Uncategorized

HAMBA HAMBA ALLAH DILARANG MENYEMBUNYIKAN ILMU

 

HAMBA HAMBA ALLAH DILARANG MENEMBUNYIKAN ILMU

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Salah satu kewajiban
hamba hamba Allah adalah belajar ilmu. Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam
bersabda :
 

طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى
كُلِّ مُسْلِمٍ

Belajar ilmu   wajib bagi
setiap muslim. (H.R  Imam Ahmad dan Ibnu Majah).

Diantara
keutamaan orang berilmu adalah bahwa Allah Ta’ala
akan mengangkat derajat seorang hamba karena berilmu yaitu sebagaimana
firman-Nya  :

 …يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ
آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ
..

“…Niscaya Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu
pengetahuan beberapa derajat…” (Q.S al Mujadilah 11).

 

Ketika seorang hamba telah
diberi hidayah oleh Allah Ta’ala untuk memiliki   ilmu syar’i serta ilmu ilmu yang bermanfaat
bagi kaum muslimin baik sedikit ataupun banyak maka tidaklah boleh baginya
untuk menyembunyikan ilmunya itu. Dia berkewajiban untuk menyebarkan ilmunya
sehingga bermanfaat bagi orang lain karena ilmu yang ada pada dirinya adalah
merupakan nikmat dan anugerah Allah Ta’ala kepadanya. 

Ketahuilah bahwa Allah Ta’ala melaknat  orang orang yang  mengetahui sesuatu tentang hukum hukum agama
tapi dia sengaja menyembunyikannya, tidak mau mengajarkan dan menjelaskannya
kepada orang lain yang membutuhkan. Pada hal jika dia mau mengajarkan maka akan
memperoleh nilai yang amat besar disisi Allah Ta’ala.  Allah Ta’ala berfirman :

 

إِنَّ ٱلَّذِينَ
يَكْتُمُونَ مَآ أَنزَلْنَا مِنَ ٱلْبَيِّنَٰتِ وَٱلْهُدَىٰ مِنۢ بَعْدِ مَا
بَيَّنَّٰهُ لِلنَّاسِ فِى ٱلْكِتَٰبِ ۙ أُو۟لَٰٓئِكَ يَلْعَنُهُمُ ٱللَّهُ
وَيَلْعَنُهُمُ ٱللَّٰعِنُونَ

إِلَّا ٱلَّذِينَ تَابُوا۟ وَأَصْلَحُوا۟ وَبَيَّنُوا۟
فَأُو۟لَٰٓئِكَ أَتُوبُ عَلَيْهِمْ ۚ وَأَنَا ٱلتَّوَّابُ ٱلرَّحِيمُ

Sesungguhnya orang-orang yang
menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan (yang
jelas) dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam Al Kitab,
mereka itu dilaknati Allah dan dilaknati (pula) oleh semua (mahluk) yang dapat
melaknati.

Kecuali mereka yang
telah bertaubat dan mengadakan perbaikan dan menerangkan (kebenaran). Maka
terhadap mereka itulah aku menerima taubatnya dan Akulah yang Maha menerima
taubat lagi Maha Penyayang
. (Q.S al Baqarah
159-160).

Sungguh Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam telah mengingatkan tentang orang orang yang menyembunyikan ilmu
apalagi ketika ada yang bertanya. Mereka akan sengsara  di akhirat kelak yaitu sebagaimana sabda
beliau :

 

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ سُئِلَ عَنْ عِلْمٍ
عَلِمَهُ ثُمَّ كَتَمَهُ أُلْجِمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِلِجَامٍ مِنْ نَارٍ

Dari Abu Hurairah, dia berkata : Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Barangsiapa ditanya tentang suatu ilmu
yang dia mengetahuinya, namun dia menyembunyikannya, maka dia akan diberi tali
kekang dari neraka pada hari kiamat. (H.R at 
Tirmidzi, Abu Dawud dan Ibnu Majah, dishahîhkan oleh Syaikh al-Albani)

Al-Munawi berkata  : Hadits ini berisi sangsi hukum atas sebuah dosa,
karena sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mengambil perjanjian dari
Ahli Kitab agar mengajarkannya kepada manusia dan jangan menyembunyikannya. Hal
itu merupakan anjuran mengajarkan ilmu, sebab menimba ilmu itu tujuannya adalah
menyebarkannya dan mengajak manusia kepada kebenaran.

Orang yang menyembunyikan ilmu pada hakikatnya
telah membatalkan tujuan ini. Ia amat jauh dari sifat orang yang bijaksana dan
mutqin (kokoh ilmunya). Oleh karena itu balasannya adalah diikat atau dikekang.
Seperti hewan yang dikendalikan dengan tali kekang, dikekang dari apa yang
dikehendakinya. Salah satu karakter seorang yang berilmu adalah mengajak
manusia kepada kebenaran dan membimbing mereka kepada jalan yang lurus. (Faidhul
Qadiir)

Ketahuilah bahwa menyebarkan ilmu syar’i
adalah termasuk dalam saling berwasiat kepada kebenaran yang diperintahkan
Allah Ta’ala , agar tidak menjadi orang yang merugi.   Allah Ta’ala berfirman :

 

إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ   وَٱلْعَصْرِ

إِلَّا الَّذِينَ
آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا
بِالصَّبْرِ

Demi masa.
Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang
beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati
kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.  (Q.S al ‘Ashr 1-3).

 

Kita bermohon kiranya Allah Ta’ala memberi
kita kekuatan untuk selalu belajar ilmu syar’i dan kita bermohon pula agar
diberi kemampuan dan kesempatan untuk mengajarkannya.  Rasulullah Salallahu ‘alaihi
Wasallam bersabda :

خيركم من تعلم القرآن وعلمه

Sebaik baik kalian adalah yang
belajar al Qur an dan mengajarkannya (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim, dari
Utsman bin Affan).

Insya Allah ada
manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (2.447)

 


, Terimakasih telah mengunjungi Keimanan.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top