Uncategorized

CARA YANG DIANJURKAN AGAR BISA BERSABAR

 

CARA YANG
DIANJURKAN AGAR BISA BERSABAR

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh pada waktunya Allah Ta’ala
berkehendak, setiap hamba Allah akan didatangi ujian berupa musibah terhadap
diri, keluarga, harta dan yang lainnya. Allah Ta’ala berfirman :

أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ
يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ

وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ مِنْ
قَبْلِهِمْ ۖ فَلَيَعْلَمَنَّ اللَّهُ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ
الْكَاذِبِينَ

Apakah manusia mengira bahwa mereka akan
dibiarkan hanya dengan mengatakan, KAMI TELAH BERIMAN DAN MEREKA TIDAK DIUJI ?.
Dan sungguh Kami telah menguji orang orang sebelum mereka maka Allah pasti
mengetahui orang orang yang benar dan pasti mengetahui orang orang yang
berdusta. (Q.S al Ankabut 2-3).

Ketika ujian datang berupa musibah yang pertama
kali haru dikedepankan oleh hamba hamba Allah adalah BERSABAR. Cuma saja,
pengalaman banyak orang ternyata bersabar terhadap sesuatu yang terasa
menyakitkan atau tidak enak adalah berat dan sulit. Tapi ketahuilah bahwa sesuatu yang
disebut sulit bukan berarti tidak bisa. Ketahuilah bahwa ada beberapa  cara yang harus dipahami dan dapat dilakukan
agar bisa bersabar adalah :

Pertama  : Menyadari bahwa jika suatu musibah
mendatangi seseorang maka apakah dia sabar menerima atau tidak, musibah itu
sudah datang kepadanya dan itu adalah ketetapan Allah Ta’ala. Dalam hal ini ada
dua keadaan.

(1) Jika  seseorang bersabar maka akan mendapat pahala
yang tidak terbatas
Allah Ta’ala berfirman :

إِنَّمَا يُوَفَّى
الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ




Sesungguhnya hanya
orang-orang yang bersabarlah  yang
disempurnakan pahala mereka tanpa batas (Q.S az 
Zumar 10)

Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin berkata : Adapun kesabaran,
pahalanya berlipat ganda tidak terbatas. Hal ini menunjukkan bahwa ganjarannya
sangat besar sekali hingga tak mungkin bagi seorang insan untuk membayangkan
pahalanya karena tidak bisa dihitung dengan bilangan.

Bahkan juga,
pahala sabar termasuk pahala yang maklum diisi Allah tanpa bisa dibatasi. Tidak
pula dapat disamakan dengan mengatakan satu kebaikan dilipat gandakan sepuluh
kali sampai tujuh ratus kali lipat. Kesabaran itu pahalanya tanpa batas.
(Syarah Riyadush Shalihin)

(2) Jika seseorang TIDAK
BERSABAR,  mengeluh  maka berarti tidak suka pada apa yang
telah  Allah takdirkan  atau dengan kata lain, dia  protes terhadap ketetapan Allah Ta’ala
terhadap dirinya.
Ujung-ujungnya adalah dosa. Sebab manusia
wajib menerima apapun yang telah Allah takdirkan baginya.

Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin berkata
: Ketika didatangi musibah hamba hamba Allah ada yang BERKELUH KESAH.  ADAPUN ORANG YANG BERKELUH-KESAH, maka dia
telah melakukan sesuatu yang DIHARAMKAN dan kecewa dengan takdir atau ketentuan
Rabb semesta alam yang di tangan-Nya lah kerajaan langit dan bumi. Dia memiliki
kekuasaan, Dia melakukan apa yang Dia kehendaki.
(Fatawa
Nur ‘alad Darb)

Kedua : Yakin bahwa
Allah telah menyediakan jalan keluar dari setiap kesulitan dan musibah. Allah
Ta’ala berfirman :

إِنَّ مَعَ
الْعُسْرِ يُسْرًا
 فَإِنَّ
مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا

Maka sesungguhnya
bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.
(Q.S al Insyirah
5-6).

Syaikh as Sa’di berkata : Ini adalah BERITA
GEMBIRA YANG BESAR. Setiap kali ada kesulitan dan kesusahan selalu disertai
kemudahan. Bahkan jika kesulitan itu adalah karena terjebak di lubang biawak
niscaya kemudahan akan masuk ke lubang biawak itu dan mengeluarkannya.

Dan 
sebagaimana  disebutkan dalam
sabda Rasulullah Salallahu’alaihi Wasallam :

وَإِنَّ الْفَرَجَ مَعَ الْكَرْبِ،
وَأَنَّ مَعَ العُسْرِ يُسْرًا

Dan sesungguhnya kelapangan itu ada bersama
kesulitan dan bahwa bersama kesulitan itu ada kemudahan. (H.R Imam Ahmad dan at
Tirmidzi, dishahihkan oleh Syaikh al Albani). Lihat Tafsir Taisir Karimir
Rahman)

Ketiga : Yakin bahwa
kita milik Allah dan akan kembali kepada-Nya. Oleh karena itu bersabarlah jika
mendapat musibah dan berdoalah agar diberi pahala dengan musibah itu dan
mohonlah kepada-Nya agar ganti yang lebih baik.

Dalam satu riwayat disebutkan bagaimana
ketegaran Ummu Sulaim dan suaminya Abu Thalhah pada saat anaknya meninggal.
Kesabarannya telah mendatangkan nikmat yang besar setelah mendapat musibah itu.
Dimana  kemudian Allah Ta’ala  mengganti anak yang meninggal itu dengan anak
anak yang shalih. Sufyan berkata, salah seorang Anshar berkata : Aku
menyaksikan sembilan anaknya, semuanya telah hafal al Qur-an.

Selain itu, ketahuilah bahwa Allah Ta’ala
telah menjelaskan dalam firman-Nya :

وَعَسَىٰ أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ
شَرٌّ لَكُمْ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ

Dan boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu,
pada hal itu  baik bagimu dan boleh jadi
kamu menyukai sesuatu pada hal itu tidak baik bagimu. Allah Maha Mengetahui
sedangkan kamu tidak mengetahui. (Q.S al Baqarah 216).

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua.
Wallahu A’lam. (2.610)

 

 

 


, Terimakasih telah mengunjungi Keimanan.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top