HARTA HARAM MENDATANGKAN KESENGSARAAN
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago
Harta dunia memang menggiurkan bagi manusia.
Allah Ta’ala menjelaskan dalam firman-Nya :
زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ
مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ
وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ۗ ذَٰلِكَ
مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَاللَّهُ عِنْدَهُ حُسْنُ الْمَآبِ
Dijadikan indah pada (pandangan) manusia
kecintaan kepada apa apa yang diinginkan. Yaitu wanita, anak
anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda
pilihan, binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan
disisi Allah tempat kembali yang baik (surga). Q.S Ali Imran 14.
Allah Ta’ala juga mengingatkan tentang manusia
yang berlebihan dalam mencintai harta, sebagaimana firman-Nya :
وَتُحِبُّونَ الْمَالَ حُبًّا جَمًّا
Dan KAMU MENCINTAI HARTA dengan kecintaan YANG
BERLEBIHAN. (Q.S al Fajr 20).
Sungguh, ternyata banyak orang yang sangat
bersemangat dalam mencari dan mengejar harta meskipun sampai jatuh kepada yang syubhat bahkan haram. Na’udzubillah.
Lihatlah keadaan di negeri kita. Sangatlah banyak orang mencari dan mengambil
harta haram melalui korupsi dan yang sejenisnya. Mengambil uang suap, melakukan
pungli ataupun menanda tangani kwitansi bodong.
Akibatnya
ada sebagian diantara mereka yang mendapat malu besar karena ketahuan
kelakukan buruknya. Malu karena mencoreng dirinya bahkan membuat malu dan sedih
orang tuanya, istri, anak dan semua keluarga besarnya. Bahkan dia harus
menghuni penjara beberapa tahun Semuanya
tersebab mencintai harta dengan berlebihan.
Ketahuilah saudaraku, hakikatnya tak ada
kebaikan dalam harta yang telah jelas sumbernya. Ketika seseorang mengumpulkan
harta dari sumber yang haram maka kesengsaraan akan mendatanginya. Tidak ada kebaikan secuilpun dalam harta
haram. Mau dimanfaatkan untuk apa harta haram itu :
(1) Mau disedekahkan ?. Allah tak akan
menerimanya karena Allah Ta’ala hanya
menerima yang baik. Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :
إِنَّ اللهَ طَيِّبٌ لاَ يَقْبَلُ
إِلاَّ طَيِّباً،
Allah Subhanahu wa Ta’ala Mahabaik dan tidak menerima kecuali yang
baik-baik saja. (H.R Imam Muslim)
(2) Mau dinikmati, dimakan bersama keluarga ?. Ketahuilah bahwa badan yang tumbuh
dari harta yang haram akan berhak disentuh api neraka. Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam memberi nasehat kepada Ka’ab :
يَا كَعْبُ بْنَ عُجْرَةَ إِنَّهُ
لاَ يَرْبُو لَحْمٌ نَبَتَ مِنْ سُحْتٍ إِلاَّ كَانَتِ النَّارُ أَوْلَى بِهِ
Wahai Ka’ab bin ‘Ujroh,
sesungguhnya daging badan yang tumbuh berkembang dari sesuatu yang haram akan
berhak dibakar dalam api neraka. (HR. Tirmidzi, al Hafizh
Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini Hasan).
(3) Ketika seseorang menggunakan
dan memakan harta haram maka Allah Ta’ala tak akan mengabulkan doanya. Hal ini
dijelaskan Rasulullah Salallahu’alaihi Wasallam dalam sabda beliau :
ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ
يُطِيْلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى السَّمَاءِ، يَا
رَبِّ يَا رَبِّ، وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ
وَغُذِيَ بِالْحَرَامِ فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لِذَلِكَ
Kemudian beliau menyebutkan
seorang laki-laki yang melakukan perjalanan jauh, rambutnya acak-acakkan,
pakaiannya berdebu, ia mengangkat kedua tangannya ke langit (seraya berseru) :
Ya Rabb, ya Rabb, namun makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya juga
haram, ia tumbuh dengan yang haram, maka bagaimana doanya akan dikabulkan ?.
(H.R Imam Muslim)
Ketahuilah wahai para koruptor, para penerima suap dan tukang pungli
yaitu pemakan harta haram kalian BISA BERTAUBAT SETIAP SAAT. Sungguh Allah
Ta’ala Maha Penerima Taubat sebagaimana disebutkan dalam firman-Nya :
إِنَّ اللَّهَ كَانَ تَوَّابًا رَحِيمًا
Sungguh
Allah Maha Penerima Taubat, Maha Penyayang. (Q.S an Nisa’ 16).
Ingat, salah
satu cara bertaubat bagi seseorang yang telah memakan harta orang lain secara
bathil adalah dengan mengembalikan harta yang telah diambil itu kepada
pemiliknya atau meminta maaf dan ridha dari pemiliknya. Kalau hal ini tak
dilakukan maka di akhirat kelak para pemakan harta haram ini akan menjadi
MANUSIA YANG MUFLIS ATAU BANGKRUT.
Perkara ini
telah diingatkan Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam dalam sabda
beliau :
مَنْ
كَانَتْ عِنْدَهُ مَظْلَمَةٌ ِلأَخِيْهِ ؛ فَلْيَتَحَلَّلْ مِنْهَا ؛ فَإِنَّهُ
لَيْسَ ثَمَّ دِيْنَارٌ وَلاَ دِرْهَمٌ مِنْ قَبْلِ أَنْ يُأْخَذَ ِلأَخِيْهِ مِنْ
حَسَنَاتِهِ ، فَإِنْ لَـمْ يَكُنْ لَهُ حَسَنَاتٌ أُخِذَ مِنْ سَيِّئَاتِ
أَخِيْهِ ، فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ
Barang siapa
yang memiliki kezhaliman terhadap saudaranya maka hendaklah dia meminta
kehalalan (maaf) kepadanya, karena kelak di akhirat tidak ada lagi dinar dan
dirham, sebelum kebaikannya diambil untuk saudaranya (yang dia
zhalimi), bila tidak memiliki kebaikan maka keburukan saudaranya (yang dia
zhalimi) akan diberikan kepadanya (H.R Imam Bukhari, Imam Ahmad
dan Ibnu Hibban).
Hal ini juga
sejalan dengan makna hadits tentang orang yang muflis yaitu tentang
orang yang bangkrut di akhirat kelak. Pada hari akhirat kelak akan ada manusia
yang datang dengan membawa pahala amalnya.
Tetapi
akhirnya pahala amalnya habis karena
harus dipindahkan kepada orang orang yang menuntutnya yaitu orang orang
yang pernah dicurangi atau dizhaliminya di dunia. Bahkan setelah pahala
amalnya habis maka dosa orang yang dizhalimi dipindahkan kepadanya.
Dari Abu
Hurairah, bahwasanya Rasulullah Salallahu ‘alaihi wa Sallam pernah
bertanya kepada para sahabat : “Tahukah kalian, siapakah orang yang
bangkrut itu ?.” Para sahabat menjawab : Menurut kami, orang yang
bangkut diantara kami adalah orang yang tidak memiliki uang dan harta kekayaan.
Rasulullah Salallahu
‘alaihi Wasallam bersabda : “Sesungguhnya
umatku yang bangkrut adalah orang yang pada hari kiamat datang dengan shalat,
puasa, dan zakat, tetapi ia selalu mencaci-maki, menuduh, dan MAKAN HARTA serta membunuh dan menyakiti orang lain.
Setelah itu, pahalanya diambil untuk diberikan kepada setiap orang dari mereka
hingga pahalanya habis, sementara tuntutan mereka banyak yang belum terpenuhi.
Selanjutnya, sebagian dosa dari setiap orang dari mereka diambil untuk
dibebankan kepada orang tersebut, hingga akhirnya ia dilemparkan ke
neraka.” (H.R Imam Muslim)
Wallahu A’lam. (2.308)

, Terimakasih telah mengunjungi Keimanan.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.