KEBURUKAN DAN ADZAB PASTI MENDATANGI ORANG
ZHALIM
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago
Di zaman ini banyak orang yang bemudah mudah
melakukan kezhaliman terhadap orang lain. Diantaranya ada yang dilakukan oleh
orang orang yang merasa punya jabatan,
pangkat, kekuasaan, punya harta. Dengan kelebihan yang dimiliki itu maka mudah
saja baginya untuk menghina, merendahkan, mengambil harta orang lain.
Bahkan
ada yang menyakiti fisik orang
lain yaitu menyiksa dengan menendang,
memukul sampai berdarah darah dan sekarat. Diantara contohnya begitu mudah dan
sangat jelas bisa kita lihat di beberapa medsos dan media elektronik.
Sungguh perbuatan zhalim adalah sangat buruk
dan tercela. Allah Ta’ala dan Rasul-Nya melarang keras melakukan kezhaliman
sesama manusia. Dalam satu hadits qudsi disebutkan
:
قال الله تبارك وتعالى: يا
عبادي، إني حرمت الظلم على نفسي، وجعلته بينكم محرمًا؛ فلا تظالموا
Allah Tabaaraka wa Ta’ala
berfirman : Wahai hambaku, sesungguhnya aku haramkan kezaliman atas diri-Ku,
dan Aku haramkan juga kezaliman bagi kalian, maka janganlah (kalian) saling
berbuat zalim (H.R Imam Muslim).
Rasulullah Salallahu ‘alaihi
Wasallam bersabda :
اتَّقوا الظُّلمَ . فإنَّ
الظُّلمَ ظلماتٌ يومَ القيامةِ
Jauhilah kezaliman karena
kezaliman adalah kegelapan di hari kiamat (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim).
Mungkin orang orang yang berlaku
zhalim itu lupa bahwa pada waktunya, dia pasti akan didatangi adzab yang berat
baik di dunia maupun di akhirat . Bisa saja adzab di dunia datang kepada orang
orang zhalim berpuluh tahun kemudian saat dia telah lupa bahwa DIA PERNAH
MENZHALIMI MANUSIA. Sungguh sangatlah banyak keburukan dan adzab yang akan mendatangi
orang zhalim, diantaranya adalah :
Pertama : Laknat Allah
untuk orang zhalim.
Allah Ta’ala berfirman : أَلَا لَعْنَةُ اللَّهِ عَلَى
الظَّالِمِينَ
Ingatlah, (bahwa) laknat Allah menimpa orang-orang yang zalim. (Q.S
Huud 18).
Syaikh as Sa’di berkata : ”Laknat Allah
menimpa orang-orang yang zalim”. Yakni LAKNAT YANG TAK
TERPUTUS, karena kezhaliman telah menjadi sifat yang melekat pada diri mereka.
Tak ada keringan bagi mereka. (Tafsir Taisir Karimir Rahman)
Kedua
: Penyebab datangnya adzab Allah.
Sungguh
Allah Ta’ala menjelaskan dalam firman-Nya :
وَكَذَٰلِكَ أَخْذُ رَبِّكَ إِذَا
أَخَذَ الْقُرَىٰ وَهِيَ ظَالِمَةٌ ۚ إِنَّ أَخْذَهُ أَلِيمٌ شَدِيدٌ
Dan adzab Rabbmu, apabila dia
mengadzab penduduk negeri yang berbuat zhalim. Sesungguhnya adzab-Nya pedih
lagi keras. (Q.S Hud 102).
Ketiga : Doa orang yang dizhalimi tidak
ditolak. Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam
mengingatkan kita agar berhati hati jangan sampai menzhalimi sesama
karena doa orang yang dizhalimi mustajab. Rasulullah pernah berpesan kepada
Muadz bin Jabbal tatkala diutus berdakwah ke Yaman :
اِتَّقِ دَعْوةَ
الْمَظْلُوْمِ فَإِنَّهُ لَيْسَ بَيْنَ اللَّهِ حِجَابٌ
Berhati hatilah (takutlah) terhadap doa
orang yang dizhalimi karena tidak ada penghalang antara dia dengan
Allah (untuk dikabulkan doanya) (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim).
Juga Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam
telah mengingatkan bahwa doa orang yang dizhalimi tidak ditolak sebagaimana
sabda beliau :
ثَلاَثُ
دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٌ، لاَشَكِّ فِيْهِنَّ
دَعْوَةُاْلوَالِدِ
عَلَى وَلَدِهِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ
Ada
tiga doa yang dikabulkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, yang tidak diragukan
tentang doa ini, yaitu doa kedua orang tua terhadap anaknya, doa orang yang
musafir dan doa orang yang dizhalimi. (H.R Imam Bukhari dalam Adabul Mufrad,
Abu Dawud, dan at Tirmidzi).
Keempat : Amal bisa dikurangi dan
dosa ditambah.
Kezhaliman yang dilakukan seseorang akan mengurangi pahalanya atau pun menambah
dosanya sebagai pengganti kezhaliman yang dilakukan di dunia.
Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :
مَنْ
كَانَتْ عِنْدَهُ مَظْلَمَةٌ لِأَخِيهِ فَلْيَتَحَلَّلْهُ مِنْهَا، فَإِنَّهُ
لَيْسَ ثَمَّ دِينَارٌ وَلَا دِرْهَمٌ مِنْ قَبْلِ أَنْ يُؤْخَذَ لِأَخِيهِ مِنْ
حَسَنَاتِهِ فَإِنْ لَمْ يَكُنْ لَهُ حَسَنَاتٌ أُخِذَ مِنْ سَيِّئَاتِ أَخِيهِ
فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ
Barang siapa yang memiliki kezhaliman terhadap
saudaranya maka hendaklah dia meminta kehalalan (maaf) kepadanya, karena kelak
di akhirat tidak ada lagi dinar dan dirham,
sebelum kebaikannya diambil untuk saudaranya (yang dia zhalimi),
bila tidak memiliki kebaikan maka keburukan saudaranya (yang dia
zhalimi) akan diberikan kepadanya (orang yang menzhalimi).
Muttafaqun ‘alaihi.
Kelima : Kezhaliman itu akan kembali kepada
diri pelakunya.
Seseorang yang telah melakukan kezhaliman
terhadap orang lain berarti dia telah melakukan suatu PERBUATAN JAHAT kepada
orang lain. Sungguh perbuatan jahat yang dilakukan, cepat atau lambat kembali kepadanya. Allah Ta’ala berfirman
:
إِنْ أَحْسَنْتُمْ أَحْسَنْتُمْ
لِأَنْفُسِكُمْ ۖ وَإِنْ أَسَأْتُمْ فَلَهَا ۚ
Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat
baik bagi dirimu sendiri. Dan jika kamu berbuat keburukan maka
(kerugian keburukan) itu untuk dirimu sendiri. (Q.S al Israa’ 7).
Itulah sebagian keburukan dan adzab yang akan
menimpa orang orang zhalim kepada manusia. Oleh sebab itu diingatkan kepada
orang orang zhalim agar segera berhenti dari kezalimannya dan memohon ampun
kepada Allah Ta’ala dan segera meminta maaf kepada orang orang pernah
dizhalimi.
Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua.
Wallahu A’lam. (2.097).

, Terimakasih telah mengunjungi Keimanan.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.








