KETIKA ADA PAMRIH ENGKAU TAK AKAN MAMPU
MENCEGAH KEMUNGKARAN
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago
Ketahuilah bahwa diantara kewajiban utama
orang orang beriman adalah ‘amar ma’ruf nahi munkar yaitu MENYURUH KEPADA
KEBAIKAN DAN MELARANG BERBUAT MUNGKAR. Sungguh, perbuatan menyuruh kepada
kebaikan dan melarang kepada kemungkaran ini adalah PANGKAL POKOK yang akan
membuat tatanan yang baik dan keselamatan umat ini dan masyarakat pada umumnya.
Ketahuilah bahwa kerusakan bahkan kekacauan bisa
terjadi sekiranya tak diantara orang orang berilmu yang berusaha menyeru kepada
kebaikan dan mencegah kemungkaran.
Sungguh Allah Ta’ala mengingatkan orang orang
beriman dalam firman-Nya :
كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ
لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ
وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ ۗ
Kamu (umat Islam) adalah umat terbaikyang
dilahirkan untuk manusia (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf dan
mencegah dari yang mungkar dan beriman kepada Allah. (Q.S Ali Imran 110).
Tentang ayat ini, Syaikh Abdurrahman bin
Nashir as Sa’di berkata : (Umat ini) Mereka
adalah sebaik baik manusia untuk manusia dalam nasehat dan cinta kepada
kebaikan, dakwah, pengajaran, bimbingan, perintah kepada kebaikan dan melarang
dari kemungkaran. Menyatukan kesempurnaan akhlak dan usaha dalam memberikan
manfaat kepada mereka sesuai dengan kemampuan dan antara penyempurnaan jiwa
dengan beriman kepada Allah dan menunaikan segala hak hak keimanan. (Tafsir
Taisir Karimir Rahman).
Dan khusus tentang mencegah kemungkaran
Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam telah mengingatkan kita semua untuk
berusaha mencegah kemungkaran sesuai yang kita mampu, yaitu sebagaimana sabda
beliau :
عَنْ أَبِي سَعِيْد
الْخُدْرِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه
وسلم يَقُوْلُ : مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَراً فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ، فَإِنْ
لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ
أَضْعَفُ اْلإِيْمَانِ
Dari Abu Sa’id al Khudri radiallahuanhu
berkata : Saya mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
Siapa yang melihat kemungkaran maka rubahlah dengan tangannya, jika tidak mampu
maka rubahlah dengan lisannya, jika tidak mampu maka (tolaklah) dengan hatinya
dan hal tersebut adalah selemah-lemahnya iman. (H.R Imam Muslim).
Sungguh,
perbuatan ‘amar ma’ruf nahi munkar adalah perbuatan mulia dan terpuji dalam
syariat Islam. Oleh karena itu harus dilakukan dengan sikap yang terpuji pula
yaitu NIAT IKHLAS UNTUK MENCARI RIDHA ALLAH. Dalam perkara ini, Syaikh Abdul
Aziz bin as Sayyid Nada berkata : Seseorang yang menyuruh berbuat ma’ruf dan
melarang berbuat munkar WAJIB MELURUSKAN NIATNYA SEMATA MATA KARENA ALLAH
TA’ALA. Motivasi dalam menjalankan tugas ini hanya mengharapkan keridhaan Allah
Ta’ala.
Melaksanakan
kewajiban dan menginginkan agar orang orang mendapat hidayah dari Allah Ta’ala.
Orang tersebut akan meraih pahala yang sempurna dan Allah Ta’ala akan
menjadikan kebaikan tersebut terus mengalir melalui usahanya. (Kitab
Ensiklopedi Adab Islam).
Nah, ketika
seseorang melakukannya DENGAN TUJUAN DUNIAWI dalam mengajak kepada yang ma’ruf
dan berhenti dari yang mungkar BISA JADI DIA BANYAK BERTOLERANSI dalam arti dia
bermudah mudah dan berani mengatakan yang buruk sebagai yang baik. Keadaan
inilah yang sering terjadi di negeri kita saat ini.
Ketika ada
seseorang yan berpangkat, punya jabatan penting dan berkuasa dan punya harta
banyak lalu melakukan kemungkaran baik lisan maupun perbuatan maka datanglah
pembelanya. Biasanya pembelanya adalah ORANG BERILMU YANG MUNAFIK. Para pembela
ini akan berbicara lantang dengan mencari cari
mengemukakan BERBAGAI PEMBENARAN. Disampaikanlah pembenaran dan alasan
yang tak logis, diluar akal sehat manusia umumnya. Dan yang lebih parah lagi
dengan memakai dalil syariat secara keliru, suka sukanya.
Cuma saja
pembenaran dan pembelaan yang dicari cari ini mudah terbaca sebagai sesuatu
yang keliru berat bahkan oleh orang yang paling awam sekali pun. Dalam bahasa
yang populer disebut : Ketahuan bohongnya. Lalu kenapa begitu rendah akhlak
mereka yang membela kemungkaran ini KUNCI PALING UTAMA PENYEBABNYA ADALAH
KARENA ADA PAMRIH UNTUK KEPENTINGAN DUNIANYA.
Kesimpulannya
adalah jika seseorang punya ilmu, ustadz ataupun kiyai dan yang lainnya ketika
mereka punya pamrih, kepentingan duniawi maka jangan berharap dia akan MENGAJAK
KEPADA YANG MA’RUF DAN MENCEGAH YANG MUNGKAR. Bisa jadi melakukan yang
sebaliknya. MENGAJAK KEPADA YANG MUNGKAR DAN MENCEGAH KEPADA YANG MA’RUF.
Insya Allah ada manfaatnya
bagi kita semua. Wallahu A’lam. (2.574)

, Terimakasih telah mengunjungi Keimanan.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.