Fakta menunjukan, pada tahun 2010 saja, hampir tiga juta perempuan mengalami cedera kaki akibat pemakaian sepatu ini. Dari kasus-kasus yang terjadi, kebanyakan terkilir atau tendonya robek. Bahkan ada juga sampai terjadi kasus gigi hancur, patah akibat terjatuh saat mengenakan sepatu high heels. Sayangnya laporan ini tetap tidak cukup untuk menghalangi 60 persen dari perempuan yang diwawancarai (untuk studi), untuk memakai hak tinggi. Mereka mengatakan akan terus mengenakan sepatu hak.

Menggunakan sepatu hak tinggi dapat menyebabkan masalah punggung bagian bawah juga. Dokter mengatakan bahwa mereka biasanya dapat tahu dari keselarasan panggul apakah seorang wanita memakai sepatu hak karena tulang pinggul akan terdorong dan akan sering mengeluh sakit leher dan bahu.
High heels mendorong pusat massa pada tubuh ke depan, membuat pinggul dan tulang belakang tidak lagi sejajar. Dari samping, tubuh akan terlihat melengkung. Hasil studi menemukan bahwa perempuan yang sangat sering memakai hak tingi akhirnya tidak bisa memakai sepatu-sandal yang datar. Hal ini disebabkan otot tendon kaki akan memendek, sehingga otot tumit tidak lagi bisa sejajar dengan jari kaki.
- Jangan terlalu sering memakai hak tinggi, gunakan pada waktu-waktu tertentu saja. Lebih sering gunakan flast shoes (sepatu datar).
- Pastikan tinggi hak tidak melebihi 1 inchi atau 2,5 cm.
- Terapi kaki, seperti berjalan di atas bebatuan bulat atau di atas pasir hangat. (dari berbagai sumber).

, Terimakasih telah mengunjungi Keimanan.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.








