![]() |
Donald Trump |
bersamaislam.com Washington DC – Calon Presiden sekaligus salah satu pengusaha terkaya di dunia bernama Donald Trump akhirnya terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat ke-45 setelah berhasil mengalahkan lawannya dari Partai Demokrat yaitu mantan Menteri Luar Negeri AS, Hillary Clinton dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) yang diadakan pada Rabu (9/11). Kemenangan Trump yang diusung oleh Partai Republik tersebut kini menjadi ancaman bagi sebagian minoritas warga Amerika serta masyarakat dunia, termasuk mahasiswa Indonesia yang sedang meneruskan pendidikan di negara tersebut.
Seorang mahasiswa Aceh yang sedang menjalani program master di Universitas Columbia bernama Lailul Ikram menyebutkan, hasil Pilpres tersebut menjadi ancaman bagi warga di seluruh dunia. Menurutnya, Trump dikenal sebagai seorang kandidat presiden yang sangat rasis dan sering merendahkan suku, agama atau budaya pihak minoritas selama dalam kampanyenya. Ironinya, dengan berbagai nilai negatifnya, ia berhasil menjadi presiden di salah satu negara adikuasa di dunia.
“Banyak teman-teman yang menangis dan kecewa setelah mengetahui hasil pemilihan tersebut. Kemenangan Trump jelas akan berdampak dalam berbagai sektor, baik sektor ekomoni, keamanan maupun imigrasi,” jelas Ikram seperti dilansir Serambinews pada Kamis (10/11).
Menurutnya, keadaan pasar internasional sedang turun, keamanan internasional juga belum pasti karena Trump berniat ingin memperbaiki hubungan Jepang, Cina dan Saudi Arabia. Ia juga ditentang oleh sejumlah politisi karena berniat membangun hubungan baik dengan Putin, Presiden Rusia, yang dimusuhi oleh sebagian besar tokoh di Amerika.
Seperti diketahui, Trump dalam kampanyenya menyebutkan akan memungut pajak kepada negara-negara yang memperoleh perlindungan militer dari Amerika. Disamping itu ia juga akan tegas terkait masalah imigrasi, dan Trump serius untuk tidak memperbolehkan warga muslim dan warga negara-negara tetangga untuk memasuki negaranya.
Alasan tersebut menimbulkan keraguan kepada Ikram dan mahasiswa Indonesia lainnya.
“Saya mungkin harus pulang kampung. Semoga saja hal ini tidak terjadi dalam waktu singkat ini. Hanya Allah yang Maha Tahu dan Maha Penolong untuk sekarang dan kedepannya,” harapnya.
Ikram menyebutkan, ia sudah menempuh pendidikan di AS sejak masuk jenjang strata satu di Earlham College, Richmond, Negara Bagian Indiana melalui beasiswa penuh Pemerintah Amerika Serikat saat hingga berhasil menyelesaikan S1 bidang Matematika dan Business pada tahun 2012 lalu.
Setelah hasil pilpres tersebut, umat Islam di Amerika yang menjadi minoritas merasa kecewa dengan hasilnya. Awalnya warga muslim dan kalangan minoritas lainnya di Amerika yakin bahwa Hillary akan memenangkan pilpres. Namun setelah mengetahui hasilnya, mayoritas warga Amerika merasa kecewa sehingga terjadi beberapa demo damai dan demo anarkis di beberapa kota di Amerika Serikat.

, Terimakasih telah mengunjungi Keimanan.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.