Uncategorized

KEWAJIBAN HAMBA ALLAH UNTUK BERSERAH DIRI KEPADA-NYA

 

KEWAJIBAN HAMBA ALLAH UNTUK BERSERAH
DIRI 

KEPADA-NYA

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Suatu keadaan yang paling kokoh bagi
hamba hamba Allah  adalah berserah diri
atau bertawakal  kepada Allah Ta’ala saja. Sungguh, Allah Ta’ala telah
memerintahkan manusia untuk selalu bertawakal, sebagaimana firman-Nya :

وَلِلَّهِ غَيْبُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَإِلَيْهِ يُرْجَعُ
الْأَمْرُ كُلُّهُ فَاعْبُدْهُ وَتَوَكَّلْ عَلَيْهِ ۚ وَمَا رَبُّكَ بِغَافِلٍ
عَمَّا تَعْمَلُونَ

Dan milik Allah meliputi rahasia
langit dan bumi dan kepada-Nya segala urusan dikembalikan. Maka sembahlah Dia
dan bertawakal-lah kepada-Nya. Dan Rabb-mu tidak akan lengah terhadap apa yang
kamu kerjakan. (Q.S Huud 123).

Allah Ta’ala berfirman :

وَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ ۚ وَكَفَىٰ بِاللَّهِ وَكِيلًا

Dan bertawakal-lah kepada Allah. Dan
cukuplah Allah sebagai pemelihara. (Q.S al Ahzaab 3).

Lalu apa makna tawakal ?. Imam Ibnu
Rajab al Hambali berkata : Hakikat tawakal atau berserah diri adalah HATI BENAR
BENAR BERGANTUNG KEPADA ALLAH ‘AZZA WA JALLA 
guna mempoleh mashlahat dan Menolak mudharat dari urusan urusan dunia
dan akhirat. (Jami’ul ‘Ulum wal Hikam)

Diantara keutamaan bertawakal adalah
sebagaimana  dijelaskan Allah Ta’ala
dalam firman-Nya :

وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ ۚ إِنَّ اللَّهَ
بَالِغُ أَمْرِهِ ۚ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا

Dan barangsiapa yang bertawakal
kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya. Sesungguhnya
Allah pasti mewujudkan urusan (yang dikehendaki) Nya. Sesungguhnya Allah telah
mengadakan ketentuan bagi tiap tiap sesuatu. (Q.S ath Thalaq 3)

Syaikh as Sa’di berkata : “Dan
barang siapa yang bertawakal kepada Allah”
maknanya  adalah (bertawakal) dalam urusan agama dan
dunianya dengan bergantung sepenuhnya kepada Allah Ta’ala dengan maksud untuk
mendapatkan apa apa yang bermanfaat dan menghindari apa apa yang mudharat serta
percaya sepenuhnya bahwa mereka akan diberi kemudahan. (Tafsir Taisir Karimir
Rahman)

Tentang berserah diri, Imam Ibnul
Qayyim berkata : Tawakal  (berserah diri
dan bersandar) kepada Allah Ta’ala adalah termasuk sebab YANG PALING KUAT UNTUK
MELINDUNGI DIRI SEORANG HAMBA dari gangguan, kezhaliman dan permusuhan orang
lain yang tidak mampu dihadapinya sendiri. (Badai’ al Fawaid)

 Sebagian orang di zaman ini ada yang menyangka
bahwa tawakal adalah semakna atau identik dengan pasrah secara total. Ini
persangkaan yang keliru  karena sifat tawakal itu  menuntut
sikap optimis, aktif dan dibarengi dengan upaya.

Syaikh Muhammad bin Shalih al
Utsaimin memberi nasehat tentang perkara ini. Beliau berkata : Tawakal adalah
menyandarkan permasalahan kepada Allah Ta’ala dalam mengupayakan apa yang
dicari dan menolak apa yang tidak disukai disertai percaya penuh kepada Allah
dengan MENEMPUH SEBAB yang disyariatkan.

Jadi tawakal harus memenuhi dua
syarat : (1) Penyandaran kepada Allah Ta’ala dengan sebenar benarnya dan nyata.
(2) Harus menempuh sebab sebab yang diizinkan syariat. (Al Qaulul Mufid, Syaikh
Utsaimin).

Sungguh tak ada tempat bagi hamba
hamba Allah untuk berserah diri dengan sebenar benarnya KECUALI HANYA KEPADA
ALLAH TA’ALA SAJA. Insya Allah ada mafaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam.
(2.089).


, Terimakasih telah mengunjungi Keimanan.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top