ORANG
BERIMAN YAKIN KETETAPAN ALLAH TERBAIK BAGINYA
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago
Orang orang beriman tidak akan
terlalu gusar ataupun gelisah jika sesuatu yang TERASA TIDAK
MENYENANGKAN MENDATANGINYA. Demikian pula dia tidak akan gembira berlebihan
jika SESUATU YANG TERASA MENYENANGKAN MENDATANGINYA. Kenapa ?, karena orang
orang beriman YAKIN BETUL bahwa
menyenangkan atau tidak menyenangkan adalah KETETAPAN ALLAH TA’ALA
DENGAN HIKMAH-NYA yang sempurna.
Sungguh Allah Ta’ala mengetahui dan menetapkan
segala sesuatu yang terbaik bagi hamba hamba-Nya yang beriman. Semua yang
menyenangkan ataupun tidak menyenangkan didatangkan Allah Ta’ala hanyalah sebagai
ujian, sebagaimana firman-Nya :
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ
وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً ۖ وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ
Tiap tiap yang
berjiwa akan merasakan mati. Kami
akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang
sebenar benarnya). Dan hanya kepada Kami-lah kamu dikembalikan. (Q.S al Anbiya’
35).
Ibnu Jarir menukil perkataan Ibnu Abbas : Kami
(Allah Ta’ala) akan menguji kalian dengan kesempitan dan kelapangan, kesehatan
dan penyakit, kekayaan dan kemiskinan. Dengan sesuatu yang halal dan yang
haram, ketaatan dan kemaksiatan petunjuk dan kesesatan.
Ibnu Zaid berkata
: Kami akan menguji mereka dengan sesuatu yang mereka sukai dan mereka benci.
Kami akan menguji mereka dengan semua itu untuk mengetahui TINGKAT KESYUKURAN
mereka terhadap hal hal yang mereka cintai dan TINGKAT KESABARAN mereka
terhadap hal hal yang mereka benci. (Tafsir Ibnu Jarir at Thabari).
Jadi sesungguhnya
orang beriman itu pasti akan di uji dan ujian itu tidaklah hanya berupa keburukan tapi ujian itu
bisa pula berupa kebaikan. Sungguh Allah
Ta’ala telah mengingatkan dalam firman-Nya :
لِكَيْلَا تَأْسَوْا عَلَىٰ مَا فَاتَكُمْ
وَلَا تَفْرَحُوا بِمَا آتَاكُمْ ۗ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ
Agar kamu tidak bersedih terhadap apa yang
luput dari kamu dan tidak pula terlalu bergembira terhadap yang diberikan-Nya
kepadamu. Dan Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri.
(Q.S al Hadiid 23).
Sungguh, Allah Ta’ala mengetahui apa yang
terbaik bagi hamba hamba-Nya. Allah Ta’ala berfirman :
وَعَسَىٰ أَنْ
تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا
وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
Boleh jadi kamu tidak menyenangi
sesuatu padahal itu baik bagimu. Dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu padahal
itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui. (Q.S
al Baqarah 216).
Imam Ibnul Qayyim al Jauziyah berkata
: Didalam ayat ini terkandung banyak hikmah, diantaranya : (1) Apabila seorang
hamba mengetahui bahwa sesuatu yang dibencinya terkadang justru mendatangkan
sesuatu yang dicintanya. (2) Sesuatu yang dicintainya terkadang mendatangkan
sesuatu yang dibencinya.
Maka seseorang TIDAK AKAN MERASA
AMAN dari bahaya pada saat dianugerahi
kebahagiaan dan TIDAK AKAN PUTUS ASA untuk memperoleh kebahagiaan ketika
dirinya ditimpa kesulitan. Seorang hamba
yang bersikap demikian karena dia tidak mengetahui KESUDAHAN DIBALIK SEMUA ITU.
Sugguh hanya Allah Yang Maha Mengetahui sebagaimana Dia mengetahui hal hal
lainnya yang tidak diketahuilah oleh hamba hamba-Nya. (Fawaidul Fawaid).
Perhatikanlah dua contoh tentang
apa yang ditetapkan Allah bagi hamba hamba-Nya yang mendatangkan kebaikan
baginya :
Pertama : Ketika
Allah Ta’ala mewajibkan orang beriman untuk berpuasa sebulan penuh di bulan
Ramadhan yaitu menahan makan dan minum serta menjaga hal hal yang
membatalkannya selama kurang lebih 14 jam maka Allah Ta’ala ingin menghapus
dosa dosanya. Sungguh dengan berpuasa dosa dosa diampuni sebagaimana sabda
Rasululah Salallahu ‘alaihi Wasallam :
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا
وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Barangsiapa
berpuasa Ramadhan atas dasar iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosanya
yang telah lalu akan diampuni. (H.R Imam Bukhari dan Imam
Muslim dari Abu Hurairah).
Kedua : Ketika
Allah Ta’ala menetapkan datangnya penyakit atau kesusahan kepada seseorang maka
itu satu jalan, Allah Ta’ala akan
menghapus dosa dosanya. Rasulullah
Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda
:
مَا يُصِيبُ الْمُؤْمِنَ مِنْ وَصَبٍ ؛
وَلَا نَصَبٍ ؛ وَلَا هَمٍّ ؛ وَلَا حَزَنٍ ؛ وَلَا غَمٍّ ؛ وَلَا أَذًى – حَتَّى
الشَّوْكَةُ يَشَاكُهَا – إلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ
Tidaklah menimpa seorang mukmin berupa rasa
sakit, rasa letih, kekhawatiran (pada pikiran), sedih (karena sesuatu yang
hilang), kesusahan hati atau sesuatu yang menyakiti sampai
pun duri yang menusuknya melainkan akan dihapuskan dosa-dosanya. (H.R
Imam Bukhari dan Imam Muslim)
Oleh karena itu hamba hamba Allah yang beriman
akan selalu merasa lapang hati menerima apapun yang ditetapkan Allah Ta’ala
baginya karena dia yakin bahwa SEMUA ITU ADALAH KEBAIKAN. Wallahu A’lam.
(2.406)

, Terimakasih telah mengunjungi Keimanan.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.