Abu All Muhammad al-Hassan ibnu al-Haytham. Di kalangan sarjana dan ilmuwan barat, beliau sering dipanggil Alhazen. Beliau lahir dan besar di kota Basra, Irak
pada tanggal 1 Juli 965 M. Dalam perjalanannya, beliau pernah menempuh Pendidikan
di kota kelahirannya kemudian diangkat menjadi pegawai pemerintah. Tidak lama
dari pekerjaannya di pemerintahan beliau memutuskan untuk pergi merantau ke
Ahwaz dan Baghdad, di sanalah beliau melakukan fokus pengajian dan perhatian pada
bidang penulisan.
Ibnu Al-Haytham dikenal sebagai
ilmuwan muslim yang berkecimpung di bidang sains, ilmu falak, matematika,
geometri, farmasi (pengobatan), dan ilmu filsafat. Hal yang sangat dikenal dari
beliau adalah keahliannya dalam bidang ilmu optik, khususnya penyelidikannya
mengenai cahaya. Melanjutkan perjalanannya dalam mengembangkan ilmu pengetahuan,
beliau melakukan hijra ke Mesir untuk melakukan penyelidikan atau penelitian
mengenai aliran dan saluran Sungai Nil. Selain melakuan bebeapa penelitian,
beliau juga menyalin buku-buku mengenai ilmu falak dan matematika. Hal ini
dilakukan untuk menambah pendapatan sebagai modal perjalanannya ke Universitas
Al-Azhar. Hasil daripada usaha tersbeut, beliau mahir untuk bidang ilmu-ilmu
yang pernah digelutinya.
Fokus kepada penyelidikan cahaya telah
banyak memberikan ilham kepada ahli sains barat seperti Boger, Bacon, dan
Kepler dalam proses menciptakan alat bernama mikroskop dan teleskop. Karena beliau
adalah orang pertama yang menulis dan menemukan berbagai data penting mengenai
cahaya. Di antara beberapa buku yang pernah diterjemahkan ke dalam bahasa
Inggris karya beliau adalah Light dan On Twilight Phenomena. Dalam
pengkajiannya banyak membahas mengenai senja dan lingkaran di sekitar bulan dan
matahari serta bayang-bayang dan gerhana. Salah satu temuannya yaitu cahaya
fajar bermula apabila matahari berada di garis 19 derajat di ufuk timur. Selain
itu, beliau juga telah menjelaskan tentang bagaimana kedudukan atau sifat
cahaya seperti pembiasan dan pembalikan cahaya.
Banyak
sekali teori-teori Al-Haytham yang digunakan oelh ilmuwan-ilmuan dunia salah
satunya adalah teori lensa pembesar yang digunakan oleh ilmuwan asal Italia
untuk menghasilkan kaca pembesar pertama di dunia. Selain itu beliau pernah
menemukan prisip padu udra hal ini baru diketahui oleh ilmuwan bernama Trricella
500 tahun kemudian. Dan masih banyak sekali penemuan-penemuan teknologi yang
digunakan oleh ilmuwam-ilmuwan barat dalam mengembangkan serat menciptakan
berbagai macam teknologi sehingga kita bisa menggunakan atau merasakannya
hingga saat ini.

, Terimakasih telah mengunjungi Keimanan.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.