Uncategorized

BENAR BENAR BERUSAHALAH MENGAMALKAN SHALAT SUNNAH

 

BENAR BENAR BERUSAHALAH  MENGAMALKAN SHALAT SUNNAH

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Selain shalat fardhu, ada banyak shalat shalat
sunnah yang disyariatkan dan SANGAT DIANJURKAN UNTUK DIAMALKAN, mendatangkan
kebaikan yang sangat banyak. Oleh karena itu hamba hamba Allah yang ingin
mendapat kebaikan dan keutamaan yang banyak bagi dirinya  maka benar benar berusahalah  untuk mengamalkannya.

Diantara shalat sunnah yang sangat baik dan
dianjurkan bagi hamba hamba Allah adalah :

Pertama : Shalat sunnah Rawatib.

Shalat sunnah rawatib  yaitu shalat
shalat yang dilakukan Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam dan dianjurkan
bersama shalat wajib, baik sebelum maupun sesudahnya. Ada yang
mendefinisikannya dengan shalat sunnah yang mengikuti shalat wajib. (Shahih Fiqih
Sunnah).

Jumlah rakaatnya, semua adalah 12 sebagaimana
diriwayatkan dari Ummu Habibah radhiyallahu ‘Anha, dia berkata : Aku mendengar
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda :

مَنْ صَلَّى اثْنَتَيْ عَشْرَةَ
رَكْعَةً فِي يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ بُنِيَ لَهُ بِهِنَّ بَيْتٌ فِي الْجَنَّةِ

Siapa yang shalat 12 rakaat shalat sunnah
rawatib dalam sehari semalam niscaya dibangunkan untuknya rumah di surga. (H.R
Imam Muslim).

Shalat 12 raka’at yang dimaksud adalah empat
rakaat sebelum dzuhur dan dua rakaat sesudahnya, dua raka’at sesudah maghrib,
dua rakaat setelah ‘isya, dan dua rakaat sebelum shubuh sebagaimana yang
terdapat dalam hadits Aisyah dalam Sunan at Tirmidzi dan Ibnu Majah.

Kedua : Shalat sunnah Lail. Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

أَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ
صَلاَةِ الْمَفْرُوْضَةِ، صَلاَةُ اللَّيْلِ
.

Shalat yang paling utama setelah
shalat wajib adalah shalat yang dilakukan di malam hari. (H.R Imam Muslim).

Ketahuilah bahwa shalat lail adalah kebiasaan
orang orang shalih dari dahulu sebagaimana sabda Rasulullah Salallahu ‘alaihi
Wasallam :

عَلَيْكُمْ بِقِيَامِ اللَّيْلِ
فَإِنَّهُ دَأَبُ الصَّالِحِينَ قَبْلَكُمْ، وَإِنَّ قِيَامَ اللَّيْلِ قُرْبَةٌ
إِلَى اللَّهِ، وَمَنْهَاةٌ عَنْ الإِثْمِ، وَتَكْفِيرٌ لِلسَّيِّئَاتِ،
وَمَطْرَدَةٌ لِلدَّاءِ عَنِ الجَسَدِ

Hendaklah kalian mengerjakan shalat malam,
karena itu merupakan kebiasaan orang shalih sebelum kalian, mendekatkan diri
kepada Allah, mencegah dari perbuatan dosa, menghapus keburukan, dan mencegah
penyakit dari badan. (H.R. Imam Ahmad, at Tirmidzi dan al Hakim).

Ketiga : Shalat sunnah Dhuha

Shalat sunnah Dhuha  atau shalatul Awwabiin adalah shalat sunnah
mu’akkadah, dimulai sejak terbitnya matahari setinggi tombak, sampai menjelang
tergelincirnya matahari, minimal dua rakaat dan tak terbatas jumlah maksimalnya
(Fataawaa Syaikh Abdul Aziz ibn Baaz, www.binbaz.org.sa)

Tentang jumlah rakat
shalat dhuha, sebagian ulama berpendapat tidak ada batasannya, dalilnya adalah
hadits dari Aisyah radhiallahu’anha :
 

كان النبيُّ صلَّى اللهُ
عليه وسلَّم يُصلِّي الضُّحى أربعًا، ويَزيد ما شاءَ اللهُ

Dahulu Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam SHALAT DHUHA EMPAT RAKAAT dan beliau biasa menambahkan sesuka
beliau (H.R Imam Muslim).

Sungguh shalat dhuha ini memiliki banyak
keutamaan. Satu diantaranya dijelaskan bahwa orang yang membiasakan shalat
dhuha dosanya akan diampuni  Allah
Ta’ala, meskipun dosa itu sebanyak buih di lautan. Rasulullah Salallahu ‘alaihi
Wasallam bersabda :

من حافظ على شفعة
الضحى غفرت له ذنوبه وإن كانت مثل زبد البحر

Siapa yang membiasakan (menjaga) shalat dhuha,
dosanya akan diampuni meskipun sebanyak buih di lautan. (HR At-Tirmidzi dan
Ibnu Majah

Ketahuilah Wahai saudaraku, sungguh
shalat sunnah yang dilakukan seorang hamba akan menutup kekurangan dalam shalat
fardhu-nya.  Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam telah menjelaskan hal ini dalam 
sabda beliau : 

إِنَّ
أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ النَّاسُ بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ أَعْمَالِهِمُ
الصَّلاَةُ قَالَ يَقُولُ رَبُّنَا جَلَّ وَعَزَّ لِمَلاَئِكَتِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ
انْظُرُوا فِى صَلاَةِ عَبْدِى أَتَمَّهَا أَمْ نَقَصَهَا فَإِنْ كَانَتْ تَامَّةً
كُتِبَتْ لَهُ تَامَّةً وَإِنْ كَانَ انْتَقَصَ مِنْهَا شَيْئًا قَالَ انْظُرُوا
هَلْ لِعَبْدِى مِنْ تَطَوُّعٍ فَإِنْ كَانَ لَهُ تَطَوُّعٌ قَالَ أَتِمُّوا
لِعَبْدِى فَرِيضَتَهُ مِنْ تَطَوُّعِهِ ثُمَّ تُؤْخَذُ الأَعْمَالُ عَلَى ذَاكُمْ

Sesungguhnya amalan yang pertama kali dihisab pada manusia di hari
kiamat nanti adalah shalat. Allah ‘azza wa jalla berkata kepada malaikat-Nya
dan Dia-lah yang lebih tahu, lihatlah pada shalat hamba-Ku. Apakah shalatnya
sempurna ataukah tidak? Jika shalatnya sempurna, maka akan dicatat baginya
pahala yang sempurna.

Namun JIKA DALAM SHALATNYA ADA SEDIKIT
KEKURANGAN maka Allah berfirman  :
Lihatlah, apakah hamba-Ku memiliki amalan sunnah. Jika hamba-Ku memiliki amalan
sunnah, Allah berfirman : Sempurnakanlah kekurangan yang  ada pada amalan
wajib dengan amalan sunnahnya. Kemudian amalan lainnya akan diperlakukan
seperti ini.
(H.R  Abu Daud
dan  Ibnu Majah, dishahihkan oleh Syaikh
al Albani).

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua.
Wallahu A’lam. (2.402)

 


, Terimakasih telah mengunjungi Keimanan.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top