MENGUSAP KEPALA ANAK YATIM DI HARI ASYURA ??.
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago
Dalam bahasa Arab yatim ataupun yatimah
bermakna anak kecil yang kehilangan atau ditinggal mati oleh ayahnya. Anak
disebut sebagai yatim sampai dia baligh. Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam
menjelaskan hal ini :
لاَ يُتْمَ بَعْدَ احْتِلاَمٍ
Tidak ada keyatiman setelah mimpi (basah).
H.R Abu Dawud.
Ketika anak anak ditinggal mati oleh ayahnya,
umumnya membuat mereka lemah dan kehilangan sumber nafkah disamping kasih
sayang ayahnya.
Oleh karena itu syariat Islam yang mulia ini
sangat mendorong umatnya untuk membantu anak anak yatim baik dengan harta,
pemeliharaan, pendidikan dan yang lainnya sehingga mereka tidak terlantar.
Diantara keutamaan yang agung dan akan
diperoleh orang beriman yang memelihara anak yatim adalah sebagaimana
dijelaskan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau bersabda :
عَنْ سَهْلٍ بْنِ سَعْدٍ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ” أَنَا وَكَافِلُ الْيَتِيمِ فِي الْجَنَّةِ
هَكَذَا ، وَأَشَارَ بِالسَّبَّابَةِ وَالْوُسْطَى وَفَرَّجَ بَيْنَهُمَا شَيْئًا
Dari Sahl bin
Sa’ad, dia berkata, Rasulullah Salallahu
‘alaihi Wasallam bersabda : Aku dan orang yang memelihara anak yatim itu
dalam surga kedudukannya seperti ini. Beliau mengisyaratkan dengan jari
telunjuk dan jari tengahnya serta merenggangkan keduanya. (H.R Imam Bukhari)
Dalam
hadits tersebut, Rasulullah memberikan permisalan yang sangat gamblang tentang
luhurnya kedudukan pemelihara anak yatim. Bahwa di surga nanti pemelihara anak
yatim memiliki kedudukan yang sangat dekat dengan Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam.
Bahkan
Allah Ta’ala mencela orang orang yang tidak mempedulikan anak yatim,
sebagaimana firman-Nya :
كَلَّا ۖ بَلْ لَا تُكْرِمُونَ الْيَتِيمَ
Sekali
kali tidak !. Bahkan kamu tidak memuliakan anak yatim. (Q.S al Fajr 17).
Nah,
sebagian orang di negeri kita sengaja menunggu
bulan Muharram untuk memberi bantuan atau santunan kepada anak yatim bahkan ada
pula yang menganggap bahwa 10 Muharram disebut pula sebagai Idul Yatama atau Lebaran anak yatim. Sungguh membantu anak
yatim tak usah mengkhususkan bulan
Muharram.
Selain
itu, pada bulan Muharram diramaikan pula dengan hadits yang menyebutkan
keutamaan MENGUSAP KEPALA ANAK YATIM ketika datang 10 Muharram sebagaimana
keterangan berikut ini yang dianggap sebagai hadits :
Barangsiapa yang memberi buka puasa pada hari Asyura, maka pahalanya
seperti memberi buka puasa seluruh ummat Muhammad. SIAPA YANG MENGUSAP KEPALA
ANAK YATIM PADA HARI ASYURA, niscaya Allah akan angkat derajat orang itu pada
hari Kiamat pada setiap bulu rambutnya satu derajat. Siapa yang menyantuni
fakir-miskin di hari Asyura, maka pahalanya seperti menyantuni seluruh ummat
Muhammad. Allah akan memberinya 70 kain sutera terbaik dari surga.” (Lihat al-Maudhu’at Imam Ibnul Jauzi).
Ketahuilah bahwa mengusap kepala anak yatim
termasuk tanda kasih sayang kepada anak yatim. Ini adalah perbuatan terpuji.
Namun demikian tak perlu menunggu atau
mengkhususkan 10 Muharram, bisa dilakukan kapan saja.
Ibnul Jauzi juga menyatakan : Riwayat serupa
ini adalah hadits maudhu atau palsu tanpa diragukan lagi.
Wallahu
A’lam. (2.068)

, Terimakasih telah mengunjungi Keimanan.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.