عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَجُلًا قَالَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَوْصِنِي قَالَ لَا تَغْضَبْ فَرَدَّدَ مِرَارًا قَالَ لَا تَغْضَب
Dari Abu Hurairah radliallahu ‘anhu bahawa seorang laki-laki berkata kepada Nabi SAW: “Berilah aku wasiat?” baginda bersabda: “Janganlah kamu marah.” Laki-laki itu mengulangi pertanyaannya, baginda tetap menjawab: “Janganlah kamu marah.” (HR Bukhari No: 5651) Status: Hadis Sahih
Pengajaran:
1. Rasulullah meninggalkan pesanan penting agar “Jangan Marah” yang diulang jawapan yang sama apabila ditanya berulang oleh sahabat. Menunjukkan pesanan ini amat penting.
2. Marah adalah pokok berbagai kejahatan, dan menahan diri darinya adalah pokok segala kebaikan.
3. Marah akan menimbulkan perbuatan yang diharamkan seperti memukul, menyakiti orang, mengeluarkan perkataan-perkataan yang diharamkan termasuk dalam bentuk tulisan seperti memfitnah, mencaci maki, berkata kotor, dan berbagai bentuk kezaliman termasuk mencederakan dan membunuh.
4. Imam Ahmad menafsirkan bahawa akhlak yang baik adalah dengan meninggalkan sifat marah.
5. Ibnu Mubarak apabila ditanya apakah himpunan akhlak yang baik yang terhimpun dalam satu kalimah!” Beliau menjawab, “Meninggalkan Marah.”
Berusahalah kita mengawal sifat marah yang diwasiatkan oleh Rasulullah
, Terimakasih telah mengunjungi Keimanan.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.