Uncategorized

ADA MANUSIA YANG DILEMPARKAN KE NERAKA KARENA LISANNYA

 

ADA MANUSIA
YANG DILEMPARKAN KE NERAKA KARENA LISANNYA

Disusun oleh : Azwir
B. Chaniago

Lisan adalah salah
satu nikmat Allah Ta’ala. Dengannya manusia bisa berkomunikasi satu sama lain
sebagai sarana  untuk hidup bermasyarakat
dengan nyaman. Ketahuilah bahwa hakikat suatu nikmat adalah untuk bersyukur
memuji Allah Ta’ala dan menggunakannya untuk mendekatkan diri dan mencari
ridha-Nya.

Ketahuilah bahwa dalam
perkara  menggunakan nikmat lisan ini
Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam memberikan bimbingan kepada kita :
 

مَنْ
كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَليَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُت

 

Barangsiapa
yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir maka hendaklah ia berkata baik atau
hendaklah ia diam. (Mutafaq ‘alaihi)
.

Di zaman ini sangatlah
banyak manusia mengabaikan NIKMAT LISAN INI. Dimana mana
  dia berbicara sesukanya. Tak peduli akan
merusak hubungan persaudaraan karena berbicara kasar bahkan kotor, menyakiti
perasaan orang lain. Adapula yang lisannya digunakan untuk berbohong, menipu.
Juga ada yang menggunakan nikmat lisan untuk memfitnah dan mengghibah dan yang
lainya.
 

Sungguh Rasulullah
Salallahu ‘alaihi Wasallam, dalam banyak sabda beliau telah  mengingatkan kita semua  bahwa
ucapan  BISA 
MELEMPARKAN SESEORANG  KE NERAKA,
diantaranya :

Pertama
: Hadits dari Abu Hurairah. Rasulullah Sallallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :  

إن العبد ليتكلم بالكلمة من رضوان الله , لا يلقي لها
بالا , يرفعه الله بها درجات , و إن العبد ليتكلم بالكلمة من سخط الله , لا يلقي لها
بالا يهوي بها في جهنم

Sungguh seorang hamba mengucapkan satu kalimat yang
mendatangkan keridhaan Allah, namun dia menganggapnya ringan, karena sebab
perkataan tersebut Allah meninggikan derajatnya. 

Dan sungguh seorang hamba mengucapkan satu kalimat yang
mendatangkan kemurkaan Allah, namun dia menganggapnya ringan, dan TERSEBAB
PERKATAAN TERSEBUT DIA DILEMPARKAN KE DALAM API NERAKA.  (H.R Imam
Bukhari dan Imam Muslim).

Kedua : Juga dari
Abu Hurairah. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
 

إِنَّ الرَّجُلَ لَيَتَكَلَّمُ
بِالْكَلِمَةِ لاَ يَرَى بِهَا بَأْسًا يَهْوِى بِهَا سَبْعِينَ خَرِيفًا فِى
النَّارِ

Sesungguhnya
seseorang berbicara dengan suatu kalimat yang dia anggap itu tidaklah mengapa,
padahal dia akan dilemparkan di neraka sejauh 70 tahun perjalanan karenanya.
(H.R at Tirmidzi, beliau berkata, hadits ini hasan gharib)

Ketiga
: Juga dari Abu Hurairah. 

عَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَجُلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ فُلَانَةَ
يُذْكَرُ مِنْ كَثْرَةِ صَلَاتِهَا وَصِيَامِهَا وَصَدَقَتِهَا غَيْرَ أَنَّهَا
تُؤْذِي جِيرَانَهَا بِلِسَانِهَا قَالَ هِيَ فِي النَّارِ 

Dari Abu
Hurairah, ia berkata bahwa eorang laki-laki berkata :  Wahai Rasulullah, ada seorang perempuan yang
terkenal dengan banyak melaksanakan shalat, puasa, dan sedekah, hanya saja ia
menyakiti tetangganya DENGAN LISANNYA. Beliau bersabda : Dia di neraka.

Keempat : Dari Muadz bin
Jabbal.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda :

أَلاَ أُخْبِرُكَ بِمَلاَكِ ذَلِكَ كُلِّهِ.
قُلْتُ بَلَى يَا نَبِىَّ اللَّهِ قَالَ فَأَخَذَ بِلِسَانِهِ قَالَ  كُفَّ
عَلَيْكَ هَذَا. فَقُلْتُ يَا نَبِىَّ اللَّهِ وَإِنَّا لَمُؤَاخَذُونَ بِمَا
نَتَكَلَّمُ بِهِ فَقَالَ  ثَكِلَتْكَ أُمُّكَ يَا مُعَاذُ وَهَلْ يَكُبُّ
النَّاسَ فِى النَّارِ عَلَى وُجُوهِهِمْ أَوْ عَلَى مَنَاخِرِهِمْ إِلاَّ
حَصَائِدُ أَلْسِنَتِهِمْ.

Maukah aku
beritahukan kepadamu tentang kunci semua perkara itu ?. Jawabku : Iya, wahai
Rasulullah. Maka beliau memegang lidahnya dan bersabda : Jagalah ini. Aku
bertanya : Wahai Rasulullah, apakah kami dituntut (disiksa) karena apa yang
kami katakan ?.

Maka
beliau bersabda : Celaka engkau. Adakah yang menjadikan orang menyungkurkan
mukanya (atau ada yang meriwayatkan batang hidungnya) di dalam neraka selain
(tersebab) ucapan lisan mereka ?. (H.R at Tirmidzi)

Selanjutnya, sebagai
penutup tulisan ini,
 dinukil nasehat
dari dua orang sahabat tentang menjaga lisan :

Pertama : Umar
bin Khaththab berkata : Semoga Allah merakhmati orang yang menahan diri dari
banyak berbicara dan lebih mengutamakan banyak beramal. (Uyun al Akhbar, Ibnu
Taimiyah).

Kedua : Ibnu
Mas’ud berkata : Jauhilah oleh kalian sikap berlebihan dalam berbicara.
Cukuplah bagi seseorang untuk berbicara seperlunya
. (Jami’ul
Ulum
 wal Hikam, Ibnu Rajab al
Hambali
).

Insya Allah ada
manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (2.887)


, Terimakasih telah mengunjungi Keimanan.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top