PERKARA YANG PERLU DIHINDARI DI MEDIA SOSIAL
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago
Media sosial dalam berbagai nama dan bentuk,
saat ini sudah menjadi kebutuhan berinteraksi dalam pergaulan dan
bermasyarakat. Dan juga dalam beberapa kebutuhan penting digunakan pula media
sosial seperti menuntut ilmu, saling memberi nasehat, penopang utama dalam
bekerja, bersilatur rahmi dan yang lainnya.
Ini termasuk sebesar besar NIKMAT yang
diberikan dan diajarkan Allah Ta’ala kepada manusia. Sungguh yang namanya
nikmat hanya akan betul betul bermanfaat jika digunakan untuk SEGALA SESUATU
YANG ALLAH RIDHA.
Kita mengetahui bahwa pesan atau sharing di
media sosial umumnya BERBENTUK TULISAN, audio ataupun video. Ketahuilah dalam satu kaidah disebutkan bahwa
:
الْكِتَابَةُ تَنْزِلُ مَنْزِلَةَ
الْقَوْلِ
Tulisan (hukumnya) sebagaimana ucapan.
Wahai hamba hamba Allah !. Ketika berada di
wilayah media sosial yang didukung oleh tekhnologi informasi dan komunikasi
canggih maka sangat dianjurkan untuk
menghindar dari perkara yang tak
bermanfaat bahkan bisa menjatuhkan kepada perbuatan buruk dan mudharat bagi
diri dan bagi orang lain, diantaranya adalah :
Pertama : Hindari banyak komentar.
Ucapan dan perbuatan manusia pasti dicatat dan
harus dipertanggung jawabkan kelak. Allah Ta’ala berfirman :
وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ
عِلْمٌ ۚ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَٰئِكَ كَانَ عَنْهُ
مَسْئُولًا
Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang
tidak kamu ketahui. Karena pendengaran, penglihatan dan hati nurani, semua itu
akan diminta pertanggung jawabannya. (Q.S al Isra’ 36).
Ada sebagian orang yang senang memberi
komentar meskipun komentarnya tak diperlukan. Bisa jadi komentarnya tak
bermanfaat KARENA TAK PUNYA ILMU YANG CUKUP tentang masalah yang dikomentari.
Nggak nyambung kata anak anak millennium. Bahkan yang dikomentari adalah berita
hoax.
Oleh karena itu berusahalah menahan diri untuk
tidak banyak berkomentar di media sosial kecuali jika memang tentang sesuatu
yang BENAR DAN BERMANFAAT.
Kedua : Jangan mencela dan berkata kasar.
Sharing yang masuk di media sosial terkadang
datang dari orang orang yang kurang adab dan juga ada yang sengaja mereka lakukan untuk mendapatkan
(bayaran uang) harta dunia ataupun kepentingan pangkat, jabatan dan golongan.
Sharing yang demikian bisa membuat membuat seseorang terusik dan muncul emosi.
Dalam hal ini tak perlu dikomentari atau dibalas
dengan : (1) Celaan dan (2) Kata kata kasar.
(1) Tentang celaan, perhatikanlah wasiat Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa salam kepada Abu Jurayyi Jabir bin Sulaim Radhiyallahu
anhu :
لَا تَسُبَّنَّ
أَحَدًا قَالَ فَمَا سَبَبْتُ بَعْدَهُ حُرًّا وَلَا عَبْدًا وَلَا بَعِيرًا وَلَا
شَاةً
Janganlah engkau mencela seorangpun !. Abu Juraj berkata : Maka setelah itu aku
tidak pernah mencela seorang yang merdeka, seorang budak, seekor onta, dan
seekor kambing. (H.R Abu Dawud, dishahihkan oleh Syaikh al Albani).
(2) Tentang
berkata kasar, ada satu kisah tentang orang Yahudi memberi salam yang
buruk kepada Nabi Salallahu ‘alaihi Wasallam. Dalam sebuah hadits yang
diriwayatkan oleh Imam Muslim, dijelaskan bahwa pada suatu kali ada seorang
Yahudi lewat dan mengucapkan salam kepada Rasulullah. Ucapan salamnya
diplesetkan yaitu dengan ucapan : Assamu ‘alaikum, bukan Assalamu ‘alaikum.
Assamu ‘alaikum bermakna semoga matilah engkau. Lalu Nabi menjawab : Wa
‘alaikum (bagi kamu juga demikian).
Mendengar ucapan yang buruk dari si Yahudi ini, Aisyah yang ada disitu menjadi
tersinggung lalu menjawab : Kematian dan laknat Allah bagimu, wahai anak
keturunan kera. Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam menegur Aisyah agar berlemah lembut dan tidak
membalas keburukan dengan (kasar) berlebihan. Beliau bersabda :
إِنَّ الرِّفْقَ لَا يَكُونُ فِي شَيْءٍ
إِلَّا زَانَهُ وَلَا يُنْزَعُ مِنْ شَيْءٍ إِلَّا شَانَهُ
Sesungguhnya sifat lemah lembut itu tidak
berada pada sesuatu melainkan dia akan menghiasinya (dengan kebaikan).
Sebaliknya, tidaklah sifat itu dicabut dari sesuatu, melainkan dia akan
membuatnya menjadi buruk. (H.R Imam Muslim)
Ketiga : Hindari fitnah memandang yang
tak halal
Sangat sering kita mendapat sharing foto
ataupun gambar bahkan video yang menampilkan
sesuatu yang tak halal untuk dilihat. Sungguh Allah Ta’ala telah
mengingatkan agar kita menundukkan pandangan. Allah Ta’ala berfirman :
قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ
أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ۚ ذَٰلِكَ أَزْكَىٰ لَهُمْ ۗ إِنَّ
اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ
Katakanlah kepada laki laki yag beriman agar
mereka menjaga pandangannya dan memelihara kemaluannya, yang demikian itu lebih
suci bagi mereka. Sungguh, Allah Maha Mengetahui apa yang kamu perbuat. (Q.S an
Nuur 30).
Kemudian, dalam ayat ke 31 surat an Nuur Allah
Ta’ala memerintahkan pula para wanita
untuk menundukkan padangan mereka.
Lalu bagaimana sharing gambar yang tak halal
untuk dilihat itu muncul di media sosial. Sikap yang dianjurkan dalam hal ini
adalah :
Pertama : Jangan dibuka
kalau kita bisa memperkirakan bahwa itu adalah sesuatu yang tidak halal untuk dilihat.
Kedua : Kalau sudah
terbuka LANGSUNG dan terlihat maka perhatikanlah nasehat Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam
dalam hadits berikut ini :
(1) Dari Jarir bin
Abdillah radliyallahu ‘anhu, ia berkata :
سَأَلْتُ رَسُوْلَ اللهِ عَنْ نَظْرَةِ الْفَجَاءَةِ,
فَأَمَرَنِيْ أَنْ أِصْرِفَ بَصَرِيْ
Saya bertanya kepada Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam tentang pandangan yang tiba-tiba (tidak sengaja), maka beliau
memerintahkan aku untuk memalingkan pandanganku (H.R Imam Muslim).
(2) Dari Buraidah, dia berkata,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepada Ali radliyallahu ‘anhu
:
يَا عَلِيّ ُ! لاَتُتْبِعِ النَّظْرَةَ النَّظْرَةَ,
فَإِنَّمَا لَكَ الأُولَى وَلَيْسَتْ لَكَ الأَخِيْرَةُ
Wahai Ali !. Janganlah engkau
mengikuti pandangan (pertama yang tidak sengaja) dengan pandangan (berikutnya),
karena bagi engkau pandangan yang pertama dan tidak boleh bagimu pandangan yang
terakhir (pandangan yang kedua). H.R Abu Dawud dan at Tirmidzi, dihasankan oleh
Syaikh al Albani).
Itulah sebagian perkara yang perlu
dihindari ketika berinteraksi dengan media sosial. Insya Allah ada manfaatnya
bagi kita semua. Wallahu A’lam. (2.433)

, Terimakasih telah mengunjungi Keimanan.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.