Uncategorized

ADAKAH TANDA AMAL SEORANG HAMBA DITERIMA ALLAH TA’ALA ?

 

ADAKAH
TANDA AMAL SEORANG HAMBA DITERIMA ALLAH TA’ALA ?

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Sebagai bukti nyata kepatuhan kita kepada
Allah Ta’ala maka setiap waktu kita melakukan ibadah atau amal shalih
sebagaimana yang disyariatkan. Dalam beramal shalih kita berusaha melakukan
DENGAN IKHLAS, MENGHARAP PAHALA SERTA ITTIBA’ YAITU MENGIKUTI CARA YANG
DIAJARKAN OLEH RASULULLAH SALALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM. Sungguh syarat diterima
amal shalih adalah IKHLAS DAN ITTIBA’.

Ketahuilah bahwa amal shalih yang dilandasi
iman adalah modal paling utama bagi hamba hamba Allah untuk kembali ke kampung
akhirat dengan selamat. Allah Ta’ala berfirman :

إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا
الصَّالِحَاتِ لَهُمْ جَنَّاتٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ ۚ ذَٰلِكَ
الْفَوْزُ الْكَبِيرُ

Sungguh, orang yang beriman dan mengerjakan
amal shalih akan mendapatkan surga yang mengalir dibawahnya  sungai sungai. Itulah kemenangan yang agung.
(Q.S al Buruj 11).

Lalu ketika kita telah beribadah atau
melakukan amal shalih maka kita sungguh sungguh bermohon kepada Allah Ta’ala,
diantaranya adalah  doa dari  Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam yang
biasa beliau baca setelah shalat shubuh : 

اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْماً
نَافِعاً، وَرِزْقاً طَيِّباً، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً

Ya Allah, aku bermohon kepada Engkau ilmu yang bermanfaat,
rizki yang baik dan amal yang diterima. (H.R Imam Ahmad dan Imam Ibnu Majah,
dari Ummu Salamah).

Sungguh kita
telah melakukan amal shalih dan selalu bermohon kepada Allah Ta’ala   agar amal shalih kita diterima. Tetapi  kita tidak tahu apakah amal shalih kita
diterima dan bernilai di sisi Allah Ta’ala. Rasulullah Salallahu ‘alaihi
Wasallam telah mengingatkan bahwa ada amal shalih yang diterima dan diberi
ganjaran tidak penuh, sebagaimana sabda beliau, dari Abu al Yasar Ka’b bin Amr
as Sulami :

مِنْكُمْ مَنْ
يُصَلِّى الصَّلَاةَ كَامِلَةً وَ مِنْكُمْ مِنْ يُصَلِّى النِّصْفَ وَ الثُّلُثَ
وَ الرُّبُعَ وَ اْلخُمُسَ حَتَّى بَلَغَ اْلعُشْرَ

Di
antara kalian ada yang shalat secara sempurna, di antara kalian ada yang
memperoleh pahala separuhnya, sepertiganya, seperempatnya, seperlimanya hingga
sepersepuluhnya. (H.R an Nasa’i, di hasankan oleh Syaikh al Albani). 

Beliau juga mengingatkan bahwa ada amalan
puasa yang tak dapat nilai kecuali lapar dan haus saja.

رُبَّ صَائِمٍ
حَظُّهُ مِنْ صِيَامِهِ الجُوْعُ وَالعَطَشُ 

Betapa banyak orang yang berpuasa
namun dia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut kecuali rasa lapar dan
dahaga. (H.R ath Thabrani, Syaikh al Albani dalam Shahih At Targib wa At Tarhib
no. 1084 mengatakan bahwa hadits ini shhih ligairihi, yaitu shahih dilihat dari
jalur lainnya).

Hakikatnya kita
baru mengetahui bahwa amal shalih kita diterima mungkin juga sebagiannya
ditolak adalah pada saat kita sudah tidak bisa MELAKUKAN AMAL SHALIH yaitu di
negeri akhirat kelak pada Yaumul Hisab. Allah Ta’ala berfirman :

اقْرَأْ كِتَابَكَ كَفَىٰ بِنَفْسِكَ
الْيَوْمَ عَلَيْكَ حَسِيبًا
   وَكُلَّ إِنْسَانٍ أَلْزَمْنَاهُ طَائِرَهُ فِي عُنُقِهِ ۖ وَنُخْرِجُ
لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ كِتَابًا يَلْقَاهُ مَنْشُورًا

Dan setiap manusia telah Kami kalungkan
(catatan) amal perbuatannya di lehernya. Dan pada hari Kiamat Kami keluarkan
baginya sebuah kitab dalam keadaan terbuka. Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu
sendiri pada hari ini, sebagai penghitung atas dirimu. (Q.S al Isra’ 13-14).

Namun demikian
ada ulama atau orang orang berilmu yang menjelaskan tentang TANDA TANDA AMAL
SESEORANG DITERIMA. Imam Ibnu Rajab al Hambali
mengatakan : Sesungguhnya  jika Allah
Ta’ala  MENERIMA AMAL IBADAH SEORANG
HAMBA  maka Dia akan memberi taufik
kepada hamba-Nya tersebut UNTUK BERAMAL SHALIH SETELAHNYA.   

Sebagaimana ucapan salah seorang
dari mereka, yaitu ulama salaf : Ganjaran perbuatan baik adalah (taufik dari
Allah  Ta’ala untuk melakukan) perbuatan
baik setelahnya. Maka barangsiapa yang mengerjakan amal kebaikan, lalu dia
mengerjakan amal kebaikan lagi setelahnya, maka itu merupakan pertanda
diterimanya amal kebaikannya yang pertama.

Sebagaimana, barangsiapa yang
mengerjakan amal kebaikan, lalu dia 
mengerjakan perbuatan buruk setelahnya, maka itu merupakan pertanda
tertolak dan tidak diterimanya amal kebaikan tersebut. (Latha’if Ma’aarif).

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua.
Wallahu A’lam. (2.584)

 

 

 


, Terimakasih telah mengunjungi Keimanan.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top