BENARKAH NGEBUT DI JALAN TERMASUK SUNNAH NABI ?
Disebutkan dalam Shohih Al Bukhori (no.1804) dari hadits Abu Huroiroh rodliyallohu ‘anhu dari Nabi -shollallohu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda :
(( السفر قطعة من العذاب، يمنع أحدكم طعامه وشرابه ونومه، فإذا قضى نهمته فليعجّل إلى أهله))
” Safar merupakan penggalan adzab, ia menghalangi (mengganggu) makan, minum dan tidur seseorang. Maka jika seseorang telah menyelesaikan keperluannya maka hendaknya ia BERSEGERA kembali kepada keluarganya.”
Ibnu Hajar -rohimahulloh- dalam syarahnya (Fat-hul Baary 3/708) berkata:
” Dalam hadits ‘Aisyah disebutkan dengan lafadz: HENDAKNYA IA MEMPERCEPAT PERJALANANNYA…”
Mempercepat kendaraan hendaklah tetap memperhatikan adab-adabnya, diantaranya sabda Rasululloh shollallohu ‘alaihi wasallam :
(( لا ضرر ولا ضرار ))
“Tidak boleh membahayakan diri sendiri dan orang lain.”
(HR. Ibnu Majah, Ahmad dan Malik. Dishohihkan oleh Syaikh Al Albaaniy dalam Shohiihul Jaami’ no. 7517).
Fadhilatusy- Syaikh Ibnu Baaz -rohimahulloh- berkata:
” Dan yang WAJIB bagi para sopir, hendaklah mereka selalu waspada terhadap laju dan jalannya kendaraan dari kantuk. Dan WAJIB bagi sopir untuk BERHATI-HATI dalam perjalanan dan hendaknya dia SELALU MEMPERHATIKAN ATURAN LALU LINTAS yang telah ditetapkan, TIDAK MELANGGARNYA. Dan tidak melaju dalam keadaan mengantuk atau sambil ngobrol bersama temannya dengan obrolan yang mengganggu konsentrasinya dari memperhatikan jalan.
WAJIB baginya waspada. Teliti dan selalu waspada dalam perjalanan hingga TIDAK MEMBAHAYAKAN DIRINYA, PENUMPANGNYA DAN ORANG LAIN.
WAJIB bagi sopir memiliki perhatian yang serius terhadap kendaraannya. Maka JANGANLAH NGEBUT dan JANGAN MELANGGAR ATURAN LALU LINTAS. Jangan menyopir sambil mengantuk, jangan sambil ngobrol dengan teman disampingnya dengan obrolan yang bisa mengganggu perjalanan dan hal-hal lainnya…”
Fadhilatusy- Syaikh Sholih Al Fauzan -hafidhohulloh- berkata :
“Demikian juga …. para pengendara yang mempercepat kendaraan dengan KECEPATAN TINGGI YANG MELEBIHI BATAS (MAKSIMAL) YANG DITENTUKAN, hal itu termasuk perbuatan menjerumuskan diri sendiri dan orang lain ke dalam marabahaya dan kematian. Dengan demikian mereka menanggung DOSA YANG BESAR dan menimbulkan rasa takut bagi kaum muslimin.
Demikian juga para sopir yang tidak mengindahkan rambu-rambu yang dipasang untuk kelancaran lalu lintas dan untuk mencegah bahaya di jalan, mereka termasuk orang-orang yang menyelisihi tuntutan iman berupa keharusan MENJAGA TERTUMPAHNYA DARAH KAUM MUSLIMIN dan menjaga kemaslahatan mereka.
Ini semua menunjukkan KELEMAHAN IMAN mereka. Keimanan (yang benar) nampak dalam tutur kata lisan, perbuatan anggota badan serta perbuatan-perbuatan lainnya (yang baik). Inilah hakikat seorang mukmin…”
ARTIKEL TERKAIT: “APAKAH ANDA SUKA NGEBUT DIJALAN? BACA NASEHAT INI !”
Teks asli :
WA MTDS ASSUNNAH – MALANG

, Terimakasih telah mengunjungi Keimanan.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.