![]() |
Cabin snow mountain by unsplash |
Mendengar perkataan itu Abdullah merasa takjub dan berniat untu mendatangi orang itu. Setelah bertemu, Abdullah bertanya kepadanya, “Nikmat apa yang telah Allah berikan kepadanya. Dan apa yang membuatnya utama dari pada yang lain?”.
Orang itu berkata, “Tidakkah engkau melihat apa yang telah Rabbku perbuat? Demi Allah, seandainya Dia mengirim api dari langit hingga memerintahkan membakarku gunung agar menindihku hingga hancur memerintahkan laut menenggelamkanku agar memerintahkan bumi agar menelanku semua itu hanyalah akan menambah rasa syukurku kepada-Nya. Karena Dia telah memberikan kenikmatan kapadaku berupa lisan ini”.
Ia melanjutkan, “Wahai hamba karena engkau telah mendatangiku maka aku memerlukan bantuanmu Engkau telah melihat keadaanku. Aku tidak mampu untuk mencegah gangguan dan tidak mampu berbuat apa-apa. Aku memiliki seorang putra yang selalu melayaniku. Saat tiba waktu shalat, dia mewudhukanku. Saat aku lapar, dia memberiku makan. Dan saat aku haus, dia memberiku minum. Namun, sudah tiga hari ini aku kehilangan dia. Maka tolong carikan kabar tentangnya, semoga Allah merahmatimu.”
Maka Abdullah bin Muhammad pergi mencari putra orang itu. Belum jauh ia berjalan, ternyata ia mendapati di suatu gundukan pasir, putra orang itu telah diterkam binatang buas.
Ia langsung beristija’ (mengucapkan Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun). Ia berpikir keras bagaimana cara mengabarkan hal itu. Lalu, saat dia kembali menemui orang tadi muncul dalam benaknya untuk menyebutkan kisah Nabi Ayyub ‘alahi salam.
Setelah bertemu, Abdullah mengucapkan salam kepadanya. Setelah menjawab salam, itu menanyakan kabar anaknya. Mulailah Abdullah berkata, “Apakah engkau lebih mulia di sisi Allah ataukah Nabi Ayyub?” Ia menjawab, “Tentu Nabi Ayyub”. Abdullah berkata, “Tahukah engkau cobaan yang telah Allah berikan kepada Nabi Ayyub? Bukankah Allah mengujinya dengan kehilangan harta, keluarga, serta anaknya?”. Orang itu berkata, “Tentu aku tahu”.Abdullah berkata, “Bagaimanakah sikap Nabi Ayub terhadap cobaan tersebut?”, ia berkata, “Nabi Ayyub bersabar bersyukur, dan memuji Allah”. Abdullah berkata lagi, “Tidak hanya bahkan ia dijauhi oleh karib kerabat serta sahabat-sahabatnya” ia berkata, “Benar,” Abdullah berkata, “sikapnya?” Ia berkata, “Bersabar, bersyukur, dan memuji Allah,” Abdullah berkata, “Tidak hanya Allah menjadikan ia menjadi bahan ejekan dan gunjingan orang orang yang lewat di jalan. Tahukah engkau akan hal itu?” Ia berkata, “lya”, Abdullah berkata, “Bagaimanakah sikap Nabi Ayyub?”. Ia berkata, “Ia bersabar bersyukur, dan memuji Allah. Langsung jelaskan maksudmu!. Semoga Allah merahmatimu.
“Keselamatan bagi kalian (dengan masuk ke dalam surga), karena kesabaran kalian, Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu.” [QS. Ar-Ra’d:24]
“Sesungguhnya Allah menyediakan derajat derajat kemuliaan yang tinggi, yang tidak bisa diperoleh kecuali dengan sikap sabar tatkala ditimpa bencana, dan rasa tatkala lapang disertai rasa takut kepada Allah baik dalam keadaan bersendirian maupun di depan khalayak ramai”

, Terimakasih telah mengunjungi Keimanan.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.