Uncategorized

PERKARA YANG DIANJURKAN AGAR BISA BERSABAR

PERKARA YANG DIANJURKAN AGAR BISA BERSABAR

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Ketika suatu ujian berupa musibah mendatangi
diri seseorang,  keluarganya atau
hartanya maka wajib baginya untuk bersabar. Sungguh ujian berupa musibah itu
adalah ketetapan Allah Ta’ala.

Pengalaman dari sebagian orang sampai kepada
kesimpulan  bahwa   bersabar
itu mudah dibicarakan tetapi  sulit
bahkan ada yang mengatakan SANGAT SULIT dilakukan. Tapi ketahuilah bahwa
sesuatu yang disebut sulit bukan berarti tidak bisa jika berusaha untuk
mendapatkannya.

Ketahuilah sebenarnya ada cara yang dapat
dilakukan agar bisa bersabar bahkan meningkatkan kesabaran seorang hamba,
diantara adalah :

Pertama  :
Harus menyadari bahwa jika suatu musibah mendatangi seseorang maka apakah dia bersikap
sabar menerima atau tidak sabar, musibah itu sudah datang kepadanya dan itu
adalah ketetapan Allah Ta’ala. Allah Ta’ala berfirman :

قُلْ لَنْ يُصِيبَنَا إِلَّا مَا كَتَبَ
اللَّهُ لَنَا هُوَ مَوْلَانَا ۚ وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ

Katakanlah (Muhammad) : Tidak akan menimpa
kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah bagi kami. Dialah Pelindung kami
dan hanya kepada Allah bertawakal-lah orang orang yang beriman. (Q.S at Taubah
51).

Selanjutnya, ingatlah bahwa ketika ketetapan
Allah berupa musibah datang  maka paling tidak ada dua keadaan yaitu
:

(1) Jika seseorang bersabar maka akan mendapat
pahala yang tidak terbatas.   Allah Ta’ala berfirman :

إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ
أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ

Sesungguhnya hanya orang-orang yang
bersabarlah  yang disempurnakan pahala mereka tanpa batas (Q.S
az  Zumar 10)

Syaikh Muhammad bin Shalih
al Utsaimin berkata : Adapun kesabaran, pahalanya berlipat ganda
tidak terbatas. Hal ini menunjukkan bahwa ganjarannya sangat besar sekali hingga
tak mungkin bagi seorang insan untuk membayangkan pahalanya karena tidak bisa
dihitung dengan bilangan. 

Bahkan juga, pahala sabar termasuk pahala yang
maklum diisi Allah tanpa bisa dibatasi. Tidak pula dapat disamakan dengan
mengatakan satu kebaikan dilipat gandakan sepuluh kali sampai tujuh ratus kali
lipat. Kesabaran itu pahalanya tanpa batas. (Syarah Riyadush Shalihin)

(2) Jika tidak bersabar maka berarti tidak
suka pada apa yang telah  Allah takdirkan  atau dengan kata
lain dia tak terima takdir atau ketetapan Allah Ta’ala. Ujung-ujungnya adalah
dosa. Sebab manusia harus menerima apapun yang telah Allah takdirkan
baginya. Allah Ta’ala  berfirman : 

مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ فِي
الْأَرْضِ وَلَا فِي أَنْفُسِكُمْ إِلَّا فِي كِتَابٍ مِنْ قَبْلِ أَنْ نَبْرَأَهَا
ۚ إِنَّ ذَٰلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ

لِكَيْلَا تَأْسَوْا عَلَىٰ مَا
فَاتَكُمْ وَلَا تَفْرَحُوا بِمَا آتَاكُمْ ۗ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ
مُخْتَالٍ فَخُورٍ

Setiap bencana yang menimpa di bumi dan yang
menimpa dirimu sendiri, semuanya telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh)
sebelum Kami mewujudkannya. Sungguh yang demikian itu mudah bagi Allah.

Agar kamu tidak bersedih hati terhadap apa
yang luput dari kamu dan tidak pula terlalu gembira terhadap apa yang
diberikan-Nya kepadamu. Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong dan
membanggakan diri. (Q.S al Hadiid 22-23).

Kedua :
Ketika seseorang mendapat musibah atau ujian maka SADARILAH, INGATLAH bahwa
bukan dirinya saja yang pernah mendapat musibah. Semua orang akan diuji dan itu
sudah pasti. Allah Ta’ala berfirman  : 

أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ
يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ

Apakah manusia itu mengira bahwa mereka
dibiarkan saja mengatakan : Kami telah beriman, sedang mereka tidak diuji lagi
?. (Q.S al Ankabut 2).

Bahkan Nabi dan para Rasul mendapat ujian yang
lebih berat.
Seorang
sahabat bertanya : Wahai Rasulullah, manusia manakah yang paling berat ujiannya
?. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab :

الأَنْبِيَاءُ ثُمَّ الأَمْثَلُ
فَالأَمْثَلُ فَيُبْتَلَى الرَّجُلُ عَلَى حَسَبِ دِينِهِ فَإِنْ كَانَ دِينُهُ
صُلْبًا اشْتَدَّ بَلاَؤُهُ وَإِنْ كَانَ فِى دِينِهِ رِقَّةٌ ابْتُلِىَ عَلَى
حَسَبِ دِينِهِ فَمَا يَبْرَحُ الْبَلاَءُ بِالْعَبْدِ حَتَّى يَتْرُكَهُ يَمْشِى
عَلَى الأَرْضِ مَا عَلَيْهِ خَطِيئَةٌ

Para Nabi, kemudian yang semisalnya dan
semisalnya lagi. Seseorang akan diuji sesuai dengan kondisi agamanya. Apabila
agamanya begitu kuat (kokoh), maka semakin berat pula ujiannya. Apabila
agamanya lemah, maka ia akan diuji sesuai dengan kualitas agamanya. Seorang hamba
senantiasa akan mendapatkan cobaan hingga dia berjalan di muka bumi dalam
keadaan bersih dari dosa. (H.R at Tirmidzi, Ibnu Majah, Ad Darimi dan Imam
Ahmad)

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah
berkata : Cobaan yang semakin berat akan senantiasa menimpa seorang mukmin yang
shalih untuk meninggikan derajatnya dan agar ia semakin mendapatkan ganjaran
yang besar. (Al Istiqamah)

Ketiga :
Harus yakin bahwa Allah telah menyediakan jalan keluar dari setiap kesulitan
dan musibah. Allah Ta’ala berfirman : 

إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ
يُسْرًا  فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا

Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu
ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. (Q.S al
Insyiraah 5-6).

Tentang ayat ini, Syaikh Muhammad bin Shalih
al Utsaimin berkata : (Disamping kemudahan yang konkrit). Dan ada pula
kemudahan maknawi. Yakni PERTOLONGAN ALLAH KEPADA SESEORANG UNTUK BERSABAR. Itu
juga termasuk kemudahan. Apabila Allah menolongmu untuk bisa bersabar, maka
menjadi ringanlah bagimu urusan urusan yang sulit. (Tafsir Juz ‘Amma).

Itulah sebagian perkara yang dianjurkan agar seorang hamba
bisa bersabar ketika didatangi ujian berupa musibah. Insya Allah ada manfaatnya
bagi kita semua. Wallahu A’lam. (2.556).

 


, Terimakasih telah mengunjungi Keimanan.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top