Headline

[#AYTKTM] Rahasia Kanan Punya Anak

Islamedia Episoda #1

Alkisah ada seorang ulama terkemuka, sebut
saja namanya Kyai Abdul Aziz. Dia mengadakan pengajian rutin setiap hari Jumat
pagi. Waktu itu kemarau amat panjang hingga tanah pun kering kerontang. Di
penghujung  pengajian, dia bertanya kepada jamaahnya.

“Allah Yang Mahakuasa berjanji akan
mengabulkan doa hamba-Nya yang memohon kepada-Nya. Apakah kalian yakin?

 “Yakin”,
jawab para jamaah.

 “Kenapa?”,
tanya kiyai sepuh itu.

 “Karena
Allah tidak pernah ingkar janji”.

 “Baiklah.
Pengajian sudah selesai. Silakan pulang. Tolong kalian berdoa setiap hari
selama sepekan ini. Mohon kepada Allah  agar Jumat depan, saat kita
pengajian, hujan turun amat deras”,
pinta ulama itu dan
melanjutkannya dengan doa penutup.

Para jamaah pun pulang. Mereka patuh untuk berdoa
setiap hari. Mohon kepada Tuhan semesta alam agar pas pengajian Jumat nanti,
hujan turun amat deras.

Hari Jumat berikutnya mereka pengajian
lagi. Seperti biasa di akhir pengajian, Kyai Aziz berdialog dengan jamaahnya.

“Kalian sudah berdoa,
setiap hari, mohon kepada Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, agar
hari ini  hujan turun amat deras?”,
tanya Sang Kyai.

“Sudah”,
jawab jamaah serempak.

“Apakah kalian yakin hari ini turun
hujan?”

“Yakin!”

“Kenapa?”
“Karena
Allah Maha Pengabul doa, dan Dia tidak pernah ingkar janji”.

“Betul, kalian yakin hari
ini hujan?”,
tanya Kyai
menegaskan lagi.

“Amat yakin!”.
“Omong
kosong!”
  Tukas Kyai Aziz tegas. “Kalau kalian yakin hari ini akan hujan, kenapa tidak ada seorangpun
diantara kalian yang membawa payung?”. 

Doa dan keyakinan itu harus selaras dengan perbuatan, begitu nasihat
berharga Kyai Abdul Aziz.

Episoda #2

Anna sudah menikah sepuluh tahun, dan
belum dikarunia anak. Sudah banyak ikhtiar yang dia lakukan, namun belum
membuahkan hasil. Suatu hari dia mengendara mobil dengan suaminya. Ketika
berhenti di lampu merah, dia melihat di seberang jalan ada seorang nenek yang
lemah dan kelihatan butuh bantuan.

Anna minta kepada suaminya agar memutar
mobil kembali. Dia mendekati perempuan tua itu dan memberinya air mineral, kue
dan uang lima
puluh ribu rupiah. Nenek itu amat girang dan berterima kasih kepada Anna karena
dia sudah dua hari tidak makan.

Di sela ucapan terima kasihnya, dengan
bibir bergetar menahan haru, nenek itu berkata, “Saya doakan, semoga Ibu segera diberi keturunan”. 

Tidak berapa lama kemudian, Anna hamil dan
selanjutnya melahirkan seorang bayi montok yang sehat, cantik dan menggemaskan.

Episoda #3

Belasan tahun silam, Bambang yang sudah menikah
lama, dan belum diberi momongan,
 disuruh gurunya untuk umrah
dan berdoa di Multazam,
tempat yang mustajabah yang
terletak diantara Hajar Aswad
dan pintu masuk Ka’bah.

Bambang menuruti nasihat gurunya.
Dia menjual mobil satu-satunya untuk biaya umrah
bersama istrinya. Di Masjid al-Haram,
di depan Multazam, pada hari
Jumat, waktu dhuha, usai thawaf,
shalat di Maqam Ibrahim,
minum air Zam-Zam dan istighfar, dia berdoa sambil menangis
meratap, memohon agar diberi keturunan yang shalih.

Sekarang Bambang sudah punya empat anak, dua
laki dan dua perempuan. Sehat, pintar dan shalih-shaliha.

Episode #4

Chairunnissa sudah mempunyai seorang anak
laki berumur delapan tahun. Sebenarnya dia ingin menambah anak, namun sudah
tidak berambisi amat seperti empat tahun lalu. Dia menjadi agen madu, dan suka
mengkonsumsi madu hitam. Selain aneh, ada madu berwarna amat gelap, madu hitam
itu amat kental dan berasa manis enak.

Beberapa bulan kemudian, dia hamil
lagi. Ketika dikonfirmasikan kepada upline-nya,
ternyata yang hamil tidak dia saja. Kata Boss
madunya itu, madu hitam memang bisa meningkatkan kesuburan.

Episode #5

Dahlia belum lama menikah. Baru tiga
tahun. Namun dia sudah ngebet
ingin segera punya bayi. Dia mematuhi nasihat ibundanya untuk memelihara anak
pembantunya. Anak kecil berumur satu tahun itu, dia perlakukan dengan penuh
kasih sayang seperti anak sendiri. Dia juga tetap berdoa dan tetap berupaya
agar bisa mempunyai anak kandung sendiri.

Tidak sampai dua tahun dia “mupu”, Dahlia hamil. Anaknya lahir
dengan selamat, dan tumbuh kembang sehat, lincah, pintar, dan kreatif. Dia
tetap memperlakukan anak angkatnya, dengan penuh kasih. Tidak beda dengan anak
kandungnya.

Episoda
#6


Edi adalah tim sukses suamiku ketika
ikut Pemilukada Rembang. Sama seperti Dahlia, Edi juga baru menikah tiga tahun,
dan belum dikaruniai anak. Dia sudah berupaya untuk  terapi kepada dokter
ahli dengan biaya besar, namun istrinya belum hamil. Padahal mereka berdua
normal. Aku  terinspirasi dengan cerita pengajian Kyai Abdul Aziz, bahwa
keyakinan dan perbuatan itu harus selaras. Dan cerita sedekah Anna kepada
seorang nenek tua.

Maka Edi pun kusuruh membeli pakaian dan
perlengkapan bayi seperti popok, pampers,
oto, greto, bedak bayi, dan lain-lain. Dia menurut. Ketika pulang ke rumah,
melihat suaminya membawa perlengkapan bayi, istrinya cemberut karena memang
belum ada tanda-tanda kehamilan. Akhirnya, Edi menyembunyikan barang-barang itu
di bawah spring bed-nya.

Edi juga kusuruh memperbanyak istighfar dan sedekah. Dia membeli
sembako dan memberikannya kepada kepada fakir miskin tetangganya. Ketika
memberikan sedekahnya, Edi mohon supaya orang-orang itu mendoakan agar dia
diberi anak yang shaliha. Subhanallah,
tidak sampai lima
bulan, istri Edi mengandung, dan ketika usia kandungannya sembilan bulan, melahirkan
bayi perempuan yang lucu dan mengemaskan. Edi, istri dan keluarga besarnya amat
surprised dan bersyukur. Aku dan
suamiku? Apalagi! ***

NUR SYA’DIYAH AMANATI
Ngawi, Jatim 

[Lomba #AYTKTM]


, Terimakasih telah mengunjungi Keimanan.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top