Headline

Jodohku Siapa?

Jodohku Siapa
Islamedia – Untuk persoalan jodoh, setiap orang hendaknya bersungguh-sungguh, baik
laki-laki maupun perempuan harus proaktif dan selektif. Tidak ada
dikotomi bahwa laki-laki harus mencari dan perempuan harus menunggu
(ikhtiar), namun tidak keluar dari norma dan syariat.


 

Di zaman Rasulullah SAW, ada seorang perempuan yang ‘menawarkan’ dirinya
pada Rasulullah, dan Rasul-pun tidak memandang hal itu sebagai sesuatu
yang hina atau tabu. Hanya saja, kini kita berada pada budaya yang
masyarakatnya masih memandang hal itu sebagai sesuatu yang tidak etis,
sehingga perempuan-perempuan Indonesia untuk persoalan jodoh lebih
banyak berperan menunggu dibandingkan ‘mencari’.


 

Agar pernikahan bersemi dengan indah, maka dalam memilih jodoh hendaknya
kita sangat mengutamakan ajaran Islam, seperti yang dipesankan
Rasulullah SAW. “…lihatlah agamanya maka kalian akan mendapatkan semuanya…“. Dengan memiliki pasangan yang agamanya baik dan benar, maka rumah tangga kita akan menjadi sakinah, mawaddah dan warahmah.


 

Pertanyaannya, “Jodohku Siapa…?”. Jodoh, memang merupakan misteri
kehidupan, karena untuk hal yang satu ini terkadang membuat seseorang
sangat bimbang dalam menentukan keputusannya. Jangankan untuk menerima
seseorang menjadi pasangan hidupnya kelak, dalam persoalan menerima
tawaran ta’aruf saja terkadang masih terlalu banyak ‘kriteria’ yang
dipakai.


 

Sampai-sampai kriteria yang dipasangpun sudah tidak memenuhi kriteria
syar’i lagi, seperti harus yang ‘smart’, tinggi, putih, cantik, ganteng,
kaya, sarjana, dan lainnya. Tidak salah memang untuk memasang kriteria
seperti itu, hanya saja menurut beliau hendaknya kita tidak mempersulit
diri untuk persoalan ini.


 

Persoalan fisik adalah titipan dari Allah SWT, kita tidak pesan sama
Allah waktu mau dilahirkan! biar hitam asal hatinya putih, biar pendek
asal akhlaknya tinggi, biar kurang ganteng asal taqwa, biar kurang
cantik tapi sholehah. Insya Allah, tidak akan menyesal bagi yang memilih
pasangan hidup berdasarkan agamanya.


 

Jika di dunia ini ada surga, maka surga itu adalah pernikahan yang
bahagia. Rasulullah SAW berkata ‘Baiti Jannati”, Rumahku Surgaku.
Kebahagiaan merupakan hal yang relatif. Tiap orang mempunyai ukuran yang
berbeda-beda. Namun saya yakin kebahagiaan yang hakiki dapat kita
peroleh hanya dengan jalanNya.



Ingin memiliki rumah tangga yang bisa kita jadikan surga kita didunia? Ikutilah petunjuk Rasulullah SAW. “Lihat agamanya niscaya kalian akan mendapatkan semuanya“. Selamat menempuh hidup baru, bagi anda yang ingin menikah dan selamat berbahagia untuk anda yang telah berkeluarga.
RUMAH MOTIVASI










Ustadz Cepy Pramana









blogmotivasionline.blogspot.com

, Terimakasih telah mengunjungi Keimanan.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top