
Guncangan psikologis juga dirasakan oleh warga Israel dan menyebabkan mereka semakin menghindari kerja dinas di militer.
Ketidaktahuan Israel terhadap keberadaan Shalit selama lima tahun juga memberikan pengaruh besar kepada elit Israel dan pasukannya karena mereka menggunakan segala macam cara baru dari pesawat, keagenan (spionase) dan teknologi tingkat tinggi namun tidak berhasil menemukan Shalit. Demikian pernyataan seorang pakar psikologi seperti dilansir Palestinian Information Center.
“Kondisi kejiwaan pasukan Israel saat ini sedang jatuh dan harus diingatkan bahwa elit militer Israel terpaksa menyita telepon genggam pasukannya saat agresi ‘Cast lade’ ke Gaza dalam karena khawatir akan melarikan diri dari tugas,” tambahnya.
Shalit sendiri menyatakan bahwa setelah pembebasannya ia tidak akan kembali bekerja dan bertugas di militer Israel. [AN/PIC]

, Terimakasih telah mengunjungi Keimanan.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.








