Ngaji

Pesan Rasulullah: Jaga Lisan, Ucapkan Ini Jika Kau Mengalami Musibah dan Duka Mendalam

Petir menyambar di atas Masjidil Haram tertangkap oleh kamera seorang jamaah (img: Arabnews)

bersamaislam.com – Duka mendalam dirasakan oleh seluruh kaum muslimin di dunia atas musibah jatuhnya Crane di Masjidil Haram dan menimpa beberapa jamaah haji yang sedang melaksanakan ibadah. Termasuk di dalamnya terdapat dua orang jamaah asal Medan dan Jakarta yang menjadi korban jiwa serta puluhan lainnya luka-luka.

Lantas apakah yang sebaiknya kita baca jika ditimpa musibah, duka cita mendalam ataupun peristiwa lain yang tidak kita inginkan? Baik bagi yang mengalami musibah sendiri ataupun bagi keluarga yang berduka?

Imam Nawawi rahimahullah menukil hadits Rasulullah SAW dalam kitabnya Al-Adzkar, tentang doa atau bacaan yang dapat dibaca dalam beberapa kondisi.

1. Bacaan apabila ditimpa bencana


Barang siapa yang ditimpa musibah dan bencana, maka hendaklah lisannya berkata yang baik dengan doa ini:

“Bismillahir rahmaanir rahim. Wa laa haula wala quwwata illa billahil ‘aliyyil ‘adzhim”

“Dengan nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Tidak ada daya upaya dan kekuatan kecuali dengan (izin) Allah yang Maha Tinggi dan Maha Agung”.

Ini adalah bacaan yang diajarkan oleh Rasulullah SAW kepada Ali bin Abi Thalib r.a apabila berada dalam bencana, “Maka sesungguhnya Allah SWT akan memalingkan beberapa bencana sesuai kehendakNya dengan bacaan itu”. (Hadits riwayat Ibnu Sunni)

Hendaknya kita yang tertimpa musibah agar segera dan memperbanyak membaca doa ini dan menjauhkan lisan kita dari mengucap hal-hal lain yang kurang bermanfaat.

2. Bacaan apabila ditimpa duka cita


Barang siapa yang menghadapi kesedihan dan rasa duka, maka berdoalah dengan kalimat-kalimat ini:

“Ana ‘abduka, ibnu ‘abdika, ibni amatika, fi qobdhotika nashiyati, biyadika madhin fii hukmuka, adlun fiyya qodhouka. As aluka bikullismin Huwa laka, sammaita bihi nafsaka, au anzaltahu fi kitabika, au ‘allamtahu ahadan min kholfika, awista’tsarta bihi fii ‘ilmil ghoibi ‘indaka, an taj’alal qurana nuro shodri, wa robi’al qolbi, wa jila’a huzni, wa dzahaba hammi”

“Aku hambaMu, anak dari seorang hambaMu lelaki dan perempuan, dalam genggamanMu ubun-ubunku, ditanganMu berlaku hukum, keadilan pada setiap takdirMu. Aku meminta dengan tiap-tiap nama milikMu, yang Engkau berikan kepada diriMu sendiri, atau yang Engkau turunkan dalam kitabMu, atau yang Engkau ajarkan kepada salah seorang hambaMu, atau yang Engkau simpan dalam ilmu ghaib di sisiMu, agar Engkau jadikan Al Qur’an sebagai cahaya dadaku, taman hatiku, pengusir dukaku dan penghilang kesedihanku”.

Abu Musa al-Asy’ari r.a yang meriwayatkan hadits ini melanjutkan bahwa seorang lelaki bertanya usai Nabi Muhammad SAW membacakan doa ini, “Ya Rasulullah, sesungguhnya orang yang lemah adalah yang meninggalkan bacaan-bacaan ini(?)”.

Lalu beliau SAW menjawab, “Benar, oleh karena itu bacalah! Dan ajarkanlah (kepada orang lain). Maka sesungguhnya siapa yang membacanya, Allah akan hilangkan dukanya dan panjangkan gembiranya”. (Hadits riwayat Ibnu Sunni)

Oleh karena itu bagi siapapun yang berduka baik yang tertimpa musibah, keluarga kerabat dan kita semua kaum muslimin membaca doa kita terutama untuk para jamaah haji yang menjadi korban.

3. Bacaan apabila ditimpa sesuatu


Secara umum peristiwa yang kita kehendaki bisa membuat kita mengalami kesedihan dan kesusahan. Hati kita diselimuti duka dan lisan kita serasa ingin mengucapkan berbagai hal untuk menumpahkan kegundahan tersebut. Namun ingatlah pesan Rasulullah SAW berikut ini.

“Seorang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah dibanding mukmin yang lemah, meskipun padanya masing-masing ada kebaikan. Berusaha keraslah untuk mendapat apa yang bermanfaat bagi dirimu dan mintalah pertolongan kepada Allah dan jangan jadi orang yang lemah. Dan jika kamu ditimpa oleh sesuatu (musibah) jangan berkata ‘kalau saja aku berbuat begini pasti akan begini dan begitu’. Tapi ucapkanlah ‘Ini sudah takdir Allah dan apa saja yang dikehendakiNya pasti terjadi‘. Maka perkataan ‘kalau saja‘ itu dapat membuka amalan setan”

Demikianlah Nabi Muhammad SAW telah mengajarkan kita agar menjaga hati dan juga lisan dari ucapan-ucapan yang tidak baik. Yang bisa mengesankan kita menyesali apa yang telah diberlakukan oleh Allah SWT. Karena Dia-lah pemilik segala kerajaan dan kemuliaan, Dia-lah yang memuliakan dan menghinakan dan ditangan Allah segala kebaikan.

Wallahu a’lam bish shawab.

(Razas Ms)


, Terimakasih telah mengunjungi Keimanan.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top