
Pembahasan Kelima: Jihad (Berperang) Di Jalan Allah
Jihad
merupakan bagian tidak terpisahkan dari akidah Islam dan tidak terlepaskan dari
misi umat Islam. Jihad dan kejayaan, keduanya saling berkaitan dengan kaitan
erat. Tiada kejayaan bagi Negara Khilafah dan kaum Muslimin tanpa Jihad. Jika
Jihad telah terlaksana dengan benar, maka kejayaan dengan izin Allah akan
tercapai. Jihad adalah ibadah yang merupakan metode wajib bagi tiap individu
Muslim dalam mempertahankan wilayah kaum Muslimin dari serangan.
Jihad
merupakan sunnatullah dalam kehidupan ini. Maka tidak layak dalam kapasitas
manusia untuk menolak Jihad kecuali jika ia memang menolak kehidupan itu
sendiri dan ia termasuk orang yang mati. Dakwah dan Jihad adalah metode wajib
dalam pembebasan negeri-negeri kufur menjadi bersatu dalam Negara Khilafah
Islam. Dengan pembebasan oleh Negara Islam maka umat manusia terbebas dari
kekuasaan rezim sistem kufur manapun sehingga merasakan rahmat Islam. Umat
manusiapun bisa dengan sukarela dan penuh kesadaran berbondong-bondong memeluk
Islam setelah mereka membuktikan dan merasakan rahmat yang hanya terwujud
dengan sistem Islam.
“Mereka (tentara Thalut) mengalahkan tentara Jalut
dengan izin Allah dan (dalam peperangan itu) Dawud membunuh Jalut, kemudian
Allah memberikan kepadanya (Dawud) pemerintahan dan hikmah (sesudah
meninggalnya Thalut) dan mengajarkan kepadanya apa yang dikehendaki-Nya.
Seandainya Allah tidak menolak (keganasan) sebahagian umat manusia dengan
sebagian yang lain, pasti rusaklah bumi ini. Tetapi Allah mempunyai karunia
(yang dicurahkan) atas semesta alam.” (QS. Al-Baqarah: 251)
Dengan
pembelaan Allah terhadap pasukan mujahidin kaum Muslimin, maka sistem yang baik
dan bermanfaat akan tetap bertahan; dan yang rusak, yang tidak mendatangkan
rahmat Allah akan hilang.
“Adapun buih, akan hilang sebagai sesuatu yang tak ada
harganya; adapun yang memberi manfaat kepada manusia, maka ia tetap di bumi.
Demikianlah Allah membuat perumpamaan-perumpamaan.” (QS. Ar-ra’d: 17)
“Dan orang-orang yang berJihad untuk (mencari
keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan
Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.”
(QS. Al-ankabut: 69)
”Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu
adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia
amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu padahal ia amat
buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS.
Al-Baqarah: 216)
”Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk Surga,
padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berJihad di antaramu, dan belum
nyata orang-orang yang sabar.” (QS. Ali-Imran: 142)
“Karena itu, hendaklah orang-orang yang menukar
kehidupan dunia dengan kehidupan akhirat berperang di jalan Allah. Barangsiapa
yang berperang di jalan Allah, lalu gugur atau memperoleh kemenangan maka kelak
akan Kami berikan kepadanya pahala yang besar.” (QS. An-nisa’: 74)
“Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara
kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum
yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap
lemah-lembut terhadap orang-orang mu’min, yang bersikap keras terhadap
orang-orang kafir, yang berperang di jalan Allah, dan yang tidak takut kepada
celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada
siapa yang dihendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha
Mengetahui.” (QS. Al-Maidah: 54)
”Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa
saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang
dengan persiapan itu) kamu menggetarkan musuh Allah, musuhmu dan orang-orang
selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa
saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalas dengan cukup
kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan).” (QS. Al-Anfaal: 60)
”Hai Nabi, kobarkanlah semangat para mu’min itu untuk
berperang.” (QS. Al-Anfaal: 65)
“Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada
Allah dan tidak (pula) pada hari kemudian.” (QS. At-taubah: 29)
Dengan
penaklukan oleh Negara Islam maka umat manusia terbebas dari militer dan
penguasa rezim kufur beserta sistem kufurnya sehingga merasakan rahmat Islam.
“Berangkatlah kamu baik dalam keadaan ringan ataupun
merasa berat, dan berperanglah dengan harta dan jiwa pada jalan Allah. Yang
demikian itu adalah lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” (QS.
at-Taubah: 41)
“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang
mu’min, diri dan harta mereka dengan memberikan Surga untuk mereka. Mereka
berperang pada jalan Allah, lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah
menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan al-Qur’an. Dan
siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka
bergembiralah dengan jual-beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah
kemenangan yang besar.” (QS. at-Taubah: 111)
”Apabila kamu bertemu dengan orang-orang kafir (di
medan perang) maka pancunglah batang leher mereka.” (QS. Muhammad: 4)
”Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu Aku
tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih?
(yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berJihad di jalan Allah
dengan harta dan jiwamu, itulah yang lebih baik bagimu jika kamu mengetahuinya”
(QS. Ash-Shaff: 10-11)
”Hai orang-orang beriman, penuhilah seruan Allah dan
seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan
kepada kamu.” (QS. Al-Anfaal:24)
“lima
yuhyikum”: ”Mayoritas ulama mengatakan bahwa
maksudnya adalah Jihad. [Imam Fakhrurrazi
Mafatihul Ghaib jilid 7 hal.473]
”Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur
di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan
mendapat rizki.” (QS. Ali Imran: 169)
Rasulullah Saw. bersabda: “Dan puncak tertinggi Islam adalah Jihad.” [Bagian hadits dari Mu’adz bin Jabal yang awalnya: ”Maukah anda aku beritahu akan pangkal perkara dan
tiangnya dan puncaknya yang tertinggi?” HR. Imam Turmudzi jilid 5
hal.13; HR. Imam Hakim dalam kitab al-mustadrak jilid 2 hal.76, kitab Jihad dan
berkata: hadits ini sahih menurut syarat Bukhari dan Muslim namun keduanya
tidak meriwayatkannya]
Rasulullah Saw. telah ditanya: Apa yang dapat menyamai Jihad? Beliau
menjawab: “Kalian tidak mampu.” Lalu si penanya mengulangi pertanyaannya
sebanyak dua kali atau tiga kali. Dalam jawaban semua pertanyaan itu Rasulullah
menjawab: “Kalian tidak mampu
untuk melakukannya ».
Kemudian dalam ucapan ketiga, beliau menjawab: “Perumpamaan mujahid atau orang yang
berperang di jalan Allah adalah seperti orang berpuasa yang shalat malam dengan
membaca ayat-ayat Allah yang tidak lepas dari shalat dan puasa sampai mujahid
itu kembali dari berperang di jalan Allah.”
[HR. Imam Muslim dalam kitab sahihnya, “syarah nawawi” jilid 5 juz 13 hal.14-15
kitab Jihad bab keutamaan mati syahid dari abu Hurairah]
Hadits
dari Abu Sa’id al-Khudri ra. yang berkata: ”Saya mendengar Rasulullah Saw.
bersabda:
”Barangsiapa yang rela Allah sebagai Tuhan, dan
Muhammad sebagai Rasul, maka telah wajib Surga baginya.”
Maka
Abu Sa’id kagum dan terkejut lalu ia bertanya: “Ulangilah hal itu wahai
Rasulullah.” Maka Rasulullah mengulangi ucapan beliau kemudian beliau bersabda
lagi:
“Dan Allah mengangkat derajat sebanyak 100 derajat
bagi hamba itu di dalam Surga yang berada di antara kedua derajat, sebagaimana
antara langit dan bumi »
Kemudian Abu Sa’id bertanya: “Apakah hal itu wahai
Rasulullah?” Maka beliau menjawab: “Jihad di jalan Allah. Jihad di jalan Allah. Jihad di jalan Allah.” [HR. Imam Muslim dalam kitab sahihnya, syarah nawawi
jilid 5 juz 13 hal.28, kitab Jihad, bab balasan apa yang disiapkan Allah bagi
orang yang berJihad]
Kehidupan
Rasulullah Saw. sebagai kepala Negara Islam dari awal sampai akhir merupakan
rangkaian Jihad yang terus bersambung di jalan Allah. Rasulullah Saw. telah
mengikuti ghazwah di jalan Allah
sebanyak 27 kali dan beliau mengutus sariyyah
sebanyak kurang lebih 47 sariyyah. [Ghazwah (perang) menurut istilah sejarawan dan
kitab-kitab sejarah adalah pasukan Jihad yang dipimpin oleh Rasululah Saw.
sendiri baik terjadi pertempuran atau tidak terjadi pertempuran. Sedangkan sariyyah maka dimaksudkan sebagai golongan
yang terpilih dari tentara yang diutus oleh Nabi Saw. untuk menakuti musuhnya
atau untuk mengungkap kondisi mereka atau untuk lainnya. Dan ini menurut
kebanyakannya]
”Dan berJihadlah kamu di jalan Allah dengan Jihad yang
sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan
untuk kamu dalam agama suatu kesempitan. (Ikutilah) agama orangtuamu Ibrahim.
Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang Muslim dari dahulu, dan
(begitu pula) dalam (al-Qur’an) ini, supaya Rasul itu menjadi saksi atas dirimu.”
(QS. Al-Hajj:78)
Allah
memilih dan menunjuk umat Islam ke hadapan manusia agar mereka menjadi
makhluk-Nya yang lurus, berkuasa di muka bumi menerapkan seluruh Syariat-Nya
dengan pimpinan seorang Khalifah, dan tetap meneruskan dakwah Rasul Saw.
Jika kaum
Muslimin diserang maka fardhu ’ain bagi tiap individu Muslim negeri yang
diserang untuk memerangi penjajah itu; dan wajib bagi negeri-negeri Muslim
lainnya untuk memerangi penjajah itu jika mereka masih menjajah. Jika Khalifah
memerintahkan kaum Muslim untuk berperang menaklukkan negara kufur dan
membebaskan penduduknya dari kekuasaan rezim sistem kufur beserta militernya,
maka mereka harus menuju medan perang. Ibnu Qudamah dalam kitab Mughni
mengatakan: ”Perang paling sedikit yang dilakukan Imam (Khalifah) adalah sekali
setahun.”
Islam
mengharuskan kemerdekaan manusia di muka bumi dari belenggu penyembahan kepada
sesama manusia. Islam mengharuskan pemusnahan segala sistem kufur buatan
manusia beserta kekuasaan yang menyokongnya.
Perang
melawan penguasa dan militer negara sistem kufur dilakukan ketika dakwah oleh
Negara Khilafah Islam dihalangi untuk mencapai tujuannya, yaitu mereka tidak
mau tunduk pada kekuasaan dan sistem Islam yang diterapkan Negara Khilafah.
Sebab, dakwah oleh Negara Islam adalah dengan menguasai negara-negara kufur dan
menggabungkannya dengan Negara Islam sehingga diterapkan sistem Islam atas
penduduknya. Penduduk kafir negara yang ditaklukkan itu selanjutnya bisa
merasakan keadilan dan kerahmatan sistem Islam dalam segala bidang yang membuat
mereka bisa sadar untuk beriman. Maka masuk Islamlah penduduk negeri-negeri
yang sebelumnya adalah negara-negara kufur secara berbondong-bondong. Metode
dakwah dan Jihad-futuhat oleh Negara Islam ini adalah metode wajib yang
dituntunkan Rasulullah Saw. dan para Khulafa ur-Rasyidin.
« Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang
memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas » (QS.
Al-Baqarah: 190)
”Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap
sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena
adil itu lebih dekat kepada taqwa.” (QS. Al-Maidah: 8)
“Barangsiapa
yang berperang dengan bertujuan agar agama Allah menjadi paling tinggi, maka ia
berperang di jalan Allah.” [HR. Imam Turmudzi
dan berkata: hasan sahih, jilid 4 hal.179, dari Abu Musa ra.; HR. Imam Bukhari
dalam kitab Sahihnya, yang terdapat dalam hasyiyah sanadi jilid 2 hal.139]
”Jihad di
jalan Allah dengan bertujuan mengakui sistem Allah di muka bumi, menyatakan
kekuasaan Allah atas manusia, berlakunya hukum Syariat Allah dalam kehidupan,
untuk merealisasikan kebaikan, kemaslahatan dan kemajuan manusia, kesemuanya
itu merupakan sifat kelompok yang beriman yang dipilih oleh Allah untuk
menjalankan kehendak-Nya di muka bumi dengan golongan itu.
Mereka
berjuang di jalan Allah dan di bawah bendera naungan-Nya, bukan di jalan diri
mereka sendiri, bukan di jalan kaum mereka, bukan demi tanah air mereka, bukan
demi suku mereka dan bukan di bawah naungan bendera apapun. Mereka berada di
jalan Allah untuk merealisasikan sistem Allah, mengakui kekuasaan-Nya,
melaksanakan Syariat-Nya dan merealisasikan kebaikan bagi seluruh manusia.
Mereka tidak bertujuan dengan tujuan yang sepele yaitu
tujuan dunia yang telah disebutkan deretannya di atas. Mereka tidak akan
mengejar tujuan remeh dan sementara, namun tujuan Jihad dan perjuangan mereka
adalah untuk Allah dan berada di jalan Allah saja dengan tanpa ada sekutu
bagi-Nya.” [Jamaluddin Abdurrahman al-Asnawi, Nihayatussuul bisyarhi Minhaajil wuhul ilaa ilmil ushul jilid 1
hal.95]
”Ketahuilah,
bahwa kekuatan adalah melempar.” Beliau
mengatakannya sebanyak tiga kali. [HR. Imam Muslim dalam sahihnya dalam syarah
nawawi jilid 5 juz 13 hal.64, dari Uqbah bin Amir ra.]
Para musuh
Islam dalam berbagai nama dan bentuk benar-benar telah berupaya mengacaukan
gambaran mengenai Jihad dalam Islam. Dan selanjutnya akan mengacaukan gambaran
Islam yang benar sehingga para manusia menjadi kebingungan dan terjadilah
kekacauan di tengah kaum Muslimin. Mereka menebarkan kebodohan di mana kalimat
Jihad menurut mereka identik dengan watak yang sadis, perangai yang bengis dan
karakter yang kejam. Jihad menurut mereka adalah ungkapan penumpahan darah
orang-orang yang tidak berdosa.
Termasuk
strategi mereka untuk merusak kebenaran, adalah menghembuskan pandangan yang
salah ketika kalimat Jihad diungkapkan. Mereka memprovokasi orang-orang untuk
memahami Jihad dengan salah. Akhirnya orang-orang hanya memahami bahwa Jihad
adalah ekspresi dari perilaku yang ganas, keji dan bengis. Mereka menganggap
kaum Muslimin mengobarkan api fanatisme dan kebencian dan mata mereka dipenuhi
dengan kejahatan untuk membunuh dan nafsu untuk merampas.
“Jika
manusia telah tergila-gila dengan dinar dan dirham, dan mereka berbuat dengan
iinah (salah satu bentuk praktik riba), kalian mengikuti ekor sapi dan kalian
rela dengan pertanian, dan kalian meninggalkan Jihad di jalan Allah, maka Allah
akan memberikan kalian kehinaan yang tidak tercabut dari kalian sampai kalian
kembali kepada urusan agama kalian.” [HR. Imam
Ahmad dalam kitab musnadnya jilid 2 hal.28, dari abdullah bin Umar ra.,
disahihkan oleh Imam Hakim. Iinah adalah salah satu bentuk praktik riba,
meskipun mengambil bentuk jual-beli]
Bacaan: Buku Memenuhi
Kewajiban Umat Meraih Kejayaan

, Terimakasih telah mengunjungi Keimanan.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.








