KONTINYU MENGAMALKAN IBADAH YANG SUDAH
DIKETAHUI ILMUNYA
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago
Hamba hamba Allah setiap saat berusaha belajar
ilmu tentang syariat melalui berbagai jalan, sarana dan media. Diantara jalan
dan kesempatan adalah duduk di majlis ilmu, ini yang paling utama. Bisa juga
dengan membaca kitab tentang ilmu
syariat dan melalui media tekhnologi
komunikasi seperti WhatsApp dan yang lainnya.
Sungguh belajar ilmu adalah wajib bagi setiap
muslim, sebagaimana sabda Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam :
طَلَبُ الْعِلْمِ
فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ
Menuntut ilmu itu wajib atas setiap Muslim. (H.R Ibnu Majah).
Ketika seorang hamba sedikit demi
sedikit telah mendapat ilmu terutama tentang ibadah maka yang paling penting adalah
bersegera mengamalkannya. Sungguh tujuan utama belajar ilmu syariat bukan untuk
sekedar memiliki ilmu TAPI HARUS DIAMALKAN. Ilmu yang diamalkan itulah yang
dimaksud dengan ILMU YANG BERMANFAAT.
Di zaman ini, sebagian orang yang telah
memiliki berbagai ilmu tentang berbagai
ibadah yang disyariatkan misalnya, sebagai contoh saja, ketika sudah tahu bahwa
di sunnahkan BERWUDHU SEBELUM TIDUR semestinya diamalkan secara kontinyu. Kita
mengetahui bahwa dalam hal ini paling tidak bisa dikategorikan dalam empat
kelompok, yaitu :
(1) Kelompok yang sudah punya ilmunya lalu
bersegera mengamalkan yaitu untuk mengamalkan sunnah, dengan
ikhlas dan mencari ridha Allah. Inilah kelompok yang beruntung.
(2) Kelompok yang sudah punya ilmunya tapi tak
diamalkan sama sekali bahkan tak ada niat untuk mengamalkan. Inilah kelompok
yang tercela.
(3) Kelompok yang sudah punya ilmunya tapi
pengamalannya nanti saja. Tidak sekarang, ditunda dulu. Inilah kelompok yang
merugi.
(4) Sudah punya ilmunya tapi diamalkan
sesempatnya saja, tidak fokus dan tidak kontinyu. Inilah kelompok yang akan
menyesal.
Satu hadits dari Aisyah radhiyallahu ’anha,
beliau mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa
sallam bersabda :
أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ
Amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala
adalah amalan yang kontinyu (terus menerus dilakukan) walaupun itu
sedikit. (H.R Imam Muslim).
Dalam hal ini mari kita lihat bagaimana dengan sahabat dan shahabiyah ketika
sudah mengetahui ilmu tentang suatu ibadah yang disyariatkan. Mereka bersegera
mengamalkannya secara kontinyu.
Pertama : Abdurrahman bin Shakhr ad Dausi al
Yamani lebih dikenal dengan nama Abu Hurairah istiqamah mengamalkan nasihat
Rasulullah.
Beliau begitu dekat dengan Rasulullah
Salallahu ‘alaihi Wasallam. Suatu hari Nabi berwasiat tiga hal
kepada Abu Hurairah.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُ قَالَ أَوْصَانِي خَلِيلِي بِثَلَاثٍ لَا أَدَعُهُنَّ حَتَّى أَمُوتَ
صَوْمِ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ وَصَلَاةِ الضُّحَى وَنَوْمٍ عَلَى
وِتْرٍ
Dari Abu Hurairah, dia berkata :
Telah berwasiat kepadaku, kekasihku (Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam)
untuk melakukan tiga hal yang TAK AKAN AKU TINGGALKAN hingga
meninggal dunia, yaitu : puasa tiga hari setiap bulan, shalat dhuha dan tidur
dalam keadaan telah melakukan shalat witir. (H.R Imam Bukhari)
Kedua : Ummu Habibah, Nu’man bin
Salim dan ‘Anbasah istiqamah shalat
sunnah 10 rakaat.
عن النعمان بن سالم عن عمرو
بن أوس قال حدثنى عنبسة بن أبى سفيان فى مرضه الذى مات فيه بحديث يتسار إليه قال
سمعت أم حبيبة تقول سمعت رسول الله –صلى الله عليه
وسلم– يقول « من صلى اثنتى عشرة ركعة فى يوم وليلة بنى له بهن بيت فى الجنة ».
قالت أم حبيبة فما تركتهن منذ سمعتهن من رسول الله –صلى الله عليه وسلم-. وقال عنبسة فما
تركتهن منذ سمعتهن من أم حبيبة. وقال عمرو بن أوس
ما تركتهن منذ سمعتهن من عنبسة. وقال النعمان بن
سالم ما تركتهن منذ سمعتهن من عمرو بن أوس.
Dari an Nu’man bin Salim, dari
Amr’ bin Aus ia berkata : ‘Anbasah bin Abu Sufyan menuturkan sebuah hadits
kepadaku ketika ia sedang sakit, yang dengan sebab sakitnya itulah ia wafat. Ia
berkata : Aku mendengar Ummu Habibah mengatakan: Rasulullah Shallallahu’alaihi
Wasallam bersabda : Barangsiapa shalat (sunnah) 10 rakaat sehari-semalam,
akan dibangunkan sebuah rumah baginya di surga.
Ummu Habibah mengatakan : AKU
TIDAK PERNAH MENINGGALKANNYA sejak aku mendengar hadits ini dari Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam. ‘Anbasah
juga mengatakan : Aku tidak pernah meninggalkannya sejak aku mendengar hadits
ini dari Ummu Habibah. An Nu’man juga mengatakan : Aku tidak pernah
meninggalkannya sejak aku mendengar hadits ini dari ‘Anbasah. (H.R Imam
Muslim).
Oleh karena itu, hamba amba Allah
hendaklah kontinyu atau istiqamah dalam mengamalkan suatu ibadah yang sudah dia
ketahui ilmunya sehingga mendatangkan manfaat bagi dunia dan akhiratnya.
Wallahu A’lam. (2.043)

, Terimakasih telah mengunjungi Keimanan.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.