![]() |
Ilustrasi Ali bin Abi Thalib kedua dari kiri dalam film serial Umar |
bersamaislam.com – Ali bin Abi Thalib bin Abdul Muthalib. Ia adalah sepupu
sekaligus menantu Nabi Muhammad SAW, dan juga khalifah keempat dari Khulafaur Rasyidin.
Ali juga di juluki Babul Ilm atau Pintu Ilmu. Rasullullah SAW pernah bersabda, “aku
adalah kota ilmu dan Ali adalah pintunya”. Ali terkenal dengan kecerdasannya, bahkan
seorang pendeta yahudi yang memberi pertanyaan sulit, Ali bisa menjawabnya.
Kisah pendeta Yahudi dan Ali bin Abi Thalib tertulis dalam
kitab Fadha’ilul Khamsah Minas Shihahis Sittah mengutip Qishashul Anbiya. Kitab
Qishashul Anbiya meriwayatkan sebagai berikut:
Saat sayyidina Umar bin Khattab memegang jabatan sebagai Amirul
Mu’minin, pernah datang kepadanya tiga orang pendeta yahudi. “hai khalifah Umar,
anda adalah pemegang kekuasaan sesudah Muhammad dan sahabatnya, Abu Bakar”. Ujar
mereka kepada khalifah Umar bin Khattab.
“ya, apa tujuan kalian datang kepada kami?” tanya Umar.
“kami hendak menanyakan beberapa masalah penting kepada
anda. Jika anda dapat memberi jawaban kepada kami, barulah kami mau mengerti
bahwa Islam merupakan agama yang benar dan Muhammad benar-benar seorang Nabi.
Sebaliknya, jika anda tidak dapat memberi jawaban kepada kami, berarti bahwa
agama Islam itu Bathil dan Muhammad bukan seorang nabi”
“sebaliknya, jika anda tidak dapat memberi jawaban,
berarti bahwa agama Islam itu bathil dan Muhammad bukan seorang nabi”
“silahkan bertanya tentang apa saja yang kalian inginkan”
ujar Umar.
Pendeta-pendeta itu pun, memulai pertanyaan pertanyaannya.
“jelaskan kepada kami tentang Induk kunci yang mengunci langit, apakah itu?”
“terangkan kepada kami tentang adanya sebuah kuburan yang
berjalan bersama penghuninya?”
“tunjukan kepada kami tentang suatu mahluk yang dapat
memberi peringatan kepada bangsanya, tetapi ia bukan manusia dan bukan jin?”
Umar menundukan kepala berfikir sejenak, lalu berkata, “bagi
Umar jika ia menjawab tidak tahu atas pertanyaan yang memang tidak di ketahui
jawabannya itu bukan suatu hal yang memalukan”. Mendengar jawaban Umar, pendeta
pendeta yahudi berdiri melompat lompat kegirangan, sekarang kami bersaksi bahwa
Muhammad memang bukan seorang Nabi dan agam Islam itu bathil”
Salman Al Farisi yang saat itu hadir segera bangkit dan
berkata kepada pendeta pendeta yahudi, “kalian tunggu sebentar!”. Ia cepat
cepat pergi ke rumah Ali bin Abi Thalib setelah bertemu Salman Al Farisi
berkata “ya Abal Hasan selamatkanlah agama Islam”. Ali bin Abi Thalib bingung lalu
bertanya “mengapa??”. Kemudian Salman menceritakan apa yang sedang di hadapi Umar
bin Khattab.
Sayyidina Ali segera berangkat
menuju rumah Umar bin Khattab, berjalan lenggang memakai burdah, yaitu selembar
kain penutup punggung atau leher, peninggalan Rasullullah.
Ketika Umar melihat Ali datang,
beliau bangun dari tempat duduk dan memeluknya. “ya abal hasan, tiap ada
kesulitan besar, engkau selalu kupanggil”.
Setelah berhadapan hadapan dengan
para pendeta yahudi, Ali berkata “silahkan kalian bertanya tentang apa saja
yang kalian inginkan. Rasullullah mengajarkanku seribu macam ilmu, dan tiap jenis
ilmu itu memiliki seribu macam cabang ilmu”
Ali bin Abi Thalib berkata “aku
ingin mengajukansuatu syarat kepada kalian, yaitu jika ternyata akku nanti sudah
menjawab pertanyaan kalian sesuai ada yang di dalam taurat, kalian harus
bersedia memeluk agama kami dan beriman”. “ya, baik” jawab mereka.
Mereka mulai bertanya, “jelaskan kepada kami tentang
Induk kunci yang mengunci langit, apakah itu?”. “induk kunci itu, ialah syirik
kepada allah. Sebab semua hamba allah, baik pria maupun wanita, amalannya tidak
dapat naik sampai ke hadirat allah”
Mereka bertanya lagi “anak kunci apakah yang dapat membuka
pintu langit?”. Ali menjawab “anak kunci itu ialah kesaksian syahadat, bahwa
tiada tuhan selain allah dan Muhammad adalah rasullullah”. Para pendeta yahudi
saling pandang “orang itu benar juga”.
Mereka lanjut bertanya “terangkanlah kepada kami tentang
adanya sebuah kuburan yang dapat berjalan bersama penghuninya?”. “kuburan itu
ialah ikan hiu yang menelan nabi yunus putera matta. Nabi yunus di bawa keliling
ketujuh samudra”
Para pendeta yahudi lanjut bertanya “jelaskan kepada kami
tentang mahluk yang dapat memberiperinnngatan kepada bangsanya, tetapi mahluk
ini bukan jin dan manusia”. Ali menjawab “mahlukitu ialah semut nabi Sulaiman putra
nabi Daud as” semut itu berkata kepada kaumnya “hai para semut, masuk lah
ketempat kediaman kalian, agar tidak di injak oleh Sulaiman dan pasukannya
dalam keadaan mereka tidak sadar”
Setelah mendengarkan jawaban dan penjelasan dari Ali,
mereka pun bersyahadat. Wallahu a’lam
Ayo bergabung bersama kami di Hafizh Quran Indonesia dan Pemuda Bumi Langit. Informasi lebih lanjut:
https://haqin.site/google
http://haqin.site/angkatan4

, Terimakasih telah mengunjungi Keimanan.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.