Bada'i al-Zuhur

Bada’i al-Zuhur fu Waqa’i al-Duhur

 

Kitab Bada’i al-Zuhur fi Waqa’i al-Duhur  merupakan
hasil karya Ibn Iyas, seorang sejarawan Mesir dan seorang murid kepada al-Hafiz
Jalaluddin Abdul Rahman al-Sayuthi (911H). Nama lengkapnya ialah  Abu al-Barakat Muhammad bin Ahmad bin Iyas, yang
lahir di Kaherah pada tahun 852H / 1448M dan meninggal pada tahun 930H / 1524M.
 Ia sezaman dengan Ibn Taghri Birdi, Abu
al-Mahasin Yusuf (
1411-1470M), penyusun kitab al-Nujum al-Zahirah fi Muluk Mishr
wa-al-Qahirah
yang sangat terkenal itu.

 

Kitab Bada’i al-Zuhur fi Waqa’i al-Duhur adalah sebuah kitab yang membicarakan
tentang pelbagai kejadian dan kisah para nabi terdahulu. Dalam pengantarnya,
Ibn Iyas mengatakan: “…maka saya menulis tentang kejadian dan kisah hidup
para nabi, dan memilih kisah-kisah yang paling mengesankan…..
”. Beliau
menyatakan bahawa pemilihan peristiwa dan kisah perjalanan hidup para nabi
terdahulu bagi mengisi kandungan kitabnya sebagai pengajaran bagi orang-orang
yang berakal.


Di samping itu, beliau menegaskan tidak mungkin semua kisah dan peristiwa  para nabi dapat dipelajari semuanya.
Sebagaimana dikatakan: “Tak ada seorang pun yang mampu menguasai seluruh
ilmu, meski ia mempelajarinya selama seribu tahun. Sebab ilmu itu laksana
lautan yang bergelombang, karenanya ambil segala sesuatu yang bisa membuat
kebaikan
”.

 

Dalam kitab tersebut, Ibn Iyas memulai dengan
menyebut tentang peristiwa permulaan kejadian makhluk. Ia mengutip sebuah
riwayat Imam Ahmad bin Hanbal yang terdapat di dalam Musnad-nya dari Amir
al-‘Uqaili ra, ia berkata: “Saya bertanya kepada Rasulullah saw: ‘Di mana
Tuhan kami sebelum menciptakan langit dan bumi
? Rasulullah saw pun
menjawab: ‘Ia berada di awan (ghamam) yang di atas dan bawahnya adalah udara
(hawa`), kemudian Ia menciptakan ‘arsy di atas air
”.

 

Selanjutnya pada halaman-halamana berikutnya, Ibn
Iyas mengemukakan tentang riwayat-riwayat tentang salji dan ais. Seperti
riwayat Ibn Abbas yang menyebutkan bahawa Allah SWT telah menciptakan di langit
gunung-gunung yang terbuat dari salji dan ais sebagaimana Allah SWT menciptakan
di bumi gunung-gunung dari batu. Riwayat ini senada dengan firman Allah SWT: “Dan
Allah
SWT (juga) menurunkan (butiran-butiran) ais dari langit, (iaitu)
dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung
” (al-Nur: 43).


Dalam konteks ini, Ibn Iyas juga mengutip pernyataan Ibn al-Jauzi yang terdapat
di dalam pelbagai karyanya. Menurut penuturan Ibn al-Jauzi, pada abad kelima
hijriyah pernah terjadi peristiwa yang amat mengerikan di sebagai belahan bumi
sebelah barat, iaitu hujan ais dengan butiran-butiran yang sangat besar.
Peristiwa ini telah banyak memakan korban jiwa yang sangat banyak, mulai dari
manusia sampai binatang.


Di tempat lain, Ibn Iyas juga menjelaskan tentang bahagian-bahagian dunia. Yang
menarik dalam hal ini, ia mengutip pendapat Hermes yang menyatakan bahawa dunia
itu ada tujuh bahagian,  iaitu untuk
Turki, Arab, Parsi, Sudan, sedang tiga bahagian lainnya untuk Ya’juk dan Makjuj.


Tidak lupa Ibn Iyas juga menerangkan tentang sungai-sungai. Di antara
sungai-sungai yang terkenal ialah sungai Sihan, Jihan, Furat, Tigris, dan
sungai Nil. Kononnya, orang yang menggali dan mengalirkan air dari sungai Furat
 ke sungai Tigris adalah nabi Daniel.


Dan menurut beberapa hukama`, bahwa meminum air sungai Tigris boleh
melemahkan syahwat laki-laki dan bagi perempuan boleh menambahkan ghairahnya.
Sedang salah satu dari keajaiban sungai Nil adalah adanya kuda nil yang hidup
di sana.


Dalam kitab ini juga dikemukakan tentang kisah-kisah para nabi terdahulu dan di
akhiri dengan kisah turunnya nabi Isa ke muka bumi. Apa yang dipaparkan Ibn
Iyas dalam kitabnya memang masih perlu untuk dipersoalkan kebenarannya.


Tidak sedikit kejadian dan kisah-kisah yang dipaparkan dalamnya perlu untuk
dipersoalkan, tetapi tulisan ini bukan untuk mempersoalkan kebenaran kejadian
dan kisah-kisah yang dikemukakan Ibn Iyas. Tulisan singkat ini hanya mencuba
memperkenalkan serba sedikit isi kandungan kitab ini  untuk dikongsi bersama. Dengan membaca kitab
ini akan membawa kita ke zaman dan dunia yang sangat jauh. Berdasarkan cetakan
Dar al-Fikr Beirut, t.t – tebal kitab ini adalah 197 halaman.

 

Artikel ini dipetik dan diubahsuai dari pautan http://www.aliyahromu.com/2011/07/badai-az-zuhur-fi-waqai-ad-duhur.html

 

, Terimakasih telah mengunjungi Keimanan.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top