Uncategorized

HAMBA ALLAH TAK BOLEH LEMAH SEMANGAT BELAJAR ILMU

 

HAMBA ALLAH TAK BOLEH LEMAH SEMANGAT
BELAJAR ILMU

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Dalam syariat Islam, belajar ilmu syar’i WAJIB
HUKUMNYA. Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :

طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى
كُلِّ مُسْلِمٍ

Menuntut ilmu itu wajib
atas setiap muslim. (H.R Ibnu Majah, dishahihkan oleh Syaikh al Albani).

Ketahuilah bahwa belajar ilmu akan memudahkan
jalan bagi seorang hamba menuju surga.
 Dari Abu
Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda :

وَمَنْ
سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا
إِلَى الْجَنَّةِ

Siapa yang menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah
akan mudahkan baginya jalan menuju surga. (H.R Imam Muslim)

Bahkan Imam Ibnu Rajab al Hambali menyimpulkan bahwa : Menuntut ilmu adalah jalan paling ringkas
menuju surga. (Jami’ al ‘Ulum wa Al-Hikam) 

Ketahuilah bahwa sungguh, setiap saat
dan di semua  keadaan
kita butuh ilmu. Berakidah yang
lurus kita butuh ilmu.
Beribadah yang benar  butuh ilmu, berakhlak yang mulia butuh  ilmu, bermuamalah dengan
masyarakat
 butuh ilmu. Untuk hal-hal yang mubah dan
sederhana
pun kita butuh ilmu. Bahkan menjelang wafat pun 
kita
 butuh ilmu tentang kalimat apa yang
harus diucapkan pada
saat yang kritis itu

Oleh sebab itu, hamba hamba Allah
janganlah malas atau lemah semangat dalam belajar. Sungguh, jika
lemah atau hilang
semangat belajar ilmu bagi seorang hamba hakikatnya adalah musibah.

Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin pernah
ditanya tentang orang orang yang lemah semangat dalam belajar ilmu yang
bermanfaat. Beliau memberikan jawaban : Lemahnya semangat dalam menuntut ilmu
syar’i adalah termasuk salah satu dari berbagai musibah besar. Untuk itu ada
hal yang mesti dihadirkan dalam dirinya :

Pertama : Ikhlas karena
Allah dalam menuntut ilmu. Jika manusia ikhlas dalam menuntut ilmu dan
mengetahui bahwasanya orang yang menuntut ilmu diberi pahala dan dia akan
mencapai derajat ketiga diantara derajat umat ini maka semangatnya (belajar
ilmu) akan menjadi segar kembali. Allah Ta’ala berfirman :

وَمَن يُطِعِ ٱللَّهَ وَٱلرَّسُولَ
فَأُو۟لَٰٓئِكَ مَعَ ٱلَّذِينَ أَنْعَمَ ٱللَّهُ عَلَيْهِم مِّنَ ٱلنَّبِيِّۦنَ
وَٱلصِّدِّيقِينَ وَٱلشُّهَدَآءِ وَٱلصَّٰلِحِينَ
ۚ وَحَسُنَ
أُو۟لَٰٓئِكَ رَفِيقًا



Dan barangsiapa
yang mentaati Allah dan Rasul-(Nya), mereka itu akan bersama sama dengan orang
orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu : Nabi nabi, para shiddiiqiin,
orang yang mati syahid dan orang orang shalih. Dan mereka itulah teman sebaik
baiknya. (Q.S an Nisaa’ 69).

Kedua : Berusaha
mencari teman teman yang selalu mendorongnya untuk memperdalam ilmu dan
membantunya dalam berdiskusi dan penelitian. Jangan bosan berteman dengannya
selama mereka suka menolong dalam mendapatkan ilmu.

Ketiga : Melihat
dirinya dalam arti mengoreksi atau mengintrospeksi diri jika bermaksud
melepaskan diri dari ilmu. Allah Ta’ala berfirman :

وَاصْبِرْ
نَفْسَكَ مَعَ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ
يُرِيدُونَ وَجْهَهُ ۖ وَلَا تَعْدُ عَيْنَاكَ عَنْهُمْ تُرِيدُ زِينَةَ
الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَلَا تُطِعْ مَنْ أَغْفَلْنَا قَلْبَهُ عَنْ ذِكْرِنَا
وَاتَّبَعَ هَوَاهُ وَكَانَ أَمْرُهُ فُرُطًا

Dan bersabarlah
engkau (Muhammad) bersama orang yang menyeru Rabb-nya pada pagi dan senja hari
dengan mengharap keridhaan-Nya. Dan janganlah kedua matamu berpaling dari
mereka (karena) mengharapkan perhiasan kehidupan dunia. Dan janganlah engkau
mengikuti orang yang hatinya telah kami lalaikan dari mengingat Kami  (Q.S al Kahfi 28).

Hendaklah dia bersabar (dalam belajar ilmu).
Jika dia kembali menuntut ilmu maka menuntut ilmu itu akan menjadi kebiasaan
dan hari hari yang dia tinggalkan dari menuntut ilmu akan dia rasakan sebagai
hari yang lama. Adapun jika dia menyerahkan dirinya kepada kesenangan maka
tidak demikian adanya. Nafsu selalu memerintahkan kepada keburukan, sedangkan
syaithan membujuknya supaya malas dan meninggalkan belajar ilmu. (Al Fatawa al
Muhimmah).

Salah satu nasehat Syaikh Shalih al Fauzhan  tentang menuntut ilmu adalah : Jangan engkau
bosan menuntut ilmu agama. Teruslah belajar ilmu agama walaupun hasil yang
engkau dapatkan (mungkin) sedikit.

Dan sesuatu yang sedikit namun disertai amal
yang shaleh maka padanya terdapat berkah serta kebaikan  padanya. 
Dan istiqamah, terus menerus menuntut ilmu agama, tidak diragukan lagi
bahawasanya hal tersebut adalah kebaikan. Dan menuntut ilmu agama itu adalah
ibadah. Menuntut ilmu agama itu lebih utama daripada shalat sunnah. (Al Ijabat
al Muhimmah).

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua.
Wallahu A’lam. (2.540)

 

 

 

 

 


, Terimakasih telah mengunjungi Keimanan.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top