Uncategorized

KETIKA SAUDARA SESAMA MUSLIM MENDAPAT KESUSAHAN

 

KETIKA SAUDARA SESAMA
MUSLIM MENDAPAT KESUSAHAN

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh, orang beriman itu bersaudara yaitu
sebagaimana ditegaskan Allah Ta’ala dalam firman-Nya :

إِنَّمَا
الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ

Sesungguhnya orang beriman itu bersaudara.
(Q.S al Hujurat 10).

Syaikh as Sa’di berkata : “Sesungguhnya
orang beriman itu bersaudara”.
 Ini adalah perjanjian yang ditunaikan
Allah Ta’ala di antara sesama orang beriman. Siapapun orangnya yang berada di
belahan timur  bumi ataupun barat yang beriman kepada Allah
Ta’ala, Malaikat, kitab kitab, rasul rasul-Nya serta beriman kepada Hari
Akhir 
maka dia adalah saudara orang yang beriman lainnya.

Persaudaraan yang mengharuskan orang
orang (beriman) mencintai saudaranya sebagaimana mereka mencintai diri mereka
sendiri serta tidak menyukai apapun yang mengenainya sebagaimana diri mereka
sendiri tidak suka terkena hal itu. (Ini sebagaimana disebutkan dalam Shahih
Muslim). Lihat Tafsir Taisir Karimir Rahman.

Sebagai konsekwensi dari persaudaraan adalah mencintai
saudaranya. 
Rasulullah
Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :
 

عَنْ
أَبِي حَمْزَةَ أَنَسٍ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – خَادِمِ رَسُوْلِ اللهِ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ: ” لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيْهِ مَا
يُحِبُّ لِنَفْسِهِ ” رَوَاهُ البُخَارِيُّ وَمُسْلِمٌ

Dari Abu Hamzah Anas bin
Malik radhiyallahu ‘anhu, pembantu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Salah seorang
di antara kalian tidaklah beriman (dengan iman sempurna) sampai ia mencintai
saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri. (H.R Imam Bukhari dan Imam
Muslim).

Ketika bergaul dengan saudara sesama
muslim, terkadang kita mendapat kabar atau diberi tahu bahwa saudara kita si
Fulan mendapat kesusahan. Misalnya bisnisnya rugi besar atau berhenti dari
pekerjaan yang menjadi sumber penghasilannya. Bisa jadi juga mendapat sakit dan
yang lainnya.

Nah, ketika keadaan berupa kesulitan
atau kesusahan maka spontan saudara saudara sesama orang beriman berempati.
Terkadang memberi berkomentar : Kasihan ya, si Fulan si Fulan dapat kesusahan.

Rasa empati kepada saudara yang
mengalami kesulitan tentulah sangat baik. Akan tetapi ketahuilah ada perkara
lain yang bisa dilakukan sebagai saudara sesama beriman, diantaranya :

Pertama
: Membantu meringankan kesusahan atau kesulitannya. Sungguh Allah Ta’ala
memerintahkan untuk saling tolong menolong terhadap sesama, sebagaimana
firman-Nya :
 

وَتَعَاوَنُوا
عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَىٰ ۖ وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ
ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۖ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ

Dan tolong menolonglah kamu dalam
(mengerjakan) kebaikan dan takwa. Dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa
dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sungguh Allah sangat berat siksa-Nya.
(Q.S al Maidah 2).

Imam al Qurthubi  menjelaskan
tentang  TA’AWUN yaitu tolong menolong yang dimaksud dalam surat al
Maidah ayat 2 menyebutkan beberapa aplikasinya : (1) Seorang berilmu menolong
manusia dengan ilmunya. (2) Seorang yang berharta menolong manusia dengan
hartanya. (3) Seorang pemberani menolong manusia dengan keberaniannya berjuang
di jalan Allah dan yang lainnya. Masing masing orang membantu orang lain sesuai
kapasitas dan kemampuannya. (Tafsir al Qurthubi).

Kedua : Mendoakan
kebaikan baginya. Ketika seseorang saudara mengalami kesulitan maka
sangatlah dianjurkan untuk mendoakan kebaikan baginya. Ketahuilah bahwa jika
seorang mendoakan saudaranya maka paling tidak ada dua kebaikan yang akan
mendatangi orang yang mendoakan saudaranya :

(1) Mendapat doa dari malaikat.

Mendoakan saudara sesama muslim adalah
sangat dianjurkan dan ini sebagai bukti persaudaraan yang kuat. Nah, ketika seorang
muslim mendoakan saudaranya yang tidak sedang bersamanya maka doanya diijabah
dan bagi yang mendoakan mendapat doa dari malaikat. Rasulullah Salallahu
‘alaihi wasallam bersabda :
 

 إن دعوة المرء المسلم مستجابة لأخيه
بظهر الغيب، عند رأسه ملك موكل، كلما دعا لأخيه بخير، قال: آمين، ولك بمثل”. قال:
فلقيت أبا الدرداء في السوق، فقال مثل ذلك.

Doa seorang Muslim untuk saudaranya
dalam keadaan zhahril gaib (tidak bersama saudara yang didoakan) mustajab,
(dan) di atas kepalanya (orang yang mendoakan) ada Malaikat yang diutus, setiap
kali orang itu berdoa untuk kebaikan saudaranya, maka Malaikat itu akan berkata
aamiin, dan bagimu seperti itu juga. (H.R Imam Muslim).

(2) Berdoa adalah ibadah.

Sunggug, ketika seseorang mendoakan
saudaranya sesama musllim maka berarti dia sedang melakukan ibadah yaitu
mendekatkan diri kepada Allah dan berharap ridha-Nya. Rasulullah Salallahu
‘alaihi Wasallam bersabda :
 

الدُّعَاءُ
هُوَ العِبَادَةُ

Doa adalah ibadah(HR.
Tirmidzi no. 2969. Dinilai shahih oleh Syaikh Al-Albani) 

Selain itu, ketahuilah
bahwa membantu saudara sesama muslim
  dan
mendoakan mereka
adalah PERBUATAN BAIK
yang sangat dianjurkan. Ketahuilah bahwa
 
 setiap perbuatan baik akan  dibalas dengan kebaikan pula. Allah Ta’ala
berfirman :

   هَلْ جَزَاءُ الْإِحْسَانِ إِلَّا الْإِحْسَانُ

Tidak
ada balasan untuk kebaikan selain kebaikan (pula). Q.S ar Rahman 60.

Wallahu A’lam. (3.424)

 

 

 

 

 


, Terimakasih telah mengunjungi Keimanan.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top