gaza

Gaza Tidak Sendirian: Nakes Indonesia Berdiri Bersama Palestina

Islamedia –  Ratusan tenaga kesehatan dari berbagai organisasi dan lembaga kemanusiaan turun ke jalan pada Senin (7/4/2025) untuk menyampaikan satu pesan penting: Gaza tidak sendirian. Aksi damai yang digelar di kawasan Sarinah hingga Bundaran HI ini menjadi simbol nyata solidaritas tenaga medis Indonesia terhadap rekan-rekan sejawat di Palestina yang menjadi korban kekerasan.

Para dokter, perawat, dan relawan membawa pesan kuat bertajuk “Protect Them: Lindungi Tenaga Kesehatan dan Relawan Kemanusiaan di Gaza”. Mereka menuntut dihentikannya kekerasan terhadap tenaga kesehatan di jalur Gaza, dan mendesak dunia internasional untuk melindungi fasilitas medis dari serangan militer.

Kami tidak bisa tinggal diam. Ini bukan hanya soal profesi, ini soal kemanusiaan. Saat tenaga kesehatan menjadi sasaran, dunia harus bersuara,” ujar dr. Piprim Basarah Yanuarso dari Forum Dokter dan Tenaga Kesehatan untuk Palestina (FODKES Palestina).

Dalam orasinya, dr. Piprim menyampaikan bahwa hingga 7 April 2025, sebanyak 1.516 tenaga medis di Gaza telah tewas, dan jumlah korban sipil secara keseluruhan telah melampaui 50.669 jiwa, termasuk 17.954 anak-anak dan 13.365 perempuan. “Setiap nyawa yang hilang adalah luka bagi kita semua,” ujarnya.

Aksi ini juga dimeriahkan oleh konvoi ambulans yang memutar sebanyak tiga kali di Bundaran HI, sebagai penghormatan simbolik untuk para tenaga kesehatan yang gugur. Peserta aksi membawa spanduk dan poster bertuliskan “Ambulans Bukan Target”, “Gaza Urusan Kita Juga”, hingga “Lindungi Tenaga Kesehatan”.

Para peserta berasal dari berbagai organisasi seperti IDI, PPNI, BSMI, MER-C, Kementerian Kesehatan, serta masyarakat umum. Mereka mengenakan pakaian serba putih sebagai lambang perdamaian dan netralitas medis.

Gaza tidak sendirian. Kami, tenaga kesehatan di Indonesia, berdiri bersama mereka. Kami merasakan luka yang sama, penderitaan yang sama,” kata dr. Piprim. Ia menegaskan bahwa perjuangan kemanusiaan harus lintas batas, tanpa melihat agama, ras, atau kewarganegaraan.

Dalam kesempatan tersebut, FODKES Palestina menyampaikan tujuh poin pernyataan sikap, termasuk desakan agar Israel dihentikan dari melakukan genosida, dan agar Mahkamah Pidana Internasional (ICC) segera mengambil tindakan hukum terhadap para pemimpin Israel.


Mereka juga menyerukan kepada seluruh tenaga kesehatan di dunia untuk bersatu menunjukkan solidaritas, baik melalui aksi nyata, kampanye media sosial, maupun tekanan diplomatik. “Setiap tindakan kita, sekecil apa pun, adalah bentuk pembelaan terhadap kemanusiaan,” ujar dr. Piprim.

Dengan semangat “Gaza Tidak Sendirian”, aksi damai ini menegaskan bahwa suara tenaga kesehatan Indonesia tak akan pernah padam dalam membela kehidupan, keadilan, dan hak asasi manusia. Gaza mungkin jauh secara geografis, namun sangat dekat di hati para pejuang kemanusiaan Tanah Air.[islameda/mr]

, Terimakasih telah mengunjungi Keimanan.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top