HAMBA ALLAH MESTI BERUSAHA AGAR MEMILIKI HATI YANG SELAMAT
Disusun oleh :
Azwir B. Chaniago
Sungguh, Rasulullah Salallahu ‘alaihi
Wasallam telah mengingatkan bahwa hati seseorag
menjadi tolak ukur tentang kebaikan dirinya. Dari an Nu’man bin Basyir,
Rasulullah Salallahu alaihi Wasallam bersabda :
أَلاَ وَإِنَّ فِي الْجَسَدِ
مُضْغَةً، إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ، وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ
الْجَسَدُ كُلُّهُ، أَلاَ وَهِيَ الْقَلْبُ.
Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal
daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak
pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati. (H.R Imam Muslim).
Tentang
hati, Imam Ibnul Qayyim al Jauziyah membagi hati manusia menjadi
tiga keadaan satu diantaranya adalah hati
yang sehat disebut juga dengan hati yang selamat (qalbun salim). Dia selamat
karena dia sehat. Orang yang hatinya sehat akan selalu beramal shalih serta
menjaga ketaatannya kepada Allah. Beramal dengan ikhlas karena
Allah dan dengan cara ber-ittiba’ kepada Rasulullah Salallahu
‘alaihi Wasalam. (Lihat Ad Daa’ wad Dawaa’).
Ketahuilah
bahwa qalbun salim adalah salah satu tanda hati yang akan MENYELAMATKAN ORANG
ORANG BERIMAN di akhirat kelak ketika menghadap kepada Rabbnya. Allah Ta’ala
berfirman :
يَوْمَ لَا يَنْفَعُ
مَالٌ وَلَا بَنُونَ إِلَّا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ
Pada hari itu -hari kiamat-
tidak bermanfaat lagi harta dan keturunan, melainkan bagi orang yang menghadap
Allah dengan hati yang selamat.” (Qs. as-Syu’ara: 88-89)
Abu Utsman an Naisaburi rahimahullah mengatakan
tentang hakikat hati yang selamat : Yaitu hati yang terbebas dari bid’ah dan
tenteram dengan Sunnah. (Tafsir Ibnu Katsir).
Ibnul
Qayyim rahimahullah mengatakan, “Pengertian paling lengkap tentang
makna hati yang selamat itu adalah hati yang terselamatkan dari segala syahwat
yang menyelisihi perintah Allah dan larangan-Nya. Hati yang bersih dari segala
macam syubhat yang bertentangan dengan berita dari-Nya. Oleh sebab itu, hati
semacam ini akan terbebas dari penghambaan kepada selain-Nya. Dan ia akan
terbebas dari tekanan untuk berhukum kepada selain Rasul-Nya…
Ibnul Qayyim rahimahullah juga menjelaskan
karakter si pemilik hati yang selamat itu, “… apabila dia mencintai maka cintanya
karena Allah. Apabila dia membenci maka bencinya karena Allah. Apabila dia
memberi maka juga karena Allah. Apabila dia mencegah, tidak memberi maka itupun
karena Allah…” (Ighatsat al-Lahfan)
Syaikh
as-Sa’di rahimahullah mengatakan : Hati yang selamat artinya yang
bersih dari: kesyirikan, keragu-raguan, bersih dari mencintai keburukan, dan
terus menerus dalam bid’ah dan dosa-dosa.
(Tafsir Taisir Karimir Rahman).
Ketahuilah bahwa diantara tanda hati yang selamat
disebutkan oleh Syaikh Sa’ad bin Nasir asy Syasri,
beliau berkata :
Pertama : Takut kepada
Allah Subhanahu wa Ta’ala dan siksa-Nya.
Ciri-ciri seseorang memiliki qolbun
salim atau hati yang selamat adalah dirinya selalu memiliki rasa takut kepada
Allah Ta’ala dan juga terhadap siksaan-Nya. Dengan demikian, ia akan terhindar
dari prasangka buruk serta perbuatan tercela yang akan menjerumuskannya kedalam
neraka.
Kedua : Niat Ikhlas karena Allah Ta’ala
dalam ucapan dan perbuatannya.
Ciri-ciri qalbun salim yang kedua adalah niat
yang ikhlas karena Allah SWT. Dirinya tidak melangkahkan kaki-kakinya dalam
ibadah melainkan dengan niat taqarrub atau mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu
wa Ta’ala.
Orang dengan qalbun salim juga berusaha keras meninggalkan maksiat, karena
ingin mencari ridha Allah Ta’ala.
Ketiga : Cinta kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Ciri-ciri qalbun salim yang selanjutnya adalah
memiliki rasa cinta yang amat mendalam kepada Allah Ta’ala. Sehingga dirinya
akan selalu berbuat kebaikan, mencintai ketaatan, serta melakukan semua
perintah dan larangan-Nya. (Dari Kitab Ruqyah Syar’iyyah).
Wallahu A’lam. (3.428)
, Terimakasih telah mengunjungi Keimanan.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.