Sistem Ekonomi Kapitalisme Dan Sistem Ekonomi Islam

Keberadaan Daulah Khilafah Islamiyah ditujukan dalam rangka melanjutkan kembali
kehidupan Islam dengan menjadikan pemikiran dan hukum-hukum Islam sebagai
pedoman dalam seluruh aspek kehidupan manusia. Daulah Khilafah akan menerapkan
Islam bagi seluruh rakyat dalam seluruh aspek kehidupan mereka. Penerapan
hukum-hukum Islam di bidang ekonomi, misalnya, akan menjadikan kegiatan ekonomi
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan Islam secara
keseluruhan.
Berbagai kegiatan ekonomi berjalan dalam rangka mencapai satu tujuan, yakni
menciptakan kesejahteraan menyeluruh bagi setiap individu rakyat — Muslim dan
non-Muslim — yang hidup dalam naungan Daulah Khilafah. Hal ini karena semua
kegiatan ekonomi diarahkan untuk mewujudkan penerapan politik-ekonomi Islam,
yakni menjamin tercapainya pemenuhan semua kebutuhan pokok (primer) tiap individu
masyarakat secara keseluruhan, pemenuhan berbagai kebutuhan pelengkap (sekunder
dan tersier) sesuai dengan kemampuan mereka. Politik-ekonomi seperti ini pada
akhirnya akan menciptakan kehidupan ekonomi yang sejahtera, penuh ketenangan
dan kesederhanaan, namun tetap produktif dan
Kondisi ini berbeda dengan kehidupan ekonomi dalam sistem ekonomi kapitalis.
Meskipun penerapan sistem ekonomi kapitalis berhasil menciptakan pertumbuhan
ekonomi, namun secara bersamaan, telah melahirkan gejolak, pertentangan
antarkelas yakni pemilik modal (kapitalis) dan kelompok pekerja. Akibatnya,
akan kita temukan berbagai dampak nyata dalam kehidupan ekonomi kapitalis;
mulai dari ketimpangan sosial yang parah, munculnya ketegangan, pertentangan,
dan keresahan di antara kelompok masyarakat; berkembangnya kehidupan
materialistik yang penuh dengan keserakahan yang didorong oleh semangat
mencintai harta dan asyik dengan kekayaan; hingga terjadinya proses
dehumanisasi karena manusia tidak ubahnya seperti binatang yang hanya berupaya
memperebutkan materi semata. Merebaknya kegiatan prostitusi, perjudian,
pornografi pada berbagai media, bisnis hiburan yang penuh maksiat, praktek
riba, narkoba, miras, korupsi, sogok-menyogok, dan lain-lain telah membuktikan
hal itu. Selain itu, penguasaan aset umat dan negara — seperti hutan,
pertambangan, dan kepemilikan umum lainnya — oleh hanya segelintir orang
tertentu telah berdampak pula pada kerusakan dan terganggunya berbagai
kemaslahatan umum. Semua ini terjadi karena kehidupan ekonomi kapitalis
dibangun di atas nilai manfaat yang menghalalkan segala cara (bebas nilai).
Sebaliknya, kondisi di atas tidak akan ditemukan dalam kehidupan ekonomi di
dalam Daulah Khilafah, karena penerapan hukum-hukum Islam dalam bidang ekonomi
telah menjadikan kegiatan ekonomi berjalan di atas pedoman dan pijakan yang
jelas. Kegiatan ekonomi yang menjadi perhatian bukan hanya sektor produksi
untuk mengejar pertumbuhan semata. Sektor ini tetap penting, namun yang lebih
penting lagi adalah kegiatan ekonomi yang dapat menjamin terpecahkannya
persoalan ekonomi yang sebenarnya, yakni terpenuhinya kebutuhan pokok seluruh
individu rakyat serta terjaminnya peluang untuk meningkatkan kesejahteraan
melalui pemenuhan kebutuhan pelengkap (sekunder dan tersier) mereka.
Terpenuhinya kedua jenis kebutuhan tersebut, secara alami, akan menghilangkan
berbagai sebab yang dapat menciptakan ketegangan, pertentangan, dan keresahan
di antara kelompok masyarakat.
Untuk memberikan gambaran tentang bagaimana kehidupan ekonomi dalam Daulah
Khilafah Islamiyah di masa mendatang, maka menjelaskan berbagai pandangan,
kebijakan, program-program ekonomi yang dijalankan oleh Daulah Khilafah adalah
suatu hal yang sangat penting. Tulisan ini berusaha mencoba memberikan sedikit
gambaran tentang bagaimana kehidupan ekonomi dalam Daulah Khilafah. Untuk itu,
alur pembahasannya akan dimulai dengan: pandangan Islam tentang ekonomi,
kemudian pandangan Islam tentang problematika ekonomi; dilanjutkan dengan
politik-ekonomi Islam yang memberikan gambaran tentang kebijakan ekonomi yang
ditempuh untuk menyelesaikan problematika ekonomi; dan akhirnya akan diberikan
gambaran tentang berbagai kegiatan ekonomi praktis.
Dari sisi pandangan ekonomi, akan dijelaskan perbedaan antara sistem ekonomi
Islam dan sistem ekonomi kapitalis dalam memandang ekonomi; dalam menetapkan
apa yang menjadi permasalahan (problematika) ekonomi yang sebenarnya; dan dalam
menentukan berbagai langkah dan strategi yang ditempuh untuk mengatasi
permasalahan ekonomi tersebut. Pada bagian akhir, akan dipaparkan gambaran real
dan praktis kehidupan ekonomi yang meliputi kegiatan ekonomi di berbagai pasar
komoditi — mencakup kegiatan produksi, investasi, perdagangan, konsumsi, dan
distribusi; pasar input yang mencakup sektor jasa (tenaga kerja), politik
pertanahan; sektor kegiatan keuangan dan perbankan; perdagangan luar negeri;
hingga pendapatan dan belanja negara.
Islam
Muhammad Riza Rosadi
hayat-ul-islam

, Terimakasih telah mengunjungi Keimanan.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.