Uncategorized

HAMBA ALLAH MERASA BAHAGIA KETIKA BISA BERPUASA SUNNAH

 

HAMBA ALLAH MERASA BAHAGIA KETIKA BISA
BERPUASA SUNNAH

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Berpuasa, khususnya puasa sunnah terasa agak
berat untuk dilakukan bagi sebagian orang karena harus menahan untuk tidak
makan dan minum serta hal hal yang membatalkannya selama kurang lebih 14 jam.

Tetapi ketahuilah bahwa bagi hamba hamba Allah
yang sudah terbiasa mengamalkannya serta betul betul ingin mendekatkan diri
kepada Allah dan dilakukan dengan ikhlas, tidaklah terasa berat. Ketika datang
hari untuk berpuasa sunnah seperti Senin-Kamis, ayyamul bidh dan yang lainnya
maka orang orang yang  terbiasa melakukan
puasa sunnah ini merasa didatangi rasa bahagia.

Iya, benar, karena ketika berpuasa yang
dipikirkan bukan masalah lapar dan haus tetapi KEUTAMAAN DAN KEBAIKAN serta  pahala dan ridha Allah Ta’ala yang akan
diperolehnya karena amalan puasanya. Diantara keutamaan yang akan  diperoleh hamba hamba Allah yang berpuasa
sunnah adalah :

Pertama : Mendapat kecintaan Allah Ta’ala.

Sungguh amalan sunnah termasuk puasa sunnah
yang diamalkan hamba hamba Allah akan mendatangkan kecintaan-Nya. Ini tentu
membahagiakan bagi yang biasa mengamalkan puasa sunnah. 

Allah berfirman dalam sebuah hadits qudsi : “Tidaklah
seorang hamba mendekatkan diri kepadaKu dengan sesuatu yang paling Aku cintai daripada
kewajiban yang Aku bebankan kepadanya.  Dan
senantiasa  (terus menerus, istiqamah) hambaKu mendekatkan diri
kepadaKu dengan amalan amalan sunnah hingga Aku mencintainya”

(H.R  Imam Bukhari).

Imam Ibnul Qayyim menyebutkan sepuluh sebab
yang mendatangkan kecintaan Allah Ta’ala kepada hamba hamba-Nya. Salah satunya
adalah : Mendekatkan diri kepada Allah dengan mengerjakan IBADAH SUNNAH.
(Madarijus Saalikin).

Kedua : Mendapat berkah dari sahur dan dua
kebahagian ketika berbuka.

Ketahuilah bahwa    Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam
menjelaskan kepada kita umat beliau bahwa DALAM SAHUR ADA BERKAH. Beliau
bersabda :

تَسَحَّرُوا فَإِنَّ
فِى السَّحُورِ بَرَكَةً

Makan sahurlah, karena di dalam
(makanan) sahur itu terdapat keberkahan. (Muttafaq ‘alaih).

Selain itu, diriwayatkan pula
dari  Abu Sa’id al Khudri, dia berkata
bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : 

السَّحُورُ
أَكْلُهُ بَرَكَةٌ فَلَا تَدَعُوهُ وَلَوْ أَنْ يَجْرَعَ أَحَدُكُمْ جُرْعَةً مِنْ
مَاءٍ

Makan sahur adalah berkah maka
janganlah kalian meninggalkannya meskipun salah seorang di antara kalian hanya
minum seteguk air. (H.R Imam Ahmad, hadits Hasan).

Selain itu ketahuilah bahwa diantara
keutamaan puasa yang dilakukan seorang hamba adalah mendatangkan dua
kebahagiaan pada saat berbuka.
Hal ini sebagaimana disebut dalam satu
hadits qudsi. Allah Ta’ala berfirman : 

للصائم فرحتان،
فرحة عند فطره، وفرحة عند لقاء ربه

Bagi orang yang melaksanakan puasa ada
dua kebahagiaan, kebahagiaan ketika berbuka, dan kebahagiaan ketika bertemu
dengan Rabbnya. (Mutafaq ‘alaihi). 

Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin
menjelaskan : (Ada dua ) Kebahagiaan ketika berbuka maksudnya adalah karena :

(1) Ia merasa senang atas nikmat yang
diberikan oleh Allah kepadanya, yaitu bisa melaksanakan puasa yang merupakan
salah satu bentuk amal shalih yang paling utama. (Lihatlah) betapa banyak
manusia yang tidak memperoleh nikmat tersebut sehingga mereka tidak berpuasa.
Ia juga merasa senang atas makanan, minuman dan hubungan badan yang kembali
dihalalkan Allah baginya, setelah sebelumnya diharamkan pada saat
berpuasa. 

(2) Adapun kebahagiaan ketika bertemu
dengan Rabb-nya adalah ia senang dengan ibadah puasanya ketika ia mendapat
balasannya di sisi Allah secara utuh pada saat ia jauh membutuhkannya, ketika
dikatakan kepada mereka : Di mana orang-orang yang berpuasa ?. Lalu mereka pun
dipersilahkan masuk ke pintu surga dari pintu ar-Rayyan yang tidak akan
dimasuki oleh seorang pun selain mereka. (Kitab Majaalisu Syahri Ramadhaan)

Ketiga : Mendapat perlindungan dan dijauhkan dari
api neraka.

Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam  bersabda :

قَالَ رَبُّنَا عَزَّ وَجَلَّ :
الصِّيَامُ جُنَّةٌ يَسْتَجِنُّ بِهَا الْعَبْدُ مِنَ النَّارِ، وَهُوَ لِي
وَأَنَا أَجْزِي بِهِ


Rabb kita ‘azza wa jalla berfirman : PUASA ADALAH
PERISAI, yang dengannya seorang hamba membentengi diri dari api neraka, dan
puasa itu untuk-Ku, Aku-lah yang akan membalasnya. (H.R. Imam Ahmad).

Syaikh
Shalih Fauzan hafidzahullah menjelaskan : Maksudnya, puasa adalah penghalang antara
dirinya dengan api neraka, ini mencakup puasa yang wajib seperti puasa Ramadhan
dan juga puasa sunnah seperti puasa enam hari di bulan Syawal, puasa
Senin-Kamis, puasa tiga hari setiap bulan, puasa Dzulhijjah, puasa Arafah, dan
puasa ‘Asyura. (Lihat al Minhatu ar Rabaniyyah fii Syarhi al Arba’in an
Nawawiyyah).

Rasulullah
Salallahu ‘alaihi Wasallam juga menjelaskan bahwa puasa akan menjauhkan seorang
hamba dari neraka, sebagaimana sabda beliau :

ما من عبد يصوم يوما في سبيل الله إلا باعد الله
بذالك وجهه عن النار سبعين خريفا

Tidaklah
seorang hamba yang berpuasa (satu hari) 
di jalan Allah kecuali akan Allah jauhkan dia (karena puasanya) dari
neraka sejauh tujuh puluh musim. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim).

Itulah sebagian keutamaan ibadah puasa yang membuat
hamba hamba yang mengamalkannya merasa berbahagia. Insya Allah ada manfaatnya
bagi kita semua. Wallahu A’lam. (2.387).

 


, Terimakasih telah mengunjungi Keimanan.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top