Cerita

Sepenggal Kisah di Alam Cianjur

Sepenggal Kisah di Alam Cianjur

Rinai hujan mulai turun saat kami beranjak meninggalkan kampung Cipaku menuju Yogyakarta. Seperti halnya hujan yang meninggalkan genangan, begitu pula kepergian kami dari alam Cianjur menyisakan kenangan.

Perjalanan singkat kala mengunjungi salah satu kampung yang tumbang diterpa bencana Gempa Bumi Cianjur. Dua hari, waktu yang sebentar untuk menyapa sahabat kami yang tinggal di kampung itu.

Sepenggal Kisah di Alam Cianjur
Tim At-Tuqa Parkir di Depan Tenda Pengungsian

Masjid di Ma’had Miftah Daris Sa’adah
Sebelum jam 4 subuh, aktivitas ma’had sudah beranjak dari pembaringan. Pukul 04.00 WIB seorang santri mengumandangkan azan subuh. Kami shalat berjamaah bersama ikhwah sekitar ma’had dan para santri. Dinginnya subuh di bawah kaki Gunung Gede menambah syahdunya lantunan ayat suci al-Qur’an yang dibaca oleh sang Imam.
Sinar mentari menyirami pegunungan di utara ma’had, pesona indah dan megahnya Gunung Gede dan Pangrango perlahan mulai tersingkap, bersihnya langit hingga tampak birunya melengkapi cuaca cerah pagi itu. Subhanallah. Setelah mendengarkan taklim subuh, kami menyempatkan sejenak bersama ustadz Abu Hanan Harits untuk mencari sarapan di kota. Semangkok bubur cukup sebagai penegak punggung sebelum berburu kebutuhan sembako nanti.
Tiba saatnya kami berpamitan dengan ustadz Abu Hanan Harits, kami harus segera bertolak dari ma’had agar waktu yang tersisa cukup untuk berbelanja, karena kala itu adalah hari Jum’at.
Sesuai info dari Kang Zain, kebutuhan mendesak yang diperlukan warga di Kampung Cipaku adalah sembako, sayuran, dan bumbu dapur. Tak berpikir lama kami langsung membelokkan kendaraan ke arah Pasar Sukaraja, Sukabumi.
Pasar Sukaraja Sukabumi
Pasar Sukaraja Sukabumi

“Ahsan bantuannya berupa sembako, Akh,” kata Kang Zain, “Terutama sayuran segar dan lauk. Jangan mi instan, sudah bosen warga.”
Misi kami di hari kedua ini adalah berbelanja barang-barang kebutuhan pokok seperti sembako, sayuran, lauk, dan bumbu dapur yang nantinya akan disalurkan kepada warga Kampung Cipaku yang membutuhkan. Kami memutuskan untuk berburu di Pasar Sukaraja, Sukabumi.
Terminal Sukaraja
Terminal Sukaraja

Setiba di pasar yang satu komplek dengan Terminal Sukaraja, kami menyusuri lapak demi lapak untuk mencari sayur mayur yang masih bagus dan memiliki stok banyak. Tak semua lapak dagangannya masih fresh, kadang ada yang sudah layu tetapi stok banyak, kadang ada yang masih fresh tetapi stoknya sedikit.
Harus gerak cepat karena mepet persiapan jum’atan, namun tetap butuh ketelitian dan kesabaran untuk bertanya dari satu pedagang ke pedagang lain. Mayoritas pedagang menggunakan bahasa Sunda membuat kami tidak bisa hunting sendiri-sendiri, jadi butuh Kang Zain sebagai penerjemah.
Akhirnya, kami bisa keluar dari Pasar Sukaraja dengan membawa wortel, bawang merah & putih, labu, buncis, tempe, dan ikan asin. Beras sudah di-handle oleh abahnya Kang Zain yang memesan di toko langganan. Tinggal minyak goreng yang belum dapat, kami akan mencarinya nanti di pertokoan sepanjang jalur ke Cianjur.
Memuat Hasil Belanja ke Dalam Mobil

Pertokoan di daerah Sukalarang menjadi pilihan kami untuk mencari minyak goreng, di kanan kiri jalan banyak pusat perbelanjaan yang kemungkinan besar punya stok yang banyak.
Setelah berhenti di depan salah satu toko dan bertanya-tanya, alhamdulillah di toko tersebut punya banyak stok. Namun, ternyata toko tersebut mau tutup sementara karena karyawannya persiapan shalat Jum’at. Kami akan dilayani nanti setelah selesai shalat. Tak mengapa menunggu, toh kami juga ingin shalat Jum’at sekalian.
Sekitar pukul 14.00 WIB kami sudah tiba di Kampung Cipaku, semua barang di dalam mobil bergegas kami turunkan di dekat posko. Kemudian, barang-barang itu nantinya akan dikemas dan dibagikan kepada warga.
Oh ya, kami juga membawa buku bacaan Islami untuk anak-anak di sana. Tidak hanya asupan jasmani yang ingin kami berikan, tetapi juga asupan rohani tak luput kami haturkan. Semoga bisa menghibur anak-anak Kampung Cipaku yang menjalani hari-hari di dalam tenda pengungsian.

Buku Bacaan untuk Anak-Anak Kampung Cipaku

Qadarallah azan asar sudah berkumandang, kami harus segera pulang ke Yogyakarta karena ada agenda yang sudah menanti, padahal kami berencana melihat kondisi wilayah yang lebih parah dari Kampung Cipaku ini.
Di mana ada pertemuan di situ ada perpisahan, inilah sesi sedih yang harus kami lalui. Langit sore semakin kelabu seiring perpisahan kami dengan Kang Zain, keluarganya, dan warga sekitar. Sesi yang begitu dalam menyentuh hati ini.
Terlebih saat kendaraan mulai bergerak, rintik hujan pun turun turut mengiringi kepergian kami. Terbayang di mata ini bagaimana para pengungsi harus bermalam di tenda-tenda saat hujan, menahan dinginnya angin yang menerpa.
Jum’at 16.15 WIB mobil kami melaju pelan meninggalkan Kampung Cipaku.
Terselip doa di lisan ini, “Ya Rabb kuatkanlah hati mereka untuk beriman akan ketetapanmu, berikanlah kebaikan pada mereka setelah musibah ini.”
Berharap sedikit titipan rezeki ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi warga Kampung Cipaku. Berharap manfaat itu juga menjadi pahala yang besar bagi semua pihak yang memberikan sumbangsihnya berupa harta, pikiran, waktu, dan tenaga.
Banyak ibrah yang dapat kami ambil dari perjalanan singkat ini, terutama untuk selalu bersyukur atas nikmat aman yang Allah Ta’ala berikan. Lalu, ibrah betapa indahnya nikmat ukhuwah di antara kaum muslimin.
Saat ada saudara kita tertimpa musibah, kita pun merasakan kesedihan dan keprihatinan yang sama.
Tenda dari Kementerian Sosial RI

Sebagai penutup risalah ringkas ini, kami menghasung kepada segenap kaum muslimin yang Allah berikan kelonggaran rizki, agar berkenan membantu meringankan saudara-saudara kita yang terdampak bencana di Cianjur.
Semoga bantuan Anda dapat meringankan beban mereka dan menjadi catatan amal shalih di sisi Allah Ta’ala.
Untuk mendapatkan info-info terkini terkait kondisi kaum muslimin di Cianjur, silakan merujuk ke channel Telegram Peduli Gempa Cianjur (https://t.me/peduligempacianjur).
Jumat malam Sabtu, 16 Jumadal Ula 1444. Rest Area Batang—Semarang | Tim Peduli At-Tuqa
Sumber : 
https://telegra.ph/Sepenggal-Kisah-di-Alam-Cianjur-1-12-13
https://telegra.ph/Sepenggal-Kisah-di-Alam-Cianjur-2-12-14
https://telegra.ph/Sepenggal-Kisah-di-Alam-Cianjur-3Selesai-12-15

, Terimakasih telah mengunjungi Keimanan.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top