JAGA PANDANGAN KARENA BISA MENJADI PINTU DOSA
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago
Mata adalah salah satu karunia Allah Ta’ala
kepada manusia. Sungguh kita mengetahui bahwa betapa sulitnya menjalani
kehidupan ini ketika seseorang memiliki mata yang tak sempurna. Ketika mata merupakan
nikmat maka kewajiban bagi yang diberi karunia ini adalah menggunakannya untuk
segala sesuatu yang Allah ridha sebagai salah satu bukti bersyukur atas
nikmat-Nya.
Salah satu kewajiban hamba hamba Allah
menundukkan pandangan agar mata terpelihara dari keburukan dan dosa. Allah
Ta’ala berfirman :
قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ
أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ۚ ذَٰلِكَ أَزْكَىٰ لَهُمْ ۗ إِنَّ
اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ
Katakanlah kepada laki laki yag beriman agar
mereka menjaga pandangannya dan memelihara kemaluannya, yang demikian itu lebih
suci bagi mereka. Sungguh, Allah Maha Mengetahui apa yang kamu perbuat. (Q.S an
Nuur 30).
Kemudian, dalam ayat ke 31 surat an Nuur Allah
Ta’ala memerintahkan pula para wanita
untuk menundukkan padangan mereka.
Tentang menundukkan pandangan, Syaikh as Sa’di
berkata : Maksudnya, berilah pengarahan dan katakan kepada orang orang beriman yang masih
mempunyai keimanan yang dapat mencegah mereka terjerumus dalam perbuatan yang menodai
keimanan mereka dari melihat aurat aurat (hal hal yang tak pantas dilihat).
Tafsir Taisir Karimir Rahman.
Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam juga
mengingatkan dalam hadits tentang hak jalan, salah satunya adalah kewajiban menjaga pandangan. Dari Abu Said Al-Khudri radhiyallahu
‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِيَّاكُمْ وَالْجُلُوسَ فِي
الطُّرُقَاتِ، قَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ, مَا لَنَا مِنْ مَجَالِسِنَا بُدٌّ
نَتَحَدَّثُ فِيهَا، قَالَ: فَأَمَّا إِذَا أَبَيْتُمْ إِلا الْمَجْلِسَ, فَأَعْطُوا
الطَّرِيقَ حَقَّهُ، قَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ, فَمَا حَقُّ الطَّرِيقِ؟
قَالَ: غَضُّ الْبَصَرِ، وَكَفُّ الأَذَى، وَرَدُّ السَّلامِ، وَالأَمْرُ
بِالْمَعْرُوفِ، وَالنَّهْيُ عَنِ الْمُنْكَرِ
Janganlah kalian duduk-duduk di tepi jalan.
Maka para sahabat berkata : Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami perlu untuk
berbincang-bincang. Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam menjawab : Jika kalian tidak bisa melainkan bermajelis di pinggir
jalan, maka berikanlah jalan itu haknya. Para sahabat bertanya : Apakah hak
jalan itu ya Rasulullah ?. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam menjawab : Hak jalan itu adalah MENJAGA PANDANGAN, tidak menggangu
orang lain, menjawab salam, dan beramar ma’ruf nahi munkar. (H.R Imam Bukhari
dan Imam Muslim)
Ketahuilah bahwa ketika perintah ini dilanggar
maka pandangan mata akan memasuki pintu maksiat dan dosa. Bukankah perbuatan
maksiat SANGAT SERING TERJADI dimulai dari pandangan yang dituruti.
Imam Ibnul Qayyim berkata : Pandangan
merupakan PEMANDU DAN UTUSAN SYAHWAT. Menjaga pandangan merupakan pondasi
memelihara kehormatan. Barangsiapa yang mengumbar pandangannya berarti dia
telah menggiring dirinya ke tempat tempat kebinasaan. Lalu beliau membawakan
sabda Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasalam :
لاَ تُتْبِعِ النَّظَرَةَ النَّظْرَةَ ,
فَاِنْمَا لَكَ الْأُوْلى , وَلَيْسَتْ لَكَ الْأُ خْرَى.
Janganlah kamu mengikutkan pandangan (yang
pertama) dengan pandangan berikutnya. Sebab, HANYA PANDANGAN YANG PERTAMA SAJA
YANG DIBOLEHKAN BAGIMU, tidak untuk pandangan setelahnya. (H.R Abu Dawud, at
Tirmidzi, Imam Ahmad, at Thabrani dan al Baihaqi)
Kita bermohon kepada Allah Ta’ala agar diberi
kemampuan UNTUK MENUNDUKKAN PANDANGAN DAN TIDAK MELIHAT hal hal yang
diharamkan-Nya. Wallahu A’lam. (2.064).

, Terimakasih telah mengunjungi Keimanan.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.