Uncategorized

UCAPKAN TAHMID JIKA DIBERI KEBAIKAN MELALUI SESEORANG

UCAPKAN TAHMID JIKA DIBERI KEBAIKAN MELALUI
SESEORANG

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Terkadang bahkan mungkin sering kita menerima
nikmat Allah Ta’ala melalui saudara kita sesama orang orang beriman. Nikmat
atau kebaikan itu bisa jadi berupa harta dunia seperti makanan atau perhiasan
dan bisa  pula berupa petunjuk atau
nasehat yang bermanfaat. Bahkan kebaikan yang diterima  berupa petunjuk atau nasehat bisa jadi lebih
bernilai dari pada harta dunia.

Untuk setiap kebaikan yang diterima seorang
hamba,   DIANJURKAN untuk membalas
misalnya dengan ucapan terima kasih. Dan SANGAT DIANJURKAN pula mengucapkan
JAZAKALLAHU KHAIRAN. Ini adalah petunjuk Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam,
sebagaimana sabda beliau :

عَنْ أُسَامَةَ بْنِ زَيْدٍ قَالَ قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- مَنْ صُنِعَ إِلَيْهِ مَعْرُوفٌ فَقَالَ
لِفَاعِلِهِ جَزَاكَ اللَّهُ خَيْرًا فَقَدْ أَبْلَغَ فِى الثَّنَاءِ

Usamah bin Zaid berkata,  Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda : Barangsiapa yang diberikan kepadanya kebaikan, lalu ia mengatakan
kepada pelakunya  Jazakallah khairan
(semoga Allah membalas engkau dengan kebaikan), maka sungguh ia telah
benar-benar meninggikan pujian.  (H.R
at  Tirmidzi,  dishahihkan oleh Syaikh al Albani).  

Selain itu, ketahuilah bahwa ada satu hal
penting yang sangat baik untuk dilakukan seorang hamba yang menerima kebaikan
melalui seseorang yaitu MENGUCAPKAN KALIMAT TAHMID. Memuji Allah Ta’ala dengan
mengucapkan ALHAMDULILLAH.

Ucapan Alhamdulillah ini memilii nilai yang
lebih baik daripada kenikmatan dunia. Rasulullah Salallahu ‘alaihi Waallam
menjelaskan perkara ini dalam sabda beliau :

ما أنْعَمَ اللهُ عَلَى عَبْدٍ بنعْمةٍ
فَقالَ الحَمْدُ لِلَّهِ إلاَّ كانَ ما أعْطَى أفْضَلَ مِمَّا أخَذَ

Tidaklah Allah menganugerahkan kenikmatan
apapun pada seorang hamba lalu dia mengucapkan ALHAMDULILLAH, kecuali apa yang
yang Dia berikan (kepadanya berupa petunjuk untuk  membaca alhamdulillah) lebih utama daripada
(nikmat) apa yang dia terima. (H.R Ibnu Majah, dishahihkan oleh Syaikh al
Albani).   

Tentang hadits ini, Imam Ibnu Rajab al Hambali
berkata : Yang dimaksud dengan nikmat (yang disebut pertama dalam hadits ini)
adalah nikmat nikmat dunia seperti keselamatan, kesehatan, terhindar dari  marabahaya dan yang lainnya. Sementara itu,
ucapan alhamdulillah   adalah nikmat
agama.

Keduanya merupakan nikmat Allah Ta’ala. Akan
tetapi nikmat Allah Ta’ala pada hamba-Nya berupa hidayah untuk mensyukuri
nikmat nikmat-Nya dengan membaca alhamdulillah lebih utama daripada nikmat
nikmat duniawi yang dilimpahkan-Nya kepada hamba hamba-Nya.

Maka ketika Allah Ta’ala memberi taufik kepada
seseorang hamba untuk mensyukuri nikmat nikmat duniawi DENGAN MEMUJINYA
(mengucapkan alhamdulillah) atau bentuk bentuk syukur lainnya maka nikmat
(mensyukuri) ini akan menjadi lebih baik dari nikmat nikmat tersebut dan lebih
dicintai oleh Allah Ta’ala daripada nikmat nikmat (duniawi) itu. (Jami’ul Ulum
wal Hikam).

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua.
Wallahu A’lam. (2.025)


, Terimakasih telah mengunjungi Keimanan.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top