الْحِرَ وَالْحَرِيرَ وَالْخَمْرَ
وَالْمَعَازِفَ

Sungguh, benar-benar
akan ada di kalangan umatku sekelompok orang yang menghalalkan zina, sutera,
khamr, dan alat musik. (H.R Imam Bukhari, mu’allaq).

Sahabat Rasulullah Sallahu ‘alaihi
Wasallam, Abdullah bin Mas’ud berkata : Nyanyian itu menumbuhkan kemunafikan di
dalam hati, sebagaimana air menumbuhkan (menyuburkan) tanaman. ( Atsar, riwayat
Ibnu Abid Dun-ya dan al Bahaqi) 

Imam Abu Hanifah,  imam madzhab, membenci nyanyian dan beliau
mengatakan bahwa mendengarkan nyanyian adalah perbuatan dosa. (Lihat Kitab
Talbis Iblis).

 

Syaikh bin Baz berkata
: Adapun berobat dengan musik dan alat musik lainnya, maka akan menambahkan
kebatilan dan penyakit bagi si sakit. Akan berat bagi mereka untuk mendengarkan
Al-Quran, As-Sunnah dan nasehat yang berguna.  (Majmu’ Fatawa Syaikh bin Baz)

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua.
Wallahu A’lam. (2.334)

 


, Terimakasih telah mengunjungi Keimanan.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top