MENJAUHKAN
DIRI DARI ADZAB DENGAN ISTIGHFAR DAN BERSYUKUR
Disusun oleh : Azwir
B. Chaniago
Sungguh orang orang
yang beriman SANGATLAH BESAR RASA TAKUTNYA DARI ADZAB ALLAH. Ketahuilah bahwa adzab Allah bisa jadi diturunkan di dunia dan
adzab di akhirat sangatlah dahsyat. Oleh
karena itu orang orang selalu berusaha menjauhkan diri dari dosa dan maksiat
sekecil apapun.
Selain itu, orang
orang beriman sangatlah dianjurkan untuk banyak memohon ampun atau BERISTIGHFAR banyak BERSYUKUR YAITU SEBAGAI UPAYA MENJAUHKAN DIRI DARI ADZAB ALLAH TA’ALA.
Pertama : Banyak beristighfar.
Allah Ta’ala berfirman :
وَمَا كَانَ اللَّهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ
يَسْتَغْفِرُونَ
Dan
tidaklah (pula) akan mengadzab mereka, sedang mereka memohon ampun. (Q.S al
Anfal 33).
Syaikh
as Sa’di berkata tentang ayat ini : Ini adalah pencegah adzab dari mereka
padahal sebab sebab turunnya adzab telah terpenuhi. (Taisir Karimir Rahman)
Kedua :
Banyak bersyukur.
Diantara cara yang dianjurkan untuk bersyukur kepada Allah Ta’ala adalah
:
(1)
Membenarkan dengan hati dengan keyakinan yang kuat bahwa semua nikmat adalah
dari Allah Ta’ala. Sungguh Allah Ta’ala berfirman :
وَمَا
بِكُمْ مِنْ نِعْمَةٍ فَمِنَ اللَّهِ ۖ ثُمَّ إِذَا مَسَّكُمُ الضُّرُّ فَإِلَيْهِ
تَجْأَرُونَ
Dan
segala nikmat yang ada padamu (datangnya) dari Allah kemudian apabila kamu
ditimpa kesengsaraan maka kepada-Nyalah kamu meminta pertolongan. (Q.S an
Nahal 53).
(2)
Memuji Allah Ta’ala dengan lisan melalui ucapan ALHAMDULILLAH. Dan juga dengan
menyebut nyebut nikmat yang diberikan Allah Ta’ala, sebagaimana
firman-Nya :
وَأَمَّا
بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ
Dan
terhadap nikmat Rabb-mu hendaklah engkau menyebutnya (dengan bersyukur) Q.S adh
Dhuha 11.
(3)
Menggunakan nikmat nikmat yang dianugerahkan Allah Ta’ala sebagai sarana untuk
MELAKSANAKAN PERINTAH-NYA dan MENJAUHI LARANGAN-NYA. Itulah yang dimaksud
bersyukur dengan perbuatan.
Ketahuilah
bahwa seorang hamba yang bersyukur, sebenarnya dia bersyukur untuk dirinya.
Allah Ta’ala berfirman :
فَلَمَّا
رَآهُ مُسْتَقِرًّا عِنْدَهُ قَالَ هَٰذَا مِنْ فَضْلِ رَبِّي لِيَبْلُوَنِي
أَأَشْكُرُ أَمْ أَكْفُرُ ۖ وَمَنْ شَكَرَ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ ۖ
وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ رَبِّي غَنِيٌّ كَرِيمٌ
Barangsiapa
bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri. Dan
barangsiapa ingkar maka sesungguhnya Rabb-ku Mahakaya dan Mahamulia. (Q.S an
Naml 40).
Sungguh
Allah Ta’ala tak mengadzab orang orang bersyukur kepada-Nya, sebagaimana
firman-Nya :
مَا
يَفْعَلُ اللَّهُ بِعَذَابِكُمْ إِنْ شَكَرْتُمْ وَآمَنْتُمْ ۚ وَكَانَ اللَّهُ
شَاكِرًا عَلِيمًا
Allah
tidak akan mengadzabmu jika kamu bersyukur dan beriman. Dan Allah Maha
Mensyukuri, Maha Mengetahui. (Q.S an Nisa’ 147).
Oleh
karena itu orang orang beriman setiap saat haruslah memohon ampun dan bersyukur
kepada Allah Ta’ala dan BERDOA agar diberi HIDAYAH MENJADI ORANG
YANG BANYAK MEMOHON AMPUN DAN SELALU BERSYUKUR. Wallahu A’lam. (2.847)

, Terimakasih telah mengunjungi Keimanan.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.