MENYEMPURNAKAN
WUDHU MENDATANGKAN BANYAK KEUTAMAAN
Disusun oleh : Azwir
B. Chaniago
Sebelum
shalat, setiap hamba Allah wajib berwudhu. Sungguh Allah Ta’ala tidak menerima shalat seseorang jika tidak
berwudhu’ yaitu sebagaimana sabda Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam :
لا
يَقْبَلُ اللَّهُ صَلاةَ أَحَدِكُمْ إذَا أَحْدَثَ حَتَّى يَتَوَضَّأَ
Allah
tidak akan menerima shalat salah seorang diantara kalian jika dia berhadats
sampai dia wudhu. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim).
Disamping
kewajiban berwudhu maka orang orang beriman haruslah juga berusaha
dengan sungguh sungguh untuk menyempurnakan setiap wudhu-nya karena berkaitan
sangat dengan nilai dan kesempurnaan shalatnya.
Selain
itu, ketahuilah bahwa berwudhu memang wajib bagi seseorang yang akan menegakkan
shalat, tetapi juga mendatangkan banyak keutamaan bagi yang melakukannya,
diantaranya adalah :
Pertama : Berwudhu sebelum tidur didoakan oleh
malaikat .
Malaikat
adalah makhluk yang sangat taat dan tak pernah bermaksiat kepada Allah Ta’ala
sehingga sangat besar kemungkinan doanya diijabah.
Dari
Abdullah bin Umar radliyallaahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda :
مَنْ
بَاتَ طَاهِرًا، بَاتَ فِي شِعَارِهِ مَلَكٌ، فَلَمْ يَسْتَيْقِظْ إِلَّا قَالَ
الْمَلَكُ: اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِعَبْدِكَ فُلَانٍ، فَإِنَّهُ بَاتَ طَاهِرًا
Barangsiapa
yang tidur dalam keadaan suci, maka malaikat akan bersamanya di dalam
pakaiannya. Dia tidak akan bangun hingga malaikat berdoa : Ya Allah, ampunilah
hambamu si fulan karena (dia) tidur dalam keadaan suci. (H.R Ibnu Hibban
dinilai shahih oleh Syaikh al Albani dalam Shahih at Targhib wat Tarhib).
Kedua : Berwudhu menghapus kesalahan.
Wudhu
dapat menghapus kesalahan seorang hamba. Ya memang benar, karena Rasulullah
yang mengabarkan melalui sabda beliau :
مَا
مِنْكُمْ رَجُلٌ يُقَرِّبُ وَضُوءَهُ فَيَتَمَضْمَضُ، وَيَسْتَنْشِقُ فَيَنْتَثِرُ
إِلَّا خَرَّتْ خَطَايَا وَجْهِهِ، وَفِيهِ وَخَيَاشِيمِهِ، ثُمَّ إِذَا غَسَلَ
وَجْهَهُ كَمَا أَمَرَهُ اللهُ، إِلَّا خَرَّتْ خَطَايَا وَجْهِهِ مِنْ أَطْرَافِ
لِحْيَتِهِ مَعَ الْمَاءِ، ثُمَّ يَغْسِلُ يَدَيْهِ إِلَى الْمِرْفَقَيْنِ، إِلَّا
خَرَّتْ خَطَايَا يَدَيْهِ مِنْ أَنَامِلِهِ مَعَ الْمَاءِ، ثُمَّ يَمْسَحُ
رَأْسَهُ، إِلَّا خَرَّتْ خَطَايَا رَأْسِهِ مِنْ أَطْرَافِ شَعْرِهِ مَعَ
الْمَاءِ، ثُمَّ يَغْسِلُ قَدَمَيْهِ إِلَى الْكَعْبَيْنِ، إِلَّا خَرَّتْ
خَطَايَا رِجْلَيْهِ مِنْ أَنَامِلِهِ مَعَ الْمَاءِ، فَإِنْ هُوَ قَامَ فَصَلَّى،
فَحَمِدَ اللهَ وَأَثْنَى عَلَيْهِ وَمَجَّدَهُ بِالَّذِي هُوَ لَهُ أَهْلٌ،
وَفَرَّغَ قَلْبَهُ لِلَّهِ، إِلَّا انْصَرَفَ مِنْ خَطِيئَتِهِ كَهَيْئَتِهِ
يَوْمَ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ
Tidak ada seorang pun
diantara yang mendekatkan air wudhunya lalu dia berkumur, memasukkan air ke
hidungnya lalu mengeluarkannya kecuali akan berjatuhan kesalahan kesalahan wajahnya,
kesalahan-kesalahan mulutnya dan kesalahan-kesalahan hidungnya. Jika dia
mencuci wajahnya sebagaimana yang diperintahkan oleh Allâh, kesalahan-kesalahan
wajahnya akan berjatuhan bersama tetesan air dari ujung jenggotnya.
Kemudian
mencuci kedua tangannya sampai siku, kecuali kesalahan-kesalahan tangannya akan
berjatuhan bersama air lewat jari-jemarinya. Kemudian jika ia mengusap kepala,
maka kesalahan-kesalahan kepalanya akan berjatuhan melalui ujung rambutnya
bersama air.
Lalu jika
dia mencuci kakinya sampai mata kaki, maka kesalahan kedua kakinya akan
berjatuhan melalui jari-jari kakinya bersama tetesan air. Jika kemudian, ia
berdiri lalu shalat, kemudian dia memuji Allâh menyanjung dan mengagungkan-Nya
dengan pujian dan sanjungan yang menjadi hak-Nya dan mengosongkan hatinya hanya
untuk Allah kecuali dia terlepas dari kesalahan kesalahannya seperti pada hari
ia dilahirkan dari perut ibunya. (Muttafaqun ’alaihi)
Ketiga : Seseorang yang berwudhu dan
berdoa sesudahnya boleh memilih pintu surga
yang dia mau.
Diriwayatkan
dari Umar bin Khaththab radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda :
مَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ يَتَوَضَّأُ
فَيُسْبِغُ الْوَضُوءَ ثُمَّ يَقُولُ: أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ
وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُ اللهِ وَرَسُولُهُ إِلَّا
فُتِحَتْ لَهُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ الثَّمَانِيَةُ يَدْخُلُ مِنْ أَيِّهَا شَاءَ
Tidaklah
salah seorang di antara kalian berwudhu dan menyempurnakan wudhunya, kemudian
mengucapkan : Asyhadu an laa ilaaha illallah wahdahu laa syariika lahu,
wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhu wa rasuluhu. (Aku bersaksi bahwa
tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah semata, tidak ada sekutu
bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan Allah),
kecuali Allah akan bukakan UNTUKNYA DELAPAN PINTU SURGA yang bisa dia masuki dari pintu mana saja yang
dia suka. (H.R Imam Muslim dan yang selainnya).
Di dalam
riwayat Imam at Tirmidzi ada tambahan doa setelah berwudhu
ini yang juga shahih :
اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مِنَ التَّوَّابِينَ،
وَاجْعَلْنِي مِنَ المُتَطَهِّرِينَ
Ya Allah jadikanlah aku termasuk hamba hamba-Mu
yang bertaubat dan mensucikan diri (H.R at Tirmizi dan Abu Dawud,
dishahihkan oleh Syaikh al Albani).
Insya Allah ada
manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (2.722)

, Terimakasih telah mengunjungi Keimanan.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.