OBATI HATI YANG GUNDAH DENGAN BANYAK MEMOHON AMPUN

OBATI HATI YANG GUNDAH DENGAN BANYAK MEMOHON AMPUN

Terkadang
seseorang  merasa hatinya gundah gulana, pikiran sumpek, dada terasa
sempit, serasa tak nyaman dalam menjalani kehidupan. Keadaan
ini  terjadi diantaranya disebabkan  perbuatan buruk atau
dosa yang dilakukan. Allah
Ta’ala  menjelaskan hal ini dalam firman-Nya :

وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ
أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ    

Dan
musibah apa saja yang menimpa kamu adalah karena perbuatan tanganmu sendiri dan
Allah memaafkan banyak (dari kesalahan kesalahanmu). Q.S asy Syuura 30.

Imam Ibnu
Rajab al Hambali rahimahullah mengatakan : Tidaklah disandarkan suatu
kejelekan (kerusakan) melainkan pada dosa karena semua musibah, itu semua
disebabkan karena dosa. (Latha’if Ma’arif).

Rasulullah
Salallahu ‘alaihi Wasallam meningatkan dalam sabda beliau :  

 والإثْمُ : ما حَاكَ في نَفْسِكَ ، وكَرِهْتَ أنْ
يَطَّلِعَ عليهِ النَّاسُ

Dosa
adalah apa yang  mengelisahkan engkau di hati. Dan engkau tidak suka
jika orang orang melihat engkau melakukannya. (H.R Imam Muslim).

Ustadz
Dr. Firanda Andirja berkata : Ketika kita membaca dan mengkaji Kalamullah dan
as Sunnah sesungguhnya kita akan mengetahui bahwa apa yang dilarang dalam Kitab
Allah dan juga dilarang oleh Rasulullah dalam sabda sabda beliau maka itu jelas
perbuatan dosa.

Namun
terkadang  ada perkara  yang kita lakukan  tapi
kita belum mengetahui dalilnya maka tatkala kita hendak melakukannya
muncullah  kegelisahan dalam dada dan muncul ketidak tenangan dalam
hati, ITULAH TANDA DOSA.

Karena
dalam hadits ini Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam menyebutkan barometer
dan indikator untuk mengenal dosa disebutkan dua tanda yaitu menjadikan dadamu
gelisah dan engkau tidak suka untuk dilihat oleh orang lain. (Syarah Kitabul
Jami’).

Ibnu
Taimiyah  berkata : Siapa yang merasa
dadanya tidak lapang, tidak mendapatkan kelezatan iman dan cahaya hidayah maka
hendaklah DIA MEMPERBANYAK TAUBAT DAN ISTIGHFAR. (Majmu’ al Fatawa).

 Wallahu
A’lam. (367)  Disusun oleh : Azwir B.
Chaniago – 11.03.2024