
Islam
edia – Youmna El Sayed, jurnalis Al Jazeera yang menjadi saksi hidup serangan udara Israel di Gaza, hadir dalam Konferensi Aktivis Palestina Asia Pasifik yang diselenggarakan oleh Komisi Perempuan Indonesia Peduli Al-Aqsha (KPIPA) pada Ahad 25 Mei 2025, di Bandung.Dalam kesempatan tersebut, Youmna membagikan pengalaman dramatisnya meliput langsung dari Gaza saat serangan pertama Israel dilancarkan pada 7 Oktober 2023.
Di hadapan peserta konferensi, Youmna mengenang detik-detik mencekam ketika bom Israel menghantam Palestine Tower yang berdiri di belakangnya saat ia sedang menyiarkan laporan langsung.
Dentuman keras membuatnya terkejut, refleks menunduk sambil menutup telinga, lalu menoleh ke arah ledakan yang mengubah siaran langsung menjadi saksi nyata bagi dunia.
“Pimpinan redaksi Al Jazeera segera memerintahkan saya untuk mencari perlindungan dan menghentikan siaran sementara. Tapi momen itu, tanpa diedit, telah menunjukkan kepada dunia bagaimana awal genosida ini terjadi,” ungkap Youmna.
Jurnalis asal Gaza yang juga penerima penghargaan Egypt-Palestinian Journalist Award ini menegaskan bahwa liputan mereka bukan tanpa risiko. Bersama rekan-rekannya, ia tetap melanjutkan siaran langsung meskipun menghadapi gangguan sinyal, ancaman serangan, dan risiko nyawa.
“Kami tahu risikonya, tapi kami harus tetap siarkan fakta yang terjadi di Gaza, agar dunia melihat kebenarannya,” ujarnya.
Youmna menambahkan, bias media Barat sering kali lahir karena jurnalisnya meliput dari kejauhan dan tidak berada di lapangan. “Kami, jurnalis Palestina, tahu betul seperti apa situasi di Gaza. Kami harus meluruskan informasi yang salah, meskipun kami mempertaruhkan hidup,” katanya.
Ia mengungkapkan duka mendalam karena Al Jazeera telah kehilangan lima jurnalisnya selama masa genosida ini.
Menurut catatan dari berbagai media, jumlah jurnalis yang gugur di Gaza selama genosida bahkan sudah melebihi jumlah wartawan yang tewas selama Perang Dunia II.
Dalam sesi diskusi, seorang peserta bertanya kepada Youmna mengenai sumber kekuatan masyarakat Palestina di tengah situasi yang begitu berat. Dengan suara tegas, Youmna menjelaskan bahwa rakyat Palestina tetap bertahan karena tidak bisa berharap kepada siapa pun.
“Kami tidak bisa berharap pada negara tetangga, tidak juga pada dunia internasional. Kami hanya bisa berharap pada diri sendiri dan Allah. Kami harus menjaga tanah air kami. Kami harus melindungi Al-Aqsha,” jawabnya.
Ia menambahkan bahwa perjuangan para jurnalis Palestina tidak sia-sia. Dunia kini mulai melihat kebenaran bahwa yang terjadi di Gaza adalah genosida.
“Mulai dari Mahkamah Internasional (ICJ) hingga ratusan negara kini mendukung Palestina. Termasuk Indonesia dan negara-negara Asia Pasifik, yang kehadiran hari ini di konferensi ini menjadi salah satu buktinya,” pungkasnya. [islamedia/mr]

, Terimakasih telah mengunjungi Keimanan.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.