Uncategorized

BAHAYA BESAR DATANG JIKA KEMUNGKARAN TAK DICEGAH

 

BAHAYA BESAR
DATANG JIKA KEMUNGKARAN TAK DICEGAH

Disusun oleh : Azwir
B. Chaniago

Hamba hamba Allah
hakikatnya memiliki kewajiban untuk berusaha mencegah  kemungkaran sesuai kemampuan dan keadaan
dirinya.
Sungguh Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasalam
telah mengingatkan perkara ini dalam sabda beliau : 

عَنْ
أَبِي سَعِيْد الْخُدْرِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ
صلى الله عليه وسلم يَقُوْلُ مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَراً فَلْيُغَيِّرْهُ
بِيَدِهِ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ
فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ اْلإِيْمَانِ 

Dari Abu
Sa’id Al Khudri radiallahu ‘anhu berkata, saya mendengar Rasulullah
shallallahu`alaihi wa sallam  bersabda : Siapa yang melihat kemungkaran
maka rubahlah dengan tangannya, jika tidak mampu maka rubahlah dengan lisannya,
jika tidak mampu maka (tolaklah) dengan hatinya dan hal tersebut adalah
selemah-lemahnya iman. (H.R Imam Muslim)

Selain
itu, ketahuilah bahwa laknat akan turun  kepada orang orang yang satu
sama lain tak melarang perbuatan mungkar. Hal ini sebagaimana Allah Ta’ala
mengingatkan kedaaan Bani Israil dalam firman-Nya :
 

لُعِنَ
الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ بَنِي إِسْرَائِيلَ عَلَىٰ لِسَانِ دَاوُودَ وَعِيسَى
ابْنِ مَرْيَمَ ۚ ذَٰلِكَ بِمَا عَصَوْا وَكَانُوا يَعْتَدُونَ

كَانُوا
لَا يَتَنَاهَوْنَ عَنْ مُنْكَرٍ فَعَلُوهُ ۚ لَبِئْسَ مَا كَانُوا يَفْعَلُونَ

Orang
orang kafir dari Bani Israil telah dilaknat melalui lisan (ucapan) Dawud dan
Isa putra Maryam. Yang demikian itu karena mereka durhaka dan melampaui batas.
Mereka tidak saling mencegah perbuatan mungkar yang selalu mereka perbuat.
Sungguh sangat buruk apa yang mereka perbuat. (Q.S al Ma-idah 78-79) 

Syaikh
as Sa’di berkata : Diantara kedurhakaan mereka yang menjadi penyebab turunnya
adzab dan terjadi hukuman adalah : 
“Mereka tidak saling mencegah
perbuatan mungkar yang selalu mereka perbuat” 
Artinya, mereka
melakukan kemungkaran tetapi sebagian dari mereka TIDAK MELARANG sebagian yang
lain.

Maka
pelaku dan yang lainnya yang mendiamkan kemungkaran walaupun dia mampu
mengingkarinya, adalah sama. Selanjutnya Syaikh berkata : Dan sesungguhnya
MENDIAMKAN KEMUNGKARAN padahal dia mampu untuk mengingkarinya dapat menimbulkan
adzab karena hal ini mengandung dampak buruk yang besar. (Tafsir Taisir Karimir
Rahman).

Ingatlah,
ketika kemungkaran dibiarkan maka adzab bisa turun secara merata. Rasulullah
Salallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
 

إِنَّ
اللهَ لاَ يُعَذِّبُ الْعَامَةَ بِعَمَلِ الْخَاصَةِ حَتَّى يَرَوْا الْمُنْكَرَ
بَيْنَ ظَهْرَانِيْهِمْ وَهُمْ قَادِرُوْنَ عَلَى أَنْ يُنْكِرُوْهُ فَلاَ
يُنْكِرُوْهُ فَإِذَا فَعَلُوْا ذَلِكَ عَذَّبَ اللهُ الْعَامَةَ وَالْخَاصَةَ

Sesungguhnya
Allah tidak akan menyiksa masyarakat umum karena perbuatan orang-orang tertentu
hingga masyarakat umum melihat kemungkaran di hadapan mereka sedang mereka
mampu mengingkarinya tetapi mereka tidak mengingkarinya. Jika mereka berbuat
demikian maka Allah akan menyiksa masyarakat umum dan orang-orang tertentu
itu. (H.R Imam Ahmad dan ath Thabrani).

Cuma
saja  saat ini kelihatannya, dakwah pada umumnya lebih fokus untuk mengajak kepada
kebaikan. Ini tentu sangat bermanfaat. Tetapi
 
pada saat  kemungkaran sedang
marajalela di zaman ini maka SANGATLAH BAIK JIKA PORSI DAKWAH UNTUK MENCEGAH
KEMUNGKARAN LEBIH DIPRIORITASKAN.

Oleh
karena itu orang orang beriman haruslah berusaha mencegah KEMUNGKARAN SESUAI
KEMAMPUAN DAN KEADAANNYA. Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. (2.713)

 

 

 


, Terimakasih telah mengunjungi Keimanan.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top